Khutbah Idul Fitri 1439H
Ramadhan Mengembalikan Fitrah Manusia Kepada Tuntunan Allah dan Rasul-Nya Serta Semangat Jihad Membela Agama
Oleh Majelis Dakwah Pusat (MDP) Jama’ah Muslimin (Hizbullah)
.اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
3x اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ… اللهُ اَكْبَرْ
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ
اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ نَبِيَّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ
اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ… اللهُ اَكْبَرْ… اَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Jama’ah sholat Idul Fitri rahimakumullah
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof. Anbar: Pendidikan Jaga Semangat Anak-Anak Gaza Lawan Penindasan
Sejak pagi telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:
زَيِّنُوْا اَعْيَادَكُمْ بِالتَّكْبِيْر
“Hiasilah hari rayamu dengan takbir.”
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai dzikir dan pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sedangkan selain Allah semuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.
Tidak lupa puji syukur juga kita tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh hambanya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk dan patuh kepada perintah-Nya.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
Telah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa. Denganya kita berharap memperoleh keberkahan Ramadhan sesuai isyarat Rasululullah Shalallahu Alaihi Wasalam yaitu “syahrul mubarok”, keberkahan secara syari dengan menjadikan mukminin semakin cinta, tunduk dan patuh kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tumbuh kecintaannya kepada Sunnah Rasulullah Shalallahu alaihi Wasallam serta tertanam ruhul jihad dalam jiwanya untuk membela agamanya.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Diantara berkah Ramadhan itu adanya rahasia amalan yang langsung dapat mengugurkan dosa seperti puasa dan qiyamu Ramadhan. Juga adanya janji Allah untuk melipatgandakan amal diantaranya adanya malam lailatul qodar, itikaf dan zakat fitrah yang ada hanya pada bulan Ramadhan, dimana dengan amalan itu mukminin akan mendapatkan kebaikan yang berlipat ganda.
Dan atas karunia-Nya, pada hari ini kita dapat berhari raya bersama, maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis Qudsi:
اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِى كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُنَادِى مُنَادٌ: يَا اُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ
“Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka Allah pun berkata: ‘Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajian dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’. Sesorang kemudian berseru: ‘Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan’. Kemudian Allah pun berkata: ‘Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.”
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama`ah Idul Fithri yang Berbahagia
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Allah Ta’ala berfirman:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS. Ar-Ruum 31).
Pada dasarnya manusia diciptakan secara naluri mempercayai dan meyakini adanya Tuhan. Naluri Manusia itu pada dasarnya selalu cinta kepada kesucian dan cenderung kepada kebenaran. Keberadaan naluri manusia adalah suci dan benar dalam arti sejak zaman azali.
Islam pada awal diturunkan untuk meluruskan kepercayaan manusia supaya berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan jalan mentauhidkan kepercayaan terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Di sini letak persamaan dan persesuaian antara ajaran Islam dengan Fitrah manusia, dimulai dari lahirnya yaitu ingin meyakinkan kepercayaan dirinya kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta. Islam diturunkan berfungsi untuk mengatur manusia supaya menjadi manusia yang bertanggung jawab dan mau melakukan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan dan sekaligus sebagai makhluk sosial.
Ketika hewan saling memangsa dan membunuh, maka Islam mengajarkan manusia saling kasih sayang dan tolong menolong. Ketika hewan makan tanpa peduli sesamanya, maka Islam mengajarkan peduli sesama: ada zakat, infaq dan sodaqoh.
Ketika hewan tidak peduli makanan siapa yang mereka makan, maka Islam mengajarkan hak dan kehalalan. Maka terorisme, keberingasan, kekejaman, penipuan, korupsi dan segala bentuk kejahatan bukanlah ajaran Islam dan bukan dari Islam.
Islam membentuk manusia mulia, manusia yang shaleh karena amal perbuatannya berkualitas, penuh tanggung jawab, jujur, amanah, adil serta segala perbuatan yang membawa kebaikan dirinya serta masyarakat umumnya. Maka bagaimana mungkin manusia menolak Islam? Akhir ayat 31 surat Ar-Ruum di atas menegaskan bahwa –tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui-
Baca Juga: Khutbah Jumat: Jalan Mendaki Menuju Ridha Ilahi
Karena itulah dalam Tafsir Ibnu Katsir dinyatakan bahwa maka kebanyakan manusia berpaling darinya, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
“Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya.” (QS. Yusuf: 103)
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ– الْآيَةَ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Al-An’am: 116), hingga akhir ayat.
Ayat ke 32 QS. Ar-Ruum menjelaskan bahwa menjaga fitrah manusia adalah meninggalkan perilaku musyrik dengan memecah belah agama.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
“…yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Ar-Rum: 32)
Jama’ah Shalat ‘Idul-Fithri Rahimakumullah
Manusia memang memendam potensi baik maupun potensi buruk – fa’al hamahaa fujuuroha wa taqwaahaa – Dengan potensi tersebut sebagian manusia menyadari, mau memahami dan mengikuti jalan hidup yang Allah berikan, dan sebagian lagi ingkar dan maksiat sehingga berada dalam jurang kejahatan dan kehinaan, sebagaimana Allah nyatakan:
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
“Sungguh Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus. Maka ada yang bersyukur dan ada yang kufur” (QS. Al-Insan: 3).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Munculnya manusia-manusia jahat yang terjerat dengan potensi buruknya dengan mengingkari hukum-hukum Allah, telah menimbulkan kerusakan di muka bumi ini, baik kerusakan fisik maupun moral. Allah mengingatkan:
“Telah nyata kerusakan di darat dan di laut karena ulah perbuatan manusia sendiri” (QS. ar-Ruum 41).
Fakta yang dapat kita saksikan saat ini, sumber daya alam yang Allah wariskan untuk keperluan hidup manusia nyaris habis dan hancur di mana-mana.
Kekayaan alam berupa tambang, mineral serta hutan belantara habis oleh manusia-manusia rakus tanpa memperdulikan kepentingan dan kebutuhan manusia lainnya.
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Kemiskinan dan kesulitan hidup semakin subur karena korupsi yang merajalela disetiap sektor pembangunan. Sumber daya rusak, moralpun semakin rusak. Pergaulan bebas, miras/narkoba, hura-hura dan maksiat lainnya semakin marak dimana-mana. Allah mengingatkan:
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan beramal shalih, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun”. (QS. Maryam: 59-60).
Namun yang lebih parah lagi adalah penindasan dan penjajahan manusia atas manusia yang masih terjadi di abad modern ini, abad IPTEK dan peradaban tinggi. Ironisnya, perampasan, penganiayaan dan pembunuhan atas saudara-saudara kita di Palestina, Rohingya di Myanmar, Suriah, serta di tempat lainnya oleh zionis Israel beserta jaringan antek-anteknya masih terjadi hingga saat ini.
Populasi muslimin sekitar 1,5 miliar lebih di dunia ini ternyata tidak mampu melawan musuh-musuh Islam dan muslimin. Kenapa? Karena muslimin terpecah belah secara politik, mazhab, aliran pemahaman serta kotak-kotak sosial lainnya.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Maka musuh-musuh Islam begitu mudahnya menghancurkan muslimin satu demi satu di seluruh dunia. Muslimin laksana hidangan di atas meja yang siap disantap lahap musuh-musuh Islam dengan nikmatnya.
Maka bagaimana solusinya ?
- Amalkan Islam secara kaffah
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”. (QS.al-Baqarah 208).
Imam Al-Maraghi dalam tafsirnya berkata, “Perintah masuk kedalam Islam pada ayat ini adalah perintah agar lurus akidahnya terhadap Allah dan agamanya (tsubut) dan dengan istiqomah (dawam) dalam semua syariat yang Allah tetapkan.
Perintah Allah dan sunnah Rasulullah adalah satu paket amalan kehidupan yang lengkap dan tidak boleh dipisah-pisahkan .Utuh satu paket. Akidah, akhlak, amalan-amalan syariah merupakan satu paket pembentukan karakter sesuai fitrah manusia.
Islam adalah sebuah system kehidupan, yang mencakup tata aturan hidup pribadi, keluarga hingga masyarakat. Dari zikir, shalat, hingga jual beli bahkan jihad mempertahankan akidah dan keselamatan umat. Keseluruhan amalan-amalan syariah tersebut Allah ajarkan untuk memelihara dinamika kehidupan sesuai fitrah manusia itu sendiri. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul, ketika ia menyeru kamu, untuk menghidupkan kamu” (QS. Al-Anfal: 24).
Sungguh memperihatinkan ketika sebagian besar muslimin hanya merasa cukup keIslamannya dengan zikir dan sholatnya. Sementara urusan muammalah, pergaulan, apalagi perjuangan membela yang lemah, amar ma’ruf nahi munkar, jihad fii sabilillah, tidak dikenal apalagi menjadi bagian amalan hidup sehari-hari.
Pantaslah jika sesama saudara muslimin di Palestina, di Filipina, di Irak, dan lainnya terpuruk, terdholimi – dan muslimin lainnya hanya sebagai penonton. Ini bukan Islam yang kaffah !!!.
Rasulullah dan para sahabat beliau berhasil membangun peradaban Islam karena mereka totalitas memenuhi syariah yang kaffah, bukan memilih-milih yang enak sesuai hawa nafsunya. Allah berfirman:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi mukmin dan mukminah apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu hukum bagi mereka, ada bagi mereka hak untuk memilih dalam urusan mereka. Dan barangsiapa yang durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya sungguh ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata” (QS. Al-Ahzab: 36).
Amalkan Islam secara berjama’ah
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا
“Berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah secara berjama’ah dan janganlah kaliah berpecah-belah (dalam mengamalkannya)”. (QS. Ali Imran: 103).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini adalah perintah kepada muslimin untuk hidup berjama’ah, dan larangan berpecah belah.
Manusia adalah mahluk sosial, tidak mampu hidup sendiri. Naluri manusia mendorong untuk hidup bersama saling mengisi kebutuhan dan kekurangan masing-masing. Maka sebagian manusia hidup bersama atas dasar kesamaan suku, bangsa, negara, atau atas dasar kesamaam profesi dan kesamaan paham hidup atau aliran tertentu.
Maka Islam datang mengajarkan kebaikan dan memerintahkan muslimin berada dalam satu wadah sosial ber-Jama’ah sejalan dgn fitrahnya.
Sebuah wadah bagi mereka yang ingin bersama-sama mengamalkan Islam secara kaffah, Karena amalan-amalan Islam memang memerlukan dan mengharuskan sistem kebersamaan–kalbun yaanun yasyuddu ba’duhu ba’dhon.
Islam mengajarkan saling nasihat, saling menolong, saling menanggung – Maka jelas bahwa Islam menentang sikap egois, parsial, firqoh/berpecah belah dalam menegakkan kehidupan.
Keterpurukan umat Islam 1,5 milyar lebih di dunia ini sekali lagi karena terpecah belah dalam madzhab-madzhab, ashobiyah hingga politik. Al-haq bilaa nidhom yughlabul bathil bin nidhom. Amalan haq tak terorganisir terkalahkan oleh kebatilan yang terorganisir. Oleh karena itu Allah berfirman dalam QS. Ash-Shof ayat 4, sebagai berikut:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.
Subhanallah, tanpa kesatuan dengan ikatan ukhuwwah, maka kita saksikan muslimin di dunia yang menempati wilayah-wilayah kaya sumber daya yang Allah sediakan, namun hanya menjadi negeri-negeri jajahan kapitalis kafir dan zionis Yahudi tanpa ampun. Kenapa?
Ya, karena terpecah belah sehingga mudah diadudomba dan dihancurkan musuh satu per satu, laksana hidangan enak yang tersaji di atas meja makan, lemah dan mudah di kalahkan.
Dengan demikian kesatuan ummat dalam satu komunitas Jama’ah Muslimin dengan seorang Imam memang menjadi solusi teramalkannya pola hidup Islami sesuai tuntunan Allah dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
- Tegaknya kepemimpinan umat Islam
Kepemimpinan dalam kehidupan manusia merupakan keharusan yang tidak bisa dielakkan. Bahkan masyarakat tradisionalpun memiliki pemimpin yang memimpin kehidupan mereka, termasuk mempertahankan kelompoknya dari serangan kelompok lain.
Masyarakat modern pun memerlukan dan mengangkat pemimpin-pemimpin politik mereka, bahkan meskipun dengan biaya trilyunan. Tentu karena disadari bahwa tanpa pemimpin maka masyarakat akan kacau karena masing-masing bergerak atas kemauannya sendiri tanpa ketertiban dan komando.
Maka Allah yang Maha Mengetahui telah mewajibkan umat Islam mentaati Ulil Amri sebagai pemimpin umat yang harus ditaati setelah Allah dan Rasulullah. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي لأمْرِ مِنْكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, dan taatlah kepada Rasul dan Ulil Amri diantara kalian” (QS. An-Nisa: 59).
Ulil Amri diantara orang-orang beriman bukanlah jabatan politis melainkan sebagai penerus kepemimpinan Nabi, nubuwwah, yang memimpin umat Islam sedunia dalam beribadah kepada Allah. Mengajak umat dalam menegakkan syariah. Misi mulia yang hanya terwujud bagi orang-orang yang beriman yang ingin menegakkan syariah secara kaffah.
Maka fitrah manusia akan terpelihara dan sistem kehidupan yang rahmah akan tercapai hanya dan hanya jika muslimin mengamalkan Islam secara kaffah, hidup ber-Jama’ah dan terpimpin dalam Khilafah alaa Minhajin Nubuwwah, sebagaimana para Khulafaur Rasyidin al Mahdiyyin.
- Tegaknya Ukhuwah dan Tumbuhnya Kasih Sayang Sesama Muslim
Jama’ah Shalat ‘Idul-Fithri Rahimakumullah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala befirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Fath: 29)
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda:
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” [Shahih Muslim No.4684]
Jama’ah Shalat ‘Idul-Fithri Rrahimakumullah
Tugas kita kedepan adalah memupuk kesadaran akan kesempurnaan Islam serta membangun peradaban manusia beriman yang rahmah. Kita dihadapkan pada tantangan peradaban-peradaban lain yang bermotif eksploitatif, dholim dan menyesatkan dari jalan Allah.
Meskipun disebut sebagai abad modern dengan menterengnya IPTEK, hak asasi manusia, namun sifat jahat manusia tetap bercokol. Saudara-saudara kita di Palestina ditindas, dirampas harta bendanya dan kehormatannya.
Belum lagi saudara kita di negara-negara Timur Tengah, Asia dan Afrika dijajah dan diadu domba. Lebih parah lagi adalah penguasaan dan penghancuran Masjid Aqsha warisan muslimin dunia di Yerusalem, masjid kiblat pertama umat Islam itu kini dirusak dan dikuasai Zionis Yahudi.
Bahkan muslimin di Indonesai khusunya kini di larang untuk berziarah mendatangi Masjid Al-Aqsha akibat kebijakan penolakan Visa yang dikeluarkan Otoritas Israel baru-baru ini.
Maka tegaknya Ulil Amri sebagai pemimpin ummat Islam sedunia adalah kewajiban muslimin dimanapun berada. Globalisasi bukan hanya di bidang ekonomi, namun juga di bidang kemasyarakatan Ummatan Wahidah, serta kepemimpinan ummat Khilafah Alaa Minhajin Nubuwwah.
Sebab itu janganlah kita menunda untuk menggapainya. Segeralah melangkah, dengan selalu berpegang teguh kepada agama yang mulia ini. Karena sesungguhnya, berpegang teguh dengan agama, akan menjamin kehidupan yang baik dan pahala yang besar. Sebuah kehidupan penuh kemenangan, kemuliaan dan kesejahteraan.
Allah Ta’ala berfirman,
ٱلَّذِينَ أُخْرِجُوا۟ مِن دِيَٰرِهِم بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّآ أَن يَقُولُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَٰمِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَٰتٌ وَمَسَٰجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا ٱسْمُ ٱللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ
مَن يَنصُرُهُۥٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ
ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُوا۟ بِٱلْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا۟ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Yaitu)orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan”. (QS. Al-Hajj:40-41).
Sebagai penutup marilah kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semoga di hari Idul Fitri ini kita mendapatkan ampunan-Nya serta diselamatkan di dunia dan di akhirat kelak.
اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ
وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ
Doa Penutup
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Akhirnya marilah kita berdoa, menundukkan kepala, memohon kepada Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim untuk kebaikan kita dan umat Islam dimana saja berada:
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ بِالإِسْلاَمِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالإِيْمِانِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالْقُرْآنِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِشَهْرِ رَمَضَانَ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْمُعَافَاةِ لَكَ الْحَمْدُ بِكُلِّ نِعْمَةٍ أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيْنَا
Ya Allah,
Segala puji hanya bagi-Mu atas nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat Al-Qur’an, nikmat bulan Ramadhan, nikmat keluarga, harta dan kesehatan. Segala puji bagi-Mu atas semua nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami.
سُبْحَانَكَ لاَ نُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ
Maha Suci
Engkau, kami tidak akan sanggup menghitung dan membatasi pujian bagi-Mu. Keagungan-Mu hanya dapat diungkapkan dengan pujian-Mu kepada diri-Mu sendiri, segala puji hanya bagi-Mu (dari kami) sampai Engkau ridha (kepada kami) dan segala puji bagi-Mu setelah keridhaan-Mu.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا
Ya Allah,
Ampunilah kami dan ampuni pula kedua orang tua kami dan sayangilah mereka seperti kasih sayang mereka saat mendidik kami di waktu kecil.
رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Ya Tuhan
Kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan di hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman, ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
Ya Tuhan
Kami, kami telah menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ
وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ
Ya Allah,
Kami memohon kepada-Mu ridha dan surga-Mu serta semua ucapan maupun perbuatan yang dapat mendekatkan kami kepadanya, dan kami berlindung kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu serta semua ucapan maupun perbuatan yang dapat mendekatkan kami kepadanya.
اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
Ya Allah,
Bantulah kami dalam berdzikir dan bersyukur serta beribadah kepada-Mu dengan baik, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
اَللَّهُمَّ يَاحَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّ إِذَا دَعَاكَ نَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَالْعَزِيْمَةَ عَلَى الرُّشْدِ وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ
Ya Allah
Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan doa orang yang berada dalam kesulitan, kami memohon kepada-Mu berbagai penyebab turunnya rahmat-Mu, tekad dan kekuatan untuk meniti jalan yang lurus, limpahan segala kebajikan, keselamatan dari segala dosa, kemenangan meraih surga dan keselamatan dari azab neraka.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ
Ya Allah,
Kami memohon kepada-Mu segala kebaikan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan kami berlindung kepada-Mu dari semua keburukan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ
Ya Allah,
Kami memohon kepadamu segala kebaikan yang telah diminta hamba dan rasul-Mu Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam dan hamba-hamba-Mu yang shalih, dan kami berlindung kepadamu dari segala keburukan yang mereka telah berlindung darinya kepada-Mu.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إَلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Ya Allah,
Perbaikilah agama kami yang merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah dunia kami yang menjadi tempat hidup kami, dan perbaikilah akhirat kami karena dialah tempat kembali kami. Jadikan kehidupan ini sebagai penambah segala kebaikan bagi kami, dan jadikan kematian sebagai kebebasan kami dari segala keburukan.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Ya Allah,
Kami berlindung kepada-Mu dari siksa Jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari fitnah Dajjal.
اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا مِنَ النِّفَاقِ وَأَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاءِ وَأَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ وَأَعْيُنَنَا مِنَ الْخِيَانَةِ إِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ
Ya Allah,
Bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, amal kami dari riya, lisan kami dari dusta, dan bersihkan mata kami dari khianat, sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan dalam dada.
اَللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
Ya Allah,
Cukupkan diri kami dengan yang halal dari yang haram, dengan ketaatan kepada-Mu dari maksiat kepada-Mu, dan dengan karunia-Mu dari selain-Mu, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا آخِرَهَا وَخَيْرَ أَعْمَارِنَا خَوَاتِمَهَا وَخَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ لِقَائِكَ
Ya Allah,
Jadikanlah amal kami yang terbaik adalah akhirnya, dan umur kami yang terbaik adalah penghujungnya, dan hari terbaik kami adalah hari bertemu Engkau.
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تُحَرِّرَ الْمَسْجِدَالأَقْصَى وَأَرْضَ فِلِسْطِيْنَ وَإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَائِرِ بِلاَدِ الإِسْلاَمِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Ya Allah,
Tolonglah dan menangkanlah saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin di jalan-Mu di mana pun mereka berada. Tolonglah saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin Palestina, bebaskan Masjid Aqsha dan tanah Palestina dan saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin negeri-negeri kaum muslimin yang lain, wahai Penguasa alam semesta.
رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Ya Tuhan,
Kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau lah Maha Pemberi (karunia).
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Ya Tuhan kami,
Berikan rahmat kepada kami dari sisi-Mu, dan sempurnakan bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قُلُوْبٍ لاَ تَخْشَعُ وَمِنْ نُفُوْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
Ya Allah,
Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan
Kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan peliharalah kami dari api neraka.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Ya Tuhan
Kmi, terimalah dari kami (amal dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
(AK/R01/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)