Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Amalan-amalan Istimewa di Sepuluh Hari Awal Bulan Dhulhijah

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 57 detik yang lalu

57 detik yang lalu

0 Views

Tiga masjid suci dalam Islam. Masjidil Haram (kiri), Masjid Nabawi (tengah) dan Masjid Al-Aqsa (kanan).

OleImaam Yakhsyallah Mansur

Judul khutbah Jumat kali ini adalah: Amalan-amalan Istimewa di Sepuluh Hari Awal Bulan Dhulhijah.

Di Sepuluh hari pertama bulan Dhulhijah ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi keisitimewaan, bagi siapa saja yang melakukan amal kebaikan, baginya pahala yang besar, keberkahan yang berlipat ganda, rahmat serta ampunan di sisi-Nya.

Maka, marilah kita gunakan momen sepuluh hari awal bulan Dhulhijah ini untuk meningkatkan iman dan takwa, dengan memperbanyak amal kebaikan, kiranya Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan melimpahkan keberkahan, rahmat dan ampunan-Nya kepada kita semua.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Qurban, Bentuk Ibadah Sosial

Khutbah selengkapnya silakan simak berikut ini:

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Khutbah ke-1:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَة، مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّٰهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَة أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ : أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ الَنَّبِيُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Buka Blokade Gaza, Bebaskan yang Terpenjara

Marilah senantiasa kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas semua nikmat yang diberikan kepada kita. Saat ini kita sudah berada di bulan istimewa, yakni bulan Dhulhijah yang penu berkah.

Di Sepuluh hari pertama bulan Dhulhijah ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi keisitimewaan, bagi siapa saja yang melakukan amal kebaikan, baginya pahala yang besar, keberkahan yang berlipat ganda, rahmat serta ampunan di sisi-Nya.

Maka, marilah kita gunakan momen sepuluh hari awal bulan Dhulhijah ini untuk meningkatkan iman dan takwa, dengan memperbanyak amal kebaikan, kiranya Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan melimpahkan keberkahan, rahmat dan ampunan-Nya kepada kita semua.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mensyukuri Nikmat Islam dan Bai’at

Pada kesempatan khutbah ini, khatib akan menyampaikan judul “Amalan-amalan istimewa di sepuluh hari awal bulan Dhulhijah”. Sebagai landasannya, marilah kita merenungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an Surah Al Fajr [89] ayat 1 sampai 3, yang berbunyi:

وَٱلْفَجْرِ (١) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (٢) وَٱلشَّفْعِ وَٱلْوَتْرِ (٣) (الفجر [٨٩]: ١ــ٣)

 “Demi fajar, [1] Dan malam yang sepuluh, [2] Dan yang genap dan yang ganjil,[3]” (QS Al-Fajr [89]: 1-3)

Imam Ibnu Katsir dan At-Thabari Rahimahumallah menjelaskan bahwa ayat di ayat di atas merujuk kepada 10 hari pertama di bulan Dhulhijah.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Pendidikan Anak  

Keduanya merujuk pada penjelasan dari Imam Mujahid Rahimahullah yang menyebutkan bahwa kata ٱلْفَجْرِ   merujuk pada waktu fajar pada awal sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Sahabat Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu menjelaskan, bahwa yang dimaksud وَٱلشَّفْعِ (yang genap) merujuk pada Hari Raya Idul Adha, sementara وَٱلْوَتْرِ (yang ganjil) merujuk pada Hari Arafah.

Waktu di 10 hari pertama bulan Dhulhijah merupakan waktu istimewa, yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kaum Muslimin. Apabila seseorang berada pada waktu tersebut, maka sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, dan amal shalih karena pada di dalamnya terdapat banyak keberkahan dan kemuliaan yang akan didapatkan.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meraih Pahala Syahid di Bulan Dzulhijjah

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ : وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلًا خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ (رواه البخاري)

Tidak ada hari-hari, di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad di jalan Allah?” Rasulullah menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali sedikit pun.” (HR. Al-Bukhari).

Ibnu Hajar Al-Asqalani Rahimahullah, dalam kitab Fathul Bari menjelaskan hadits di atas, bahwa sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan yang istimewa, karena di dalamnya terkumpul berbagai ibadah besar, seperti: haji yang di dalamnya ada wuquf di Arafah, shalat Idul Adha, qurban dan ibadah-ibadah lainnya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meningkatkan Perjuangan untuk Pembebasan Al-Aqsa di Bulan Dzulqa’dah

Tidak ada hari dan bulan lain dalam satu tahun yang ibadah-ibadah di atas bisa terkumpul dalam waktu yang sama, kecuali pada sepuluh hari awal bulan Dhulhijah.

Sementara Ibnu Rajab Al-Hanbali Rahimahullah, dalam kitabnya Latha’if Al-Ma’arif menyebutkan, amal shalih di hari-hari tersebut lebih dicintai Allah Ta’ala dibandingkan hari-hari lainnya, karena keberkahan waktu yang Allah Ta’ala khususkan untuk meningkatkan kedekatan seorang hamba kepada-Nya.

Bahkan, Ibnu Rajab mengatakan, amal yang dilakukan di sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah lebih utama dibandingkan amal shalih di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, kecuali ibadah yang dilakukan di malam Lailatul Qadar.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat: Barometer Cinta Allah Kepada Manusia

Di antara amalan-amalan istimewa yang disyariatkan kepada kaum Muslimin di sepuluh hari awal bulan Dhulhijah adalah?

Pertama, haji dan wukuf di Arafah.

Amalan yang paling mulia di bulan Dzulhijjah adalah menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Puncaknya adalah wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Alhamdulillah, penentuan hari Arafah dan Idul Adha pada tahun ini serempak di seluruh dunia.

Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam bersabda: الْحَجُّ عَرَفَةُ “Haji itu Arafah.” (HR. At-Tirmidzi).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mereka yang Menyerahkan Seluruh Hidupnya untuk Allah Ta’ala

Bagi para jamaah haji, wukuf adalah momen penting untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Mereka yang berdoa dengan penuh khusyu’ di padang Arafah, baginya dijanjikan ampunan dan diterimanya doa-doa mereka.

Kedua, puasa Arafah bagi yang tidak berhaji

Bagi umat Islam yang tidak berhaji, disunnahkan untuk berpuasa pada hari Arafah. Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ (رواه مسلم)

Baca Juga: Khutbah Jumat: Keutamaan Ibadah Sosial

“Puasa Hari Arafah menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (HR. Muslim).

Ketiga, Shalat Idul Adha

Shalat Idul Adha adalah salah satu ibadah sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Ta’ala atas karunia dan nikmat-Nya. Shalat Idul Adha juga merupakan momentum untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama kaum Muslimin, yang berkumpul dalam suasana kebersamaan dan penuh suka cita.

Shalat Idul Adha juga sebagai bentuk syiar agama Islam, menghidupkan sunnah Rasulullah ﷺ, dan mengingatkan umat tentang kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Alaihimas Salam yang penuh keikhlasan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Al-Quds Wilayah yang Terluka

Keempat, berqurban

Qurban adalah simbol ketaatan dan pengorbanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pendistribusian hewan qurban diutamakan bisa disalurkan kepada mereka yang sangat membutuhkan, seperti saudara-saudara kita di Gaza, Palestina, dan daerah-daerah lainnya yang tengah menghadapi kesulitan.

Qurban bukan sekadar menyalurkan daging qurban, tetapi sebagai bentuk solidaritas dan bukti kasih sayang.

Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam bersabda:

مَن أَطْعَمَ جَائِعًا، كَانَ اللَّهُ تَعَالَى يُطْعِمُهُ مِن ثِمَارِ الْجَنَّةِ، وَمَن سَاقَ مَكْرُوبًا، سَاقَهُ اللَّهُ مِنَ الْمَكْرُوبِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ (رواه البخاري)

Barang siapa memberikan makan kepada orang yang lapar, maka Allah akan memberinya makan dari buah-buah surga; barang siapa menolong orang yang tertimpa kesusahan, maka Allah akan menolongnya di dunia dan akhirat.” (HR Al-Bukhari)

Kelima, memperbanyak dzikir

Selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah, dianjurkan memperbanyak dzikir seperti takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih.

Ibnu Umar Radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam bersabda, yang artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan tidak ada amalan yang lebih dicintai di dalamnya daripada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Maka perbanyaklah di dalamnya tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad).

Keenam, tidak memotong kuku dan rambut bagi yang hendak berqurban.

Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam bersabda:

إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يَمَسَّ مِنْ شَعْرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا (رواه مسلم)

“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama (bulan Dzulhijjah) dan salah seorang di antara kalian ingin berqurban, maka janganlah ia menyentuh (memotong) sedikit pun dari rambut dan kulitnya.” (HR Muslim)

Mari manfaatkan setiap detik di hari-hari ini untuk mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kita termasuk ke dalam hamba-hamba-Nya yang diterima amal ibadahnya dan mendapatkan keberkahan di bulan Dhulhijah ini. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.

Khutbah ke-2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ اْلجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ اْلاِخْتِلَافِ وَالتَفَرُّقَةِ، وَاْلصَّلَاةُ وَالسَّلآ مُ عَلٰى نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ هُدَاةِ اْلاُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعاَلَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم  ،إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهpِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ احْيِى الْمُسْلِمِيْنَ وَاِمَامَهُمْ بِجَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ اَيْ حِزْبِ اللّٰهِ حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَمُنْكَرٍ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ المُجَا هِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ- وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Artikel
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat