Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Aspek Kemasyarakatan dalam Syariah Islam (Oleh: Agus Priyono)

Rana Setiawan - Kamis, 24 Januari 2019 - 19:35 WIB

Kamis, 24 Januari 2019 - 19:35 WIB

21 Views

Ketua bidang pendidikan Jama'ah Muslimin (Hizbullah) Ir. Agus Priyono, M.Si (Gambar: Rudi/MINA)

Oleh: Ustaz Agus Priyono, M.S.; Amir Majelis Dakwah Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah)

 إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَـغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِالله ِمِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا  وَ مِنْ سَـيِّـَئاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ  وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ  وَ التـَّابِعِيْنَ  وَاتَّـابِعِ التـَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Jalan Mendaki Menuju Ridha Ilahi  

أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ  مُسْلِمُونَ اَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

Hamba Allah, Jamaah Jumat rahimakumullah

Syariah itu mengatur kehidupan manusia, baik secara individu maupun masyarakat, baik hubungan dengan Sang Pencipta (hablum minaAllah) maupun dengan sesama manusia (hablum minannas). Mari kita buka Al-Qur’an dan hadits sebagai dasar syariah Islam.

  1. Perintah bekerjasama dalam kebaikan

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Akhir Kehancuran Negara Zionis

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (QS.al-Maidah:2).

Ayat di atas memerintahkan manusia untuk bekerjasama dalam mengamalkan kebaikan dan ketaqwaan di tengah masyarakat. Islam menolak egoisme pribadi dan kelompok yang hanya mementingkan diri dan golongannya.

  1. Perintah amar ma’ruf nahi munkar

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS.Ali Imran 104).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Memberantas Miras Menurut Syariat Islam

Orang beriman tidak boleh masa bodoh dengan lingkungan sosialnya, bahkan dalam surat Al-Maidah ayat ke 78-79, Allah melaknat Bani Israil karena mereka tidak melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, alias saling masa bodoh saja.

  1. Perintah membangun jaringan sosial

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (QS.ash-Shoff: 4).

Ayat di atas mendorong muslimin membangun kemasyarakatan dengan bersama dalam kekompakan dan keteraturan. Setiap manusia menempati posisi sosial sesuai kemampuannya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyongsong Bulan Solidaritas Palestina

  1. Perintah mentaati pemimpin

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (QS.an-Nisa:59).

Logika dan fakta sejarah manusia di dunia ini, manusia selalu terpimpin. Dari suku terasing hingga masyarakat modern ini semua punya pemimpin. Ya tanpa pemimpin masyarakat akan kacau tidak terarah hidupnya. Allah Maha Mengetahui, lebih tahu dari logika dan fakta kita, maka dikuatkanlah keberadaan pemimpin itu dengan dasar syariah-Nya.

Hamba Allah, jamaah Jumat rahimakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Berhati-hati dalam Menyebarkan Informasi  

Dalam sejarah sepeninggal Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam, sosok Ulil Amri adalah para umaro yang dipimpin oleh para Khalifah/Amirul Mu’minin/Imam. Abu al-Hasan al-Mawardi menyatakan bahwa kepemimpinan/ Imamah dibentuk untuk menggantikan kenabian dalam menjaga agama dan mengatur urusan dunia. Allah bahkan menjadikan keberadaan Ulil Amri sebagai pokok ketaatan orang beriman (baca QS. An-Nisa: 59).

Pada ayat lain Allah Subahanahu Wa Ta’ala berfirman;

 يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ

“(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan Imam (pemimpinnya)” (QS. Al-Isra:71).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Memperkuat Pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina

Fakta syariah, teladan Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam ketika hijrah dari Mekah ke Madinah, maka yang beliau lakukan pertama adalah mempersaudarakan umat (Muhajirin dan Anshar). Selanjutnya  secara ekstern beliau mengikat kesepakatan bersama dengan pihak-pihak non-Islam di Madinah dalam payung Piagam Madinah.

Demikianlah syariah Islam mengajarkan hablum minaAllah dan hablum minannaas secara simultan sejak diturunkannya syariah tsb secara kaaffah.

 بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَا وَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ

Khutbah Kedua

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadi Umat Unggul dengan Al-Qur’an

اَلْحَمْدُ ِللهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُلَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتَنَانِهِ

أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِه

إِنّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَاحِبَ الْوَجْهِ اْلأَنْوَرِ وَالْجَبِيْنِ اْلأَزْهَرِ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاءِ الرَّشِدِيْنَ وَاْلأَئِمَّةِ الْمَهْدِيِّيْنَ الَّذِيْنَ قَضَوْا بِالْحَقِّ وَبِهِ كَانُوْا يَعْدِلُوْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِى وَعَنِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعِنَا مَعَهُمْ بِعَفْوِكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Makan yang Halal dan Thayib

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

اَللهُمَّ أَعِزَّاْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُسْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Upaya Agar Istiqamah di Jalan Yang Lurus

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَاللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرْوا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَر

Baca Juga: Khutbah Jumat: Kabar Gembira bagi yang Mentaati Allah dan Rasul-Nya

 

(AK/R01/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Kolom
Indonesia
Kolom