Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Buka Blokade Gaza, Bebaskan yang Terpenjara

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - 58 detik yang lalu

58 detik yang lalu

0 Views

Ali Farkhan Tsani (Dok MINA)

PENJAJAH Zionis Yahudi masih terus memblokade, menutup bantuan dan terus menyerang Jalur Gaza. Sementara masih banyak para pejuang Palestina dan rakyat dipenjara di sel-sel isolasi yang tak berperikemanusiaan.

Untuk mengingatkan akan tanggung jawab kita, berikut hadir Khutbah Jumat bertema Buka Blokade Gaza, Bela Yang Terpenjara,” yang ditulis oleh Ustadz Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA, yang juga Duta Al-Quds Internasional.

Berikut teks khutbah selengkapnya:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ اْلاَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Qurban, Bentuk Ibadah Sosial

اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنِ اتَبِعَهُ

مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَاْ لَمْ يَكُنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ , اَمَّا بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللهِ عَزَّوَجَلَّ اُوْسِيْنيْ وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَااللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ , كَمَا قَالَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فِي الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ , أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

وَ قَالَ وَقُلْنَا مِنۢ بَعْدِهِۦ لِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱسْكُنُوا۟ ٱلْأَرْضَ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ ٱلْءَاخِرَةِ جِئْنَا بِكُمْ لَفِيفًا

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mensyukuri Nikmat Islam dan Bai’at

وَقَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم  لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الدِّينِ ظَاهِرِينَ لَعَدُوِّهِمْ قَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلَّا مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لَأْوَاءَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ “. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ وَأَيْنَ هُمْ ؟ قَالَ: ” بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ “

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan keimanan di dalam jiwa kita, serta rasa cinta dan memiliki terhadap Masjidil Aqsa yang diberkahi sekelilingnya.

Shalawat teriring salam, selalu kita sampaikan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang telah memberikan perhatian luar biasa terhadap Wilayah Baitul Maqdis sepanjang masa hidupnya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Pendidikan Anak  

Selanjutnya, marilah kita pelihara dan tingkatkan takwa kepada Allah sepanjang masa di segala situasi dan kondisi. Takwa dalam arti kita berusaha melaksanakan segala perintah-Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Termasuk perintah untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa yang ternoda, dan membantu saudara-saudara di Gaza yang kelaparan, dan mereka yang terpenjara.

Allah pun menyebutkan di dalam firman-Nya:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati kecuali dalam keadaan Muslim (berserah diri kepada Allah)”. (Q.S. Ali Imran [3]: 102).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meraih Pahala Syahid di Bulan Dzulhijjah

Pada ayat lain Allah berfirman:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَقُولُواْ قَوۡلاً۬ سَدِيدً۬ا (٧٠) يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَـٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا (٧١)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, (70) niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta’ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”. (71). (Q.S. Al-Ahzab [33]: 70-71).

Karena itulah, di setiap khutbah Jumat, di setiap nasihat luhur, yang selalu disebut dan selalu diulang tanpa bosan adalah wasiat takwa. Karena takwa bagaikan cahaya dalam gelap,  kompas dalam kabut,  dan bekal di padang panjang kehidupan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meningkatkan Perjuangan untuk Pembebasan Al-Aqsa di Bulan Dzulqa’dah

Takwa bukan sekadar takut, tapi kesadaran yang hidup di hati,  yang membuat lidah menjaga kata, yang membuat mata menjaga pandang, yang membuat tangan menjaga laku, dan yang membuat hati tetap terpaut pada Allah Ta’ala.

Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah

Jumat ini, kami berdiri di mimbar ini untuk menyerukan suara hati nurani manusia, tentang sebuah tempat yang jauh di mata, namun dekat di jiwa, yaitu Jalur Gaza.

Saudara-saudara kita di Jalur  Gaza yang terblokade bertahun-tahun lamanya. Gaza yang setiap hari disapa oleh deru bom dan suara ledakan. Anak-anak kecil kelaparan, bayi-bayi yang terlahir keguguran, ibu-ibu yang menangis tanpa air mata karena kekeringan, dan rumah-rumah yang hancur berantakan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Barometer Cinta Allah Kepada Manusia

Saudara-saudara kita di Gaza bukan hanya lapar akan makanan, tapi juga lapar akan perhatian dan kepedulian. Mereka haus bukan hanya karena air tak ada, tapi karena dunia membiarkan mereka tanpa daya.

Karena itu, blokade adalah tindakan kezaliman. Menutup jalan bantuan adalah pembunuhan perlahan. Dan sebab itu, kita wajib berdiri melawannya, atas nama agama, dan atas nama kemanusiaan.

Allah telah mengingatkan kita melalui firman-Nya:

وَٱلْمُؤْمِنُونَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mereka yang Menyerahkan Seluruh Hidupnya untuk Allah Ta’ala

Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. At-Taubah [9]: 71).

Selanjutnya, di dalam hadits-Nya, disebutkan:

مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

Artinya: “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Keutamaan Ibadah Sosial

Sidang Jumah yang dimuliakan Allah

Tolong-menolong merupakan sikap hidup umat Islam dan merupakan pewujudan dari kehidupan berjamaah. Itulah hakikat hidup bersaudara (ikhwaanaa) karena Allah.

Allah menyebutkan hal itu di dalam ayat:

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلاَ تَفَرَّقُوْا وَاذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Al-Quds Wilayah yang Terluka

Artinya : “Dan berpegangteguhlah kamu sekalian pada tali Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kamu berfirqah-firqah, dan ingatlah akan ni’mat Allah atas kamu tatkala kamu dahulu bermusuh-musuhan maka Allah jinakkan antara hati-hati kamu, maka dengan ni’mat itu kamu menjadi bersaudara, padahal kamu dahulu nya telah berada di tepi jurang api Neraka, tetapi Dia (Allah) menyelamatkan kamu dari padanya; begitulah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu, supaya kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Ali ‘Imran [3]: 103).

Hal itu juga yang menjadi sebab datangnya pertolongan Allah kepada hamba-Nya, seperti disebutkan di dalam hadits:

وَ اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْهِ

Artinya: “Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”. (HR Muslim).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meraih Keikhlasan dalam Beramal

Pada hadits lain disebutkan:

وَ مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِى حَاجَتِهِ

Artinya: “Dan barangsiapa yang berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah juga akan berusaha memenuhi kebutuhannya”. (H.R. Bukhari dan Muslim).

Apalagi mereka yang sangat sangat memerlukan pertolongan kaum Muslimin dan umat manusia pada umumnya. Yaitu saudara-saudara kita yang ditawan di penjara-penjara Zionis.

Mereka adalah ribuan warga Palestina yang terdiri dari para orang tua, anak-anak yatim, orang-orang miskin hingga kaum Muslimah. Mereka diperlakukan secara tidak manusiawi di sel-sel sempit seukuran manusia, ruang pengap, tanpa makanan memadai. Bahkan hanya setetes air asin yang mereka rasakan.

Maka, tidak ada acara lain kecuali kaum Muslimin itu sendiri yang bersuara, bergerak, beraksi melalui berbagai lini perjuangan. Mulai dari aksi turun ke jalan melakukan protes, mengiriman risalah seruan, mengirim bantuan yang memungkinkan hingga memanjatkan doa untuk mereka yang terzalimi.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan di dalam sebuah hadits:

فُكُّوا الْعَانِيَ وَأَطْعِمُوا الْجَائِعَ، وَعُودُوا الْمَرِيضَ

Artinya : “Bebaskan orang yang sedang tertawan, berikanlah makan kepada orang yang sedang kelaparan, dan jenguklah orang sedang sakit”. (H.R. Bukhari).

Jamaah yang dirahmati Allah

Pada hadits lain juga dinyatakan:

مَا آمَنَ بِى مَنْ بَاتَ شَبْعَانٌ وَ جَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ وَ هُوَ يَعْلَمُ

Artinya: “Tidaklah beriman kepadaku seseorang yang bermalam dalam keadaan kenyang padahal tetangganya yang di sampingnya dalam keadaan lapar sedangkan ia mengetahuinya”. (H.R. Ath-Thabrani).

Di dalam hadits lain juga diingatkan:

عَنْ مَيْمُونَةَ مَوْلَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم أَنَّهَا قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ ، فَقَالَ : ” أَرْضُ الْمَنْشَرِ والْمَحْشَرِ، إَيتُوهُ، فَصَلُّوا فِيهِ ، فَإِنَّ صَلَاةً فِيهِ كَأَلْفِ صَلَاةٍ . قَالَتْ : أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ نُطِقْ أَنْ نَتَحَمَلَ إِلَيْهِ أَوْ نَأْتِيَهُ ؟ , قَالَ : ” فَأَهْدِينَ إِلَيْهِ زَيْتًا يُسْرَجُ فِيهِ ، فَإِنَّ مَنْ أَهْدَى لَهُ كَانَ كَمَنْ صَلَّى فِيهِ

Artinya : “Dari Maimunah pembantu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Ya Nabi Allah, berikan fatwa kepadaku tentang Baitul Maqdis”. Nabi menjawab, “Tempat dikumpulkanya dan disebarkanya (manusia). Maka datangilah ia dan shalatlah di dalamnya. Karena shalat di dalamnya seperti shalat 1.000 rakaat di selainnya”. Maimunah bertanya lagi, “Bagaimana jika aku tidak bisa”. “Maka berikanlah minyak untuk peneranganya. Barangsiapa yang memberikannya, maka seolah ia telah mendatanginya.” (H.R. Ahmad).

Jika kita lapar, kita ingin makan. Jika kita terkurung, kita ingin bebas.  Maka bukalah blokade Jalur Gaza. Karena itu, Wahai kaum Muslimin, mari kita berdiri bersama Gaza. Dengan doa, dengan donasi, dengan suara, dengan pena, dengan amal kebijakan dan aksi-aksi lainnya.

Jangan biarkan mereka saudara-saudara kita di Gaza sendirian. Karena ketika kita membela mereka, maka sesungguhnya kita sedang membela harkat dan martabat kita sendiri, membela darah daging kita sendiri.

Semoga Allah turunkan bala tentaranya dan bantuannya untuk saudara-saudara kita di Gaza dan di Palestina kesleuruhan. Aamiin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda