Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ وَإِيّاَيَ بِتَقْوَى اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Sidang Jumat Rahimakumullah.
Marilah kita memelihara dan meningkatkan takwa kepada Allah. Kita berpegang teguh kepada agama-Nya dengan berada pada kalimat yang satu.
Marilah juga senantiasa kita mewaspadai segala tipu daya musuh-musuh Islam dari kalangan orang-orang kafirin dan munafikin. Karena mereka selalu mengadakan provokasi mengadu domba umat Islam.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya
Di dalam ayat dikataskan:
وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنْ اسْتَطَاعُوا
Artinya: “Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian sampai mereka (dapat) mengembalikan kalian dari agama kalian (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.” (QS Al-Baqarah [2]: 217).
Karenanya, janganlah sampai kita menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai, sehingga menjadi lemahlah kekuatan kita.
Allah mengingatkan kita di dalam ayat-Nya:
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمْ الْبَيِّنَاتُ وَأُوْلَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Artinya: “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.” (QS. Ali Imran: 105).
Pada ayat yang lain Allah memperingatkan orang-orang beriman:
وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ وَلَا تَنَـٰزَعُواْ فَتَفۡشَلُواْ وَتَذۡهَبَ رِيحُكُمۡۖ وَٱصۡبِرُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِينَ
Artinya: “Dan taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian berbantah-bantahan, kalau tidak niscaya kalian menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kalian, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran), sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang sabar”. (QS Al-Anfal [8]: 46).
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Kita semua orang-orang beriman tentu sama-sama mengajak ke jalan yang lurus dan menjauhi jalan-jalan syaitan yang hanya akan memecah-belah kita.
Ketika kira berdakwah berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah, maka marilah kita sama-sama saling menguatkan dan melengkapi.
Allah mengingatkan kita di dalam ayat:
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فَاتَّبِعُوهُ وَلا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS Al-An’am [6]: 153).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Karena itu, jika terjadi perbedaan di antara kaum Muslimin, marilah kita damaikan dengan tujuan ridha Allah.
Ini sejalan dengan firman Allah:
فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنتُمْ مُؤْمِنِينَ
Artinya: “Oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesama kalian; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian adalah orang-orang yang beriman.” (QS Al-Anfal [8]: 1).
Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan di dalam sabdanya:
Baca Juga: Khutbah Jumat: Jalan Mendaki Menuju Ridha Ilahi
لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ ، يَلْتَقِيَانِ فَيَصُدُّ هَذَا ، وَيَصُدُّ هَذَا ، وَخَيْرُهُمَا الَّذِى يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ
Artinya: “Tidak halal bagi seorang Muslim memboikot saudaranya lebih dari tiga hari, jika bertemu keduanya saling membiarkan. Dan yang terbaik di antara keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam.” (HR Bukhari).
Hadirin yang berbahagia.
Dengan persatuan dan kesatuan umat Islam, terjalinnya ikatan persaudaraan yang penuh rahmat, akan menimbulkan kekuatan yang kokoh dalam membangun umat dan bangsa. Aamiin yaa robbal ‘alamin. (A/RS2/RS3)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعْنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ البَيَانِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin