Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Isyarat Kebebasan Baitul Maqdis dan Palestina

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 15 menit yang lalu

15 menit yang lalu

18 Views

Masjid Al-Aqsha di Kota Baitul Maqdis atau Yerusalem Palestina. (Istimewa)

OleImaam Yakhsyallah Mansur

Khutbah Jumat kali ini berjudul Isyarat Kebebasan Baitul Maqdis dan Palestina.

Isyarat kebebasan Baitul Maqdis dan Palestina merupakan hal yang nyata terjadi saat ini. Bahwa setiap kejahatan pasti akan hancur.

Bagi para khatib dan aktifis dakwah, khutbah berjudul Isyarat Kebebasan Baitul Maqdis dan Palestina ini layak untuk dibaca dan menjadi referensi khazanah keilmuwan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Sumber Kerusakan Langit dan Bumi  

untuk lebih lengkapnya silakan simak berikut ini;

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Khutbah ke-1:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَة، مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّٰهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَة أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ : أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ الَنَّبِيُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjaga Harmoni Kehidupan

Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas berbagai nikmat yang dikaruniakan kepada kita, terutama nikmat iman, Islam, kesehatan dan keamanan.

Di antara upaya meningkatkan syukur dan takwa adalah memperhatikan sejarah kehidupan umat dan bangsa terdahulu untuk menjadi pelajaran dan pijakan dalam kehidupan di massa kini dan yang akan datang.

Rajab merupakan bulan yang mulia lagi istimewa bagi umat Islam. Di dalamnya terdapat pelajaran berharga, di antaranya adalah peristiwa bersejarah yang tidak akan pernah terlupakan, pembebasan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin Al-Ayubi pada 27 Rajab 583 H / 2 Oktober 1187 M.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat: Kewajiban dan Hak dalam Pandangan Islam

Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib akan menyampaikan khutbah berjudul “Isyarat Kebebasan Baitul Maqdis dan Palestina.” Sebagai landasannya, marilah kita merenungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an Surah Al Isra [17] ayat ke-7:

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ ٱلاٰخِرَةِ لِيَسٗئـُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا۟ ٱلْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا۟ مَا عَلَوْا۟ تَتْبِيرًا (الاسرآء [١٧]: ٧)

“Jika kamu berbuat baik (berarti) hal itu bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, Kami datangkan orang-orang untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”

Secara umum ayat tersebut menekankan bahwa setiap amal perbuatan manusia, baik atau buruk, pada akhirnya akan kembali kepada pelakunya sendiri.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menggapai Syahid di Jalan Allah Ta’ala

Sedangkan secara khusus, ayat di atas berbicara tentang kaum Yahudi dari kalangan Bani Israil, ketika mereka berbuat kerusakan di bumi Palestina. Maka Allah Ta’ala mengutus hamba-hamba-Nya untuk menghancurkan mereka, membebaskan Baitul Maqdis dan Palestina.

Sebagian ahli sejarah menyatakan bahwa ketika bangsa Yahudi membuat kerusakan di Baitul Maqdis, Allah Ta’ala mengirimkan Raja Nebukadnezar dari Babilonia (Irak) untuk menghancurkan mereka.

Sayyid Qutb menjelaskan, ayat tersebut berbicara dalam konteks keberlanjutan sejarah peradaban umat manusia. Beliau menekankan, bahwa siapapun yang melanggar Al-Qur’an, mereka akan dihancurkan, sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Zionis Yahudi saat ini di Palestina.

Ayat di atas mengingatkan kepada umat Islam, bahwa keberhasilan dan kejayaan hanya dapat diraih melalui keimanan, ketaatan kepada Allah Ta’ala, serta mengamalkan syariat-syariat dalam Al-Qur’an.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mempersiapkan Generasi Pembebas Masjid Al-Aqsa

Jika Bani Israel dihukum karena kedurhakaan mereka, maka umat Islam hendaknya meraih kejayaan dengan keikhlasan total dan ketaatan maksimal.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Pada ayat di atas, kata وَلِيَدْخُلُوا۟ (dan mereka masuk) dengan menggunakan fi’il mudhari’, artinya menunjukkan pengertian akan adanya kekuatan yang akan menghancurkan bangsa Yahudi.

Dengan demikian, apabila dilihat dari prespektif kekinian, kehancuran Zionis Israel pasti terjadi karena mereka melanggar ketentuan Al-Qur’an, sebagaimana kejahatan yang mereka lakukan di bumi Palestina. Adapun tentang waktu kapan terjadinya, hanya Allah Yang Mahatahu.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Jalan Mendaki Menuju Ridha Ilahi  

Seorang peneliti Baitul Maqdis dan Palestina, Muhammad Ar-Rasyid mengungkapkan, ketika Zionis Israel memproklamirkan kemerdekaannya (1948), seorang wanita Yahudi menangis dan masuk ke rumah keluarganya. Ketika ditanya, “Kenapa menangis, padahal orang-orang Yahudi sedang bergembira dan merayakan kemerdekaannya?” Ia menjawab, “Bahwa dengan berdirinya negara Israel, itu akan menjadi sebab kehancuran sehancur-hancurnya.”

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Kehancuran suatu bangsa jika para penduduknya tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk, adalah sesuatu yang pasti adanya, karena hal itu disebut dalam Al-Qur’an yang terjamin kebenarannya.

Sementara kita lihat saat ini, bangsa Israel adalah bangsa yang tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman, bahkan mereka melecehkannya, menistakannya dan melakukan berbagai kejahatan terhadap bangsa Palestina.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Akhir Kehancuran Negara Zionis

Dengan kedurhakaannya itu, maka waktu kehancuran Zionis Israel sudah sangat dekat. Hal itu dapat kita lihat dari beberapa indikasi, antara lain:

Pertama, sebagai negera penjajah, Israel jelas kehilangan kemampuan melakukan peleburan dengan bangsa lain di kawasan Timur Tengah.

Dengan perang dan genosida yang mereka lakukan di Gaza, negara-negara sekitarnya akan enggan menjalin hubungan dan kerja sama dengan mereka.

Kedua, Zionis Israel mengalami ketimpangan demografi melawan pertumbuhan warga Arab Palestina.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Memberantas Miras Menurut Syariat Islam

Warga Israel hanya mementingkan kesenangan dunia. Mereka banyak terjangkit seks bebas, LGBT dan enggan punya anak seperti Bangsa Eropa.

Sementara orang Palestina, setiap keluarga rata-rata memiliki anak lebih dari lima. Meskipun mereka berada dalam blokade bertahun-tahun, namun rakyat Palestina sadar, keunggulan demografi akan menjadi senjata utama mereka mengalahkan Zionis Israel.

Ketiga, masyarakat dunia makin sadar tentang apa yang sebenarnya terjadi di Palestina. Dengan semangat perjuangan Taufanul Aqsa yang dilakukan para pejuang Palestina, makin banyak negara yang mendukung perjuangan mereka.

Sementara di Israel sendiri mulai muncul kelompok anti Zionis. Mereka melawan kebijakan pemerintahnya dan menyerukan aksi-aksi perlawanan kepada elit-elit politiknya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyongsong Bulan Solidaritas Palestina

Keempat, menurunnya jumlah pasukan militer Israel sebab banyak yang menjadi korban akibat perang. Di sisi lain, warga Israel enggan bergabung dalam wajib militer. Mereka lebih memilih dihukum penjara daripada dikirim ke wilayah konflik (Lebanon dan Gaza).

Kelima, Israel mengalami masalah sosial dan politik yang krusial karena perpecahan internal. Perseteruan mereka tidak hanya di level pimpinan, bahkan sampai pada pendukung dan simpatisan, sehingga polarisasi di negeri penjajah itu sangat kentara.

Keenam, kaum terpelajar banyak yang melakukan eksodus, pergi dari Israel dan kembali ke negara asalnya. Sementara di Israel, yang tersisa hanya kelompok ekstrem dalam politik dan agama yang saling menghujat dan menghabisi.

Inilah yang digambarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala:

Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Berhati-hati dalam Menyebarkan Informasi  

بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ (الحشر [٥٩]: ١٤)

“Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.” (Q.S. Al-Hasyr [59]: 14)

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Indikasi-indikasi di atas dipercayai oleh banyak pihak, bahkan oleh para pendukung Israel sendiri sebagai kehancuran yang semakin dekat.

Kehancuran negara penjajah Zionis Israel berarti terbebasnya Baitul Maqdis dan kemerdekaan rakyat Palestina. Itu artinya kemenangan dan kejayaan umat Islam akan segera diraih.

Namun, kehancuran Zionis Israel tidak boleh hanya kita tunggu dengan berpangku tangan saja, tetapi harus kita perjuangkan.

Adapun cara memperjuangkannya adalah dengan keimanan dan ketakwaan yang kuat, serta menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup.

Dengan Al-Quran, umat akan meraih kejayaan. Sebaliknya, barang siapa berpaling dari Al-Quran, maka akan merasakan pernderitaan dan kehancuran.

Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ (رواه ملم)

“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dan merendahkan kaum yang lain dengannya pula.” (HR. Muslim)

Mudah-mudahan kita semua dan atau anak cucu serta generasi sesudah kita menjadi bagian dari hamba-hamba yang akan membebaskan Baitul Maqdis dan Palestina, sehingga dapat menunaikan shalat berjama’ah di Masjidil Aqsa dalam suasana kemenangan dan kedamaian. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.

Khutbah ke-2 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ اْلجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ اْلاِخْتِلَافِ وَالتَفَرُّقَةِ، وَاْلصَّلَاةُ وَالسَّلآ مُ عَلٰى نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ هُدَاةِ اْلاُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعاَلَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم  ،إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ احْيِى الْمُسْلِمِيْنَ وَاِمَامَهُمْ بِجَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ اَيْ حِزْبِ اللّٰهِ حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَمُنْكَرٍ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ المُجَا هِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً ، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Indonesia