Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Keadilan Kunci Mewujudkan Perdamaian Dunia

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

19 Views

Oleh Imaam Yakhsyallah Mansur

Khutbah Jumat kali ini berjudul: Keadilan Kunci Mewujudkan Perdamaian Dunia.

Saat ini, Dunia tengah menghadapi krisis sosial yang cukup memprihatinkan karena penjajahan, penindasan dan ketidakadilan sosial terjadi dimana-mana.

Fakta yang kita saksikan, penjajahan dan penindasan masih menjadi pemandangan nyata. Berbagai pelanggaran HAM masih terjadi di berbagai negara.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Membangun Peradaban dengan Ilmu dan Akhlak

Masyarakat yang berjuang menuntut keadilan, dianggap sebagai teroris. Sementara teroris sesungguhnya, yang sudah jelas-jelas melakukan aksi genosida, justru dibela, bahkan disuplai dengan dana dan senjata.

Khutbah selanjutnya silakan simak berikut ini:

 

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mewujudkan Perdamaian Sejati

 

Khutbah ke-1:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَة، مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّٰهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَة أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ : أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ الَنَّبِيُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala nikmat yang telah Dia curahkan kepada kita, dengan meningkatkan iman dan taqwa kepada-Nya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Kebenaran Pasti Menang

Takwa adalah fondasi utama kehidupan manusia, yang akan mengantarkan manusia meniti jalan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Taqwa juga menjadi kunci dalam menyelesaikan segala persoalan kehidupan. Karena dengan taqwa, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan jalan keluar dari segala persoalan dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Pada kesempatan khutbah ini, marilah kita merenungkan firman Allah  dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa [4] ayat 58 tentang keadilan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Kewajiban Membuka Blokade Gaza Palestina

إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا (النسآء [٤]: ٥٨)

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa [4]: 58)

Sayyid Quthb Rahimahullah dalam kitabnya Fi Zhilal al-Qur’an menafsirkan, ayat di atas sebagai prinsip universal yang menjadi fondasi terwujudnya masyarakat beradab. Keadilan adalah kunci terciptanya perdamaian dunia.

Keadilan adalah amanah yang harus ditegakkan kepada seluruh umat manusia, tanpa memandang latar belakang suku, ras, agama, kedudukan dan kelompok. Semua manusia berkedudukan sama di hadapan hukum. Tidak boleh ada diskriminasi antara satu dengan yang lainnya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Persatuan, Jalan Menuju Kebangkitan dan Pembangunan Peradaban

Imam Al-Qurthubi Rahimahullah menyatakan bahwa ayat ini turun sebagai peringatan bagi siapa pun yang memegang amanah berupa kekuasaan, agar tidak menyelewengkan amanah dan tidak memutuskan perkara kecuali dengan prinsip-prinsip keadilan.

Ketika amanah dikhianati, hukum dijadikan alat kekuasaan, dan keadilan diselewengkan demi kepentingan kelompok tertentu, maka yang lahir bukan ketentraman dan ketertiban, melainkan kekacauan dan anarkisme.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Rasulullah ﷺ memperingatkan umatnya agar senantiasa memberikan amanah kepada mereka yang berkompeten dan berintegritas, sehingga mampu berbuat adil dan menunaikan amanahnya dengan baik. Beliau ﷺ bersabda:

Baca Juga: Khutbah Jumat: Sifat-sifat Buruk Kaum Yahudi

إِذَا ضُيِّعَتِ الأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قِيلَ: وَكَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: إِذَا وُسِّدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ.  (رواه البخارى)

“Apabila amanah telah disia-siakan, maka tunggulah datangnya kiamat.” Ditanyakan kepada beliau: “Bagaimana menyia-nyiakan amanah itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.” (HR Al-Bukhari)

Bangsa yang besar bukanlah yang kuat secara ekonomi dan militer semata, melainkan bangsa yang para pemimpinnya dan seluruh rakyatnya mampu menunaikan amanahnya dengan baik, menegakkan keadilan bagi sesama, dan menempatkan hukum di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

Kekuatan sejati suatu bangsa bukan hanya diukur dari banyaknya jumlah senjata dan tentara, melainkan dari tegaknya nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kepedulian sosial di tengah-tengah masyarakatnya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mewujudkan Keadilan Sosial Menurut Syariat Islam

Ketika amanah dijaga dan keadilan ditegakkan, maka rakyat akan hidup dalam ketenteraman dan keberkahan.  Namun sebaliknya, jika amanah diabaikan dan keadilan diperdagangkan, maka kehancuran bangsa itu hanya tinggal menunggu waktu.

Sejarah menunjukkan bahwa banyak bangsa besar yang runtuh, bukan karena kekuatan musuh dari luar, tetapi karena kebobrokan moral dan ketidakadilan di dalamnya.

Ketika kedzaliman merajalela dan hukum tidak lagi dijalankan dengan prinsip-prinsip keadilan, maka kepercayaan rakyat akan pudar, akan terjadi kekacauan, perpecahan dan disintegrasi bangsa.

Imam Al-Ghazali Rahimahullah berkata, “Suatu bangsa dapat bertahan dengan kekufuran, tetapi tidak akan bertahan dengan ketidakadilan.”

Baca Juga: Khutbah Jumat: Persatuan Umat Islam Sumber Kekuatan dalam Perjuangan

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Saat ini, Dunia tengah menghadapi krisis sosial yang cukup memprihatinkan karena penjajahan, penindasan dan ketidakadilan sosial terjadi dimana-mana.

Ketidakadilan dipertontonkan oleh negara Adikuasa terhadap negara-negara berkembang, atau kepada negara yang dianggap terbelakang.

Banyak bangsa tidak memperoleh kebebasan dan keadilan sebagaimana semestinya, sementara negara Adikuasa dan sekutu-sekutunya mendikte dan mengatur negara lainnya, sesuai dengan selera dan kepentingannya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meneladani Keteguhan Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dalam Perjuangan

Fakta yang kita saksikan, penjajahan dan penindasan masih menjadi pemandangan nyata. Berbagai pelanggaran HAM masih terjadi di berbagai negara.

Masyarakat yang berjuang menuntut keadilan, dianggap sebagai teroris. Sementara teroris sesungguhnya, yang sudah jelas-jelas melakukan aksi genosida, justru dibela, bahkan disuplai dengan dana dan senjata.

Mereka yang lantang berbicara tentang keadilan dan HAM, seolah menutup mata ketika kejahatan dan pelanggaran HAM dilakukan oleh sekutu-sekutunya.

Standar ganda inilah yang membuat Dunia kehilangan kepercayaan terhadap sistem hukum internasional yang seharusnya berdiri di atas prinsip-prinsip keadilan universal.

Baca Juga: Khutbah Gerhana Bulan: Tanda Kebesaran Allah, Perintah Menjaga Persatuan dan Larangan Berbuat Kerusakan di Muka Bumi

Jika isu-isu sosial dan krisis kepercayaan terus dibiarkan tanpa penanganan serius, maka kepercayaan masyarakat internasional akan terus menurun.

Akibatnya, tatanan global akan rapuh dan mudah goyah oleh kepentingan segelintir pihak. Ketegangan antarnegara bisa meningkat karena hilangnya rasa saling percaya.

Dalam situasi seperti ini, diperlukan kepemimpinan moral dan keberanian politik untuk mengembalikan nilai-nilai keadilan sebagai fondasi utama dalam hubungan antarbangsa.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Masyarakat dunia juga tidak boleh menutup mata terhadap kedzaliman yang terjadi di berbagai belahan dunia, terutama di bumi Palestina.

Saat ini bangsa Palestina masih menghadapi penjajahan brutal, agresi militer tanpa henti, dan genosida sistematis yang dilakukan oleh Zionis Yahudi. Dunia seakan kehilangan nurani, membiarkan keadilan diinjak-injak di atas tanah para nabi.

Maka, sebagai manusia yang beradab dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, kita semua memiliki kewajiban moral dan konstitusional untuk bersuara lantang membela yang tertindas dan menolak segala bentuk penjajahan.

Tegaknya keadilan di bumi Palestina bukan sekadar isu politik luar negeri, tetapi merupakan panggilan kemanusiaan. Bagi umat Islam, hal itu menjadi panggilan dan tanggung jawab keimanan.

Umat Islam sebagai bagian dari penduduk dunia haruslah menjalankan upaya-upaya diplomatik, kemanusiaan, dan menggalang solidaritas internasional untuk menekan rezim Zionis Yahudi agar menghentikan kejahatannya.

Jangan biarkan penjajahan terus berlangsung dan darah orang-orang tak berdosa terus mengalir. Selama penjajahan terus dibiarkan, maka dunia tidak akan pernah merasakan kedamaian.

Bangsa Indonesia dan umat Islam di seluruh dunia harus menjadi pelopor dalam menegakkan keadilan. Bangsa Palestina harus mendapatkan hak-hak dasarnya untuk menikmati kemerdekaan dan merasakan kebebasan di tanah airnya sendiri.

Sementara Zionis Yahudi haruslah mendapat hukuman yang setimpal atas kejahatan dan kedzaliman yang mereka lakukan.

Dunia internasional harus berani menegakkan keadilan tanpa standar ganda, menuntut pertanggungjawaban atas genosida, perampasan tanah, dan pelanggaran HAM.

Semoga umat Islam di manapun berada mampu menegakkan keadilan dalam percaturan global. Semoga perdamaian hakiki segera terwujud di bumi Palestina, negeri para syuhada. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.

Khutbah ke-2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ اْلجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ اْلاِخْتِلَافِ وَالتَفَرُّقَةِ، وَاْلصَّلَاةُ وَالسَّلآ مُ عَلٰى نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ هُدَاةِ اْلاُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعاَلَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم  ،إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ احْيِى الْمُسْلِمِيْنَ وَاِمَامَهُمْ بِجَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ اَيْ حِزْبِ اللّٰهِ حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَمُنْكَرٍ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ المُجَا هِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ- وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khutbah Jumat
Internasional
Internasional