Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KHUTBAH JUMAT: KEWAJIBAN MEMULIAKAN DAN MEMBELA MASJID AL-AQSHA

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 5 November 2015 - 19:29 WIB

Kamis, 5 November 2015 - 19:29 WIB

1174 Views

Warga Palestina sedang melakukan shalat di area Masjid Al-Aqsha. Foto: Arsip

Ali Farkhan Tsani

Oleh Ali Farkhan Tsani, Da’i Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Indonesia

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ اْلاَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ , اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنِ اتَبِعَهُ , مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَاْ لَمْ يَكُنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ , اَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ عَزَّوَجَلَّ اُوْسِيْنيْ وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَااللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ , كَمَا قَالَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فِي الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ , أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,…

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memperjalankan hamba-Nya, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang diberkahi sekelilingnya, untuk Allah perlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya, bahwasanya Dia itu Maha Mendengar dan Maha Melihat.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Memberantas Miras Menurut Syariat Islam

Kita telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tiada sekutu bagi-Nya, dan kita pun telah bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah Ta’ala limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarganya, dan sahabat-sahabatnya semuanya.

Apa yang Allah kehendaki terjadi, maka pasti terjadi, dan apa yang Allah kehendaki tidak terjadi, maka pasti tidak terjadi. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Selanjutnya, kami sampaikan wasiat untuk diri kami khususnya dan antum sekalian dengan wasiat taqwa kepada Allah Ta’ala.

Sebagaimana firman –Nya :

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyongsong Bulan Solidaritas Palestina

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati kecuali dalam keadaan muslim berserah diri kepada Allah”. (Q.S. Ali Imran [3] : 102).

Sidang Jum’ah rahimakumullah,…..

Pada kesempatan Jum’ah ini, marilah kita tafakuri kembali firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam Surah Al-Isra ayat 1 :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya : “Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada waktu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang diberkahi sekelilingnya untuk Kami perlihatkan ayat-ayat Kami, bahwasanya Dia itu Maha Mendengar dan Maha Melihat “. (Q.S. Al-Isra [17] : 1).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Berhati-hati dalam Menyebarkan Informasi  

Ayat tersebut berkenaan dengan kebesaran Allah Subahanhu Wa Ta’ala ketika memberikan salah satu mukjizat terbesar kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yaitu berupa Isra dan Mi’raj. Sebuah peristiwa luar biasa yang terjadi sepanjang sejarah peradaban manusia. Peristiwa nyata yang benar-benar telah terjadi dan kita sebagai umat Islam yang mengimani ayat-ayat Al-Quran wajib mempercayainya.

Ayat tersebut sekaligus menunjukkan ketinggian, keutamaan, dan kemuliaan Masjid Al-Aqsha di dalam Islam. Hal tersebut menekankan pentingnya kaum muslimin memperhatikan Masjid Al-Aqsha serta menekankan tanggung jawab umat Islam di seluruh dunia dalam membela dan menjaga masjid tersebut.

Umat Islam tidak boleh membiarkan apalagi melalaikannya dikuasai oleh yang bukan haknya, seperti berlangsung saat ini, yakni dikuasai oleh Yahudi Zionis Israel. Masjid Al-Aqsha adalah hak milik yang sah, milik kita umat Islam, Al-Aqsha Haqquna.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

Baca Juga: Khutbah Jumat: Memperkuat Pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ

Artinya : “Tidak boleh mengkhususkan melakukan perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjidil Haram (di Mekkah), dan Masjidku (Masjid An-Nabawi di Madinah), dan Masjid Al-Aqsha (di Palestina)”.  (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Hadirin yang berbahagia,…..

Dalam lintasan sejarah disebutkan, di sekitar kawasan Masjid Al-Aqsha Palestina inilah para nabi dan sahabat banyak dimakamkan di sana, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Syu’aib, Nabi Musa, Nabi Dawud, Nabi Yunus, Nabi Sulaiman, Salman Al-Farisi, Ubadah bin Shamit, dll.

Bahkan Khalifah Umar bin Khattab telah melakukan perjalanan ke Palestina, ketika penduduk negeri itu mensyaratkan bahwa yang berhak menerima penyerahan Palestina harus Khalifah Umar sendiri selalu pemimpin umat Islam. Warga Nasrani Palestina waktu itu memberikan mandat kepada Khalifah Umar, bahwa diri mereka, harta mereka, dan semua kepecayaan di sana, untuk dijaga dan dipelihara oleh Islam.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadi Umat Unggul dengan Al-Qur’an

Khalifah Umar bin Khattab masuk ke negeri Palestina serta membebaskan kembali Masjid Al-Aqsha tahun 638 M. dari penjajahan orang di luar Islam yang memang bukan haknya.

Generasi berikutnya adalah Shalahuddin Al-Ayyubi yang bersumpah kepada dirinya, untuk tidak akan tersenyum selama hidupnya sebelum membebaskan Masjid Al-Aqsha, dari kekuasaan tentara Salibis yang juga bukan haknya. Hingga akhirnya pada tanggal 27 Rajab 573 H. / 2 Oktober 1187 M. Masjid Al-Aqsha dan kawasan sekitarnya dapat dibebaskan kembali oleh Shalahuddin Al-Ayyubi dari penjajahan yang telah menguasai selama 88 tahun.

Generasi terakhir kepemimpinan umat Islam fase Mulkan Jabbariyyah, Sultan Abdul Hamid II tahun 1876-1911 M, ketika memimpin Turki Utsmaniyyah, telah mempertahankan hak muslimin dengan tidak memberikan sejengkalpun tanah Masjid Al-Aqsha dan kawasan Palestina dan sekitarnya untuk selain umat Islam yang memang bukan haknya.

Hadirin yang sama-sama mengharap ridha dan ampunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Makan yang Halal dan Thayib

Kaum Yahudi Zionis internasional telah mengetahui betapa Masjid Al-Aqsha adalah milik dan simbol kejayaan umat Islam, dan mereka  akan terus coba nodai dan kuasi keberadaannya. Oleh karena itu mereka berusaha dengan berbagai daya dan upaya bagaimana agar jangan sampai umat Islam sadar dan bersatu untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha dari penjajahan Zionis. Termasuk bagaimana kahir-akhir ini mereka berusaha akan membagi kawasan suci Masjid Al-Aqsha menjadi dua bagian, satu untuk masjid dan sebagian lagi untuk kuil sesembahan mereka.

Lalu, apakah hal itu akan kita biarkan begitu saja tanpa perlawanan? Para pejuang di negeri penuh berkah Palestina, sudah mengumandangkan Intifadhah Jilid III, dan kita seluruh kaum Muslimin wajib menyambutnya dengan segala daya dan upaya apa yng bisa kita lakukan. Hatta mengirim minyak untuk menerangi lampu-lampu di Masjid Al-Aqsha, harus kita lakukan. ‘Mengirim minyak’ di sini dalam arti luas adalah mengirim dukungan, bantuan, support, pembelaan lisan dan tulisan, hingga doa yang kita panjatkan. “Allahummanshur ikhwaananaa di filistin…”. (Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami di Palestina). Menangkanlah kaum mukminin menghadapi Zionis Yahudi. Persatukanlah hati kaum Muslimin dalam satu shaf Jama’ah Muslimin menghadapi hegemoni musuh-musuh Allah.

Perhatian dan pembelaan kita terhadap Masjid Al-Aqsha di kawasan Baitul Maqdis, disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

عَنْ مَيْمُونَةَ، مَوْلَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهَا قَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَقَالَ: «ائْتُوهُ فَصَلُّوا فِيهِ» وَكَانَتِ الْبِلَادُ إِذْ ذَاكَ حَرْبًا، «فَإِنْ لَمْ تَأْتُوهُ وَتُصَلُّوا فِيهِ، فَابْعَثُوا بِزَيْتٍ يُسْرَجُ فِي قَنَادِيلِهِ»

Artinya: Dari Maimunah budak yang dimerdekakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sesungguhnya dia berkata, “Wahai  Rasulullah, berilah fatwa kami tentang Baitul Maqdis”. Nabi bersabda, “Datangilah dan shalatlah di sana. Bila engkau tidak bisa datang ke sana untuk menjalankan shalat di dalamnya, maka kirimkan minyak untuk menerangi lampu-lampunya”. (HR Abu Dawud).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Upaya Agar Istiqamah di Jalan Yang Lurus

Pada hadits lain disebutkan:

مَنْ لَمْ يَأْتِ بَيْتَ الْمَقْدِسِ يُصَلِّي فِيهِ ، فَلْيَبْعَثْ بِزَيْتٍ يُسْرَجُ فِيهِ

Artinya: “Barangsiapa tidak pergi ke Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsha) untuk shalat di dalamnya, maka hendaklah mengirimkan minyak untuk menerangi lampu di dalamnya”. (HR Abu Dawud, termuat di dalam Imam As-Suyuti dalam Kitab Jami’ush Shaghir).

Hadirin rahimakumullah

Begitulah, hingga pada akhirnya kemenangan kaum mukminin menghukun kejahatan Yahudi, akan segera tiba, seperti Allah sebutkan di dalam Al-Quran:

Baca Juga: Khutbah Jumat: Kabar Gembira bagi yang Mentaati Allah dan Rasul-Nya

فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولَاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولًا

Artinya : “Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana”. (Q.S. Al-Isra [17] : 5).

Semoga kita tergerak untuk berdoa, memikirkan dan berupaya  untuk membela Masjid Al-Aqsha dan saudara-saudara kita di Palestina dan kawasan muslim lainnya, semata-mata karena mengharap ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Amin Ya Robbal ‘Alamin.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الاَيَةِ وَذِكْرِالْحِكِيْمِ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرٌ الرَّحِيْمٌ

Khutbah Kedua :

إنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَـغْفِرُهُ , وَنَعُوْذُ بِالله ِمِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا  وَ مِنْ سَـيِّأَتِ أَعْمَالِنَا , مَنْ يَهْدِهِ الله فَلاَ مُضِلَّ لَهُ , وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ وَمَنْ وَّالَهُ , مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَاءَ لَمْ يَكُنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ  إِلاَّ بِاللهِ , اَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْسِيْنيْ وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَااللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ , قَالَ اللهُ, أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ , وَقَالَ اَيّضًا, إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا , اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ حَبِيْبِكَ الْكَرِيْمِ مُحَمَّدٍ وَّعَلَى أَلِهِ اَجْمَعِيْنِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ أَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتٍ وَالْمٌؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتٍ, رَبَّنَا ءَامَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ , رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا , أَللَّهُمَّ أَحْيِ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِيْنِ وَإِمَامَهُمْ حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَسُوْءٍ وَمُنْكَرٍ , اَللَّهُمَّ أَنْجِ الْمُسْلِمِيْنَ  فىِ بِلاَدِ الْعِرَاقِ وَفِلِسْطِيْنَ وَأَفْغَانِسْتَانِ وَلُبْنَانَ خَاصَّةً وَفىِ بُلْدَانِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَامَّة , اَللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى الكُفَّارِ يَهُوْدِي اِسْرَائِيْلِ وَشُرَكَائِهِمْ , وَشَطَّطْ شَمْلَهُمْ وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ , اللَّهُمَّ إِهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ , رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ , وِالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

(P4/R02)

Baca Juga: Khutbah Jumat: Keutamaan Rapatnya Shaf dan Shaf Pertama dalam Shalat Berjamaah    

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda