Oleh: Drs. H. Ibnu Djarir, Ketua MUI Jawa Tengah
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحَمْد للهِ فَاطِرِالسَّمٰوَاتِ وَرَافِعِهَا. وَ بَاسِطِ اْلأَرْضِ وَوَاضِعِهَا. وَعَالِمِ اْلأَسْرَارِ وَسَامِعِهَا. اَحْمَدُهُ حَمْدًا شَاكِرًاِلأَنْعُمِهِ. رَاضٍ بِقِسْمِهِ مُعْتَرِفٍ بِكَرَمِهِ. اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, ذُوْالنِّعَمِ الْغَامِرَةِ. وَالْحِكَمِ اْلبَاهِرَةِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمُرْسَلُ بِكِتَابِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ اْلمُخْتَارِيْنَ مِنْ اَنْصَارِهِ وَ أَحْزَابِهِ. أَمَّا بَعْدُ : فَياَ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ اتَّقُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ وَاسْتَعِدُّوْا لِيَوْمٍ لاَ يَنْفَعُ فِيْهِ مَالٌ وَلاَ بَنُوْنَ اِلاَّ مَنْ اَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ
Kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Baca Juga: Khutbah Jumat: Jalan Mendaki Menuju Ridha Ilahi
Saya berpesan kepada jama’ah Jum’at yang berbahagia, marilah kita pada setiap saat selalu berupaya meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT, karena predikat yang tertinggi di hadapan Allah SWT adalah orang yang bertaqwa. cobalah renungkan dan resapi firman Allah:
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ….
“….Dan bertaqwalah kamu sekalian kepada Allah, dan ketahuilah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah [2]: 194)
Dan perhatikan firman-Nya dalam Surah An-Nahl ayat 128 :
Baca Juga: Khutbah Jumat: Akhir Kehancuran Negara Zionis
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Al-Nahl [16]: 128).
Kaum Muslimin yang berbahagia,
Dari kedua ayat tadi, kita dapat memahami, bahwa Allah SWT memerintahkan kepada kita agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa dan berbuat kebaikan. Sebaliknya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan, sebagaimana tersebut dalam Alquran Surah Al-Qashash ayat 77 :
Baca Juga: Khutbah Jumat: Memberantas Miras Menurut Syariat Islam
وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ….
“….Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan “.(QS. Al-Qashash [28]: 77).
Kaum muslimin yang berbahagia,
Pada dasawarsa terakhir ini banyak terjadi bencana alam di Tanah Air kita, yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, terluka atau cacat, dan kerusakan sarana dan prasarana kehidupan masyarakat. Bencana alam itu antara lain juga disebabkan oleh ulah manusia sendiri, seperti penggundulan hutan, pengeprasan bukit, penumpukan sampah, dan lain-lain. Mengenai ulah manusia ini dinyatakan dalam Alquran Surah Ar-Rum ayat 41 :
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyongsong Bulan Solidaritas Palestina
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan-tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. Ar-Rum [30]: 41).
Timbulnya kerusakan lingkungan hidup di bumi itu menyebabkan kesengsaraan hebat bagi umat manusia, baik pada masa kita sekarang ini, maupun kelak generasi anak keturunan kita, sebab lingkungan hidup yang juga menjadi sumber ekonomi itu telah rusak. Maka kita umat Islam Indonesia sebagai warga negara yang baik, dan merupakan mayoritas penduduk Indonesia hendaknya menyadari dan merasa bertanggung jawab untuk mengatasi permasalahan nasional tersebut.
Keberadaan bumi sebagai ciptaan Allah, sangat banyak disinggung dalam Alquran. Tidak kurang dari 461 kata ardh ( bumi ) terdapat dalam kitab suci tersebut. Di antaranya Allah SWT menekankan dalam banyak ayat agar manusia jangan berbuat kerusakan di muka bumi. Seperti tersebut dalam Surah Al-Maidah ayat 64 :
Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Berhati-hati dalam Menyebarkan Informasi
وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا ۚ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ….
“Dan mereka berusaha menimbulkan kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (QS. Al-Mai’dah [5]: 64).
Kaum Muslimin yang berbahagia,
Dalam menghadapi kenyataan banyaknya kerusakan lingkungan hidup, yang disebabkan oleh perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab, marilah kita umat Islam kembali kepada tuntunan Islam sebagaimana digariskan dalam Alquran dan Hadis. Dalam ayat-ayat Alquran yang tersebut tadi, Allah SWT memerintahkan kepada kita agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa dan berbuat kebaikan serta tidak berbuat kerusakan di muka bumi.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Memperkuat Pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina
Berpedoman pada sebuah Hadis, Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda :
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ مَكَارِمَ اْلأَخْلاَقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Hakim)
Berdasarkan Hadis tersebut sesungguhnya setiap muslim dituntut memiliki akhlak yang mulia. Dalam Islam, akhlak mempunyai pengertian yang luas, yaitu menyangkut hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dengan hewan, dengan tetumbuhan, dan dengan benda-benda alam. Maka dalam konteks tema khutbah ini, hendaknya setiap muslim bersikap dan berperilaku yang baik terhapap benda-benda alam sekelilingnya.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadi Umat Unggul dengan Al-Qur’an
Sebagai akhir khutbah ini saya menghimbau kepada segenap jama’ah yang berbahagia, marilah kita hindari perbuatan merusak benda-benda alam yang merupakan lingkungan hidup kita, dan sebaliknya kita justru berupaya memelihara kelestarian alam ciptaan Allah SWT yang dikaruniakan kepada umat manusia.
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ الذِّكْرِالْحَكِيْمِ. وَ تَقَبَّلَ مِنِّى وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَ أَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
(AK/R01/P1)
Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Makan yang Halal dan Thayib
Mi’raj News Agency (MINA)