Oleh: Ali Farkhan Tsani, Da’i Pesantren Al-Fatah Bogor, Redaktur Senior MINA
اَلْحَمْدَ ِللهِ الّذِى اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ الْجَمَاعَةِ , وَنَهَانَا عَنِ التَّفْرِقَةِ, اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ , وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ ,
مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَاءَ لَمْ يَكُنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ , اَمَّا بَعْدُ,
فَيَا عِبَادَاللهِ اُوْصِيْنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ, قَالَ اللهُ تَعَالَى, اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ, وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلاَ تَفَرَّقُوْا وَاذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Hadirin Sidang Jumat rahimakumullah…..
Sesungguhnya hidup berjama’ah adalah suatu kewajiban dan kebutuhan yang sangat penting bagi umat Islam. Karena dengan berjama’ah, nilai-nilai Islam dapat terealisasi secara maksimal dalam amaliyah sehari-hari.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Jalan Mendaki Menuju Ridha Ilahi
Dengan berjama’ah pula terwujud kekuatan perjuangan dan kekompakan umat bagaikan satu jasad yang utuh, bagai bangunan yang saling mengokohkan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Dengan berjama’ah pula kerjasama dan perasaan saling memiliki dapat terjaga. Dan dengan berjama’ah pulalah hak-hak umat tidak dilanggar. Juga dengan berjama’ahlah peradaban Islam dapat dibangun sebagai rahmat bagai semesta alam.
Allah menekankan di dalam ayat-Nya:
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلَّذِينَ يُقَـٰتِلُونَ فِى سَبِيلِهِۦ صَفًّ۬ا كَأَنَّهُم بُنۡيَـٰنٌ۬ مَّرۡصُوصٌ۬
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS Ash-Shaf [61]: 4).
Baca Juga: Khutbah Jumat: Akhir Kehancuran Negara Zionis
Ayyuhal muslimun rahimakumullah
Hidup terpimpin secara berjama’ah, merupakan asas yang agung lagi mulia. Karena itu, siapa yang berharap rahmat, kasih sayang, kesejahteraan dari Allah, hendaknya ia berjama’ah.
Dalam hal ini, Rasulullah Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam bersabda,
الْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ ، وَالْفُرْقَةُ عَذَابٌ
Artinya: “Berjama’ah itu rahmat dan berfirqah-firqah itu adzab.” (HR Ahmad).
Baca Juga: Khutbah Jumat: Memberantas Miras Menurut Syariat Islam
Selanjutnya, dengan berjama’ah itu pulalah, umat Islam akan mendapatkan kekuatan dari Allah.
Ini seperti disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
يَدُ اللهِ مَعَ الْجَمَاعَة
Artinya: “Tangan Allah menaungi jamaah.” (HR At-Tirmidzi).
Demikian juga hadirin
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyongsong Bulan Solidaritas Palestina
Jika kita ingin meniti jalan menuju surga, hendaknya kita berpegang teguh dengan al-jama’ah. Sebagaimana sabfa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
مَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الْجَنَّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَمَاعَةَ
Artinya: “Siapa yang menginginkan tempat yang mulia di surga, maka ikutilah al-jamaah.” (HR At-Tirmidzi).
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah
Itulah Luzumul Jama’ah, menetapi kehidupan berjama’ah, berlatih hidup ikhlas dan bersaudara, tanpa dengki, saling menasihati dan saling mengingatkan.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Berhati-hati dalam Menyebarkan Informasi
Dalam hal ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
ثَلاَثٌ لاَ يُغَلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ إِخْلاَصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَلُزُومِ جَمَاعَتِهِمْ فَإِنَّ الدَّعْوَةَ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ
Artinya : “Ada tiga hal yang hati seorang muslim tidak menjadi dengki karenanya: ikhlas beramal hanya untuk Allah, memberi nasihat kepada para pemimpin Muslimin, dan tetap bersama jamaah kaum Muslimin, karena doa mereka meliputi dari belakang mereka.” (HR At-Tirmidzi dan Ahmad).
Luzumul Jama’ah, inilah sumber keridhoan Allah. Seperti disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ
Artinya: “Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal bagi kalian dan murka apabila kalian melakukan tiga hal. Allah ridha jika kalian menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan (Allah ridha) jika kalian berpegang pada tali Allah dengan berjama’ah dan (Allah ridha) kalian saling menasihati terhadap para pemimpin yang mengatur urusan kalian. (Sebaliknya) Allah murka jika kalian sibuk dengan desas-desus, banyak mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna serta membuang-buang harta.” (HR Muslim).
Baca Juga: Khutbah Jumat: Memperkuat Pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina
Sidang Jumat yang berbahagia
Untuk itu, marilah kita hidup terpimpin berjama’ah, dan menjauhi firqah-firqah, mengikuti sabda Nabi:
عَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ
Artinya: “Hendaknya kalian berjama’ah dan hindarilah perpecahan.” (HR Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah). (A/RS2/)
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ
Khutbah Kedua:
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadi Umat Unggul dengan Al-Qur’an