Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Meneguhkan Solidaritas Umat untuk Pembebasan Masjidil Aqsa dan Palestina

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 36 detik yang lalu

36 detik yang lalu

0 Views

Kegiatan Bulan Solidaritas Palestina di Masjid An-Nubuwwah Lampung tahun 2023. (Dok AWG)

OleImaam Yakhsyallah Mansur

Khutbah Jumat pada kesempatan kali ini berjudul: Meneguhkan Solidaritas Umat untuk Pembebasan Masjidil Aqsa dan Palestina.

Persaudaraan dalam Islam bukan sekadar kata-kata manis, tetapi komitmen kuat yang menghadirkan kepedulian, pengorbanan, dan keberanian membela kebenaran.

Ukhuwah Islamiyah bukan hubungan yang dibatasi oleh ruang dan waktu, bukan pula ikatan yang pudar oleh perbedaan bahasa dan suku. Ia adalah simpul yang Allah  satukan di antara hati-hati yang tunduk dalam ketaatan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Kunci Keberutungan Dunia Akhirat

Persaudaraan sejati adalah ketika kita mampu merasakan penderitaan yang dirasakan oleh saudara-saudaranya. Suka dan duka mereka, sedih dan bahagianya, kita semua ikut merasakanannya.

Khutbah selengkapnya, silakan simak berikut:

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Khutbah ke-1:

Baca Juga: Khutbah Jumat: Langkah-langkah Menjaga Ukhuwah

إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَة، مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّٰهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَة أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ : أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ الَنَّبِيُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah  dengan takwa yang sebenar-benarnya. Taqwa yang mampu menjadi sumber kekuatan umat, penolong di saat kesulitan, dan cahaya di tengah gelapnya kedzaliman.

Ketakwaan sejati bukan hanya pada ucapan di lisan. Ketakwaan sejati dibuktikan dengan bergetarnya hati ketika dibacakan ayat-ayat-Nya. Hidupnya hati dengan kepedulian dan empati. Ketika menyaksikan duka saudara-saudara kita di Palestina, kita terpanggil untuk meneguhkan solidaritas terhadap mereka yang terjajah dan teraniaya.

Solidaritas umat Islam terhadap banga Palestina, terutama terhadap masyarakat Gaza yang menderita saat ini adalah wujud nyata implementasi iman dan takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Memaknai Kebajikan Sejati

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Pada kesempatan khutbah ini, marilah kita renungkan firman Allah  dalam Al-Qur’an Surah Al-Hujurat [49] ayat ke-10:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَࣖ ۝١٠ (الحجرات [٤٩]: ١٠)

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.”

Baca Juga: Khutbah Jumat: Keadilan Kunci Mewujudkan Perdamaian Dunia

Ayat yang agung di atas menegaskan bahwa ikatan yang menyatukan kaum Muslimin adalah berlandaskan iman. Persaudaraan yang berlandaskan iman itu lebih mulia dan lebih kokoh dibanding segala ikatan duniawi, seperti nasab, suku, bangsa dan lainnya.

Para ulama tafsir seperti Imam Ibnu Katsir, At-Thabari, dan Al-Qurtubi Rahimahumullah menjelaskan, bahwa persaudaraan yang berdasarkan iman menuntut lahirnya sikap saling menolong, saling menguatkan, dan saling menjaga dan melindungi dari segala bentuk kedzaliman.

Sementara ulama kontemporer seperti Prof. Wahbah Az-Zuhaili Rahimahullah menegaskan, ayat di atas juga menjadi peringatan untuk senantiasa menjaga umat ini dari perselisihan dan perpecahan yang menyebabkan lemah dan rusaknya kekuatan.

Dalam konteks bahasa Arab, para ulama membedakan antara kata (اِخْوَةٌ) ikhwah dan (اخوان) ikhwan. Kata (اِخْوَةٌ) digunakan untuk menggambarkan persaudaraan yang berdasarkan hubungan nasab dan keluarga. Sedangkan kata (اخوان) bersifat lebih umum, tidak hanya mencakup hubungan nasab dan keluarga, tetapi juga karena persamaan perilaku, karakter, dan sifat-sifat lainnya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Membangun Peradaban dengan Ilmu dan Akhlak

Namun dalam ayat di atas, gambaran persaudaraan kaum Muslimin menggunakan kata (اِخْوَةٌ) artinya, Allah  ingin menegaskan bahwa persaudaraan hendaknya dibangun atas dasar 2 hal, yaitu: keimanan dan mereka seakan-akan seperti saudara kandung.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Persaudaraan dalam Islam bukan sekadar kata-kata manis, tetapi komitmen kuat yang menghadirkan kepedulian, pengorbanan, dan keberanian membela kebenaran.

Ukhuwah Islamiyah bukan hubungan yang dibatasi oleh ruang dan waktu, bukan pula ikatan yang pudar oleh perbedaan bahasa dan suku. Ia adalah simpul yang Allah  satukan di antara hati-hati yang tunduk dalam ketaatan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mewujudkan Perdamaian Sejati

Persaudaraan sejati adalah ketika kita mampu merasakan penderitaan yang dirasakan oleh saudara-saudaranya. Suka dan duka mereka, sedih dan bahagianya, kita semua ikut merasakanannya.

Itulah fondasi persaudaraan yang menggerakkan umat untuk saling menolong, saling menguatkan, dan hadir dalam pembelaan ketika ada di antara mereka yang dirampas hak-haknya.

Dalam hadits, Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ؛ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (متفق عليه)

Baca Juga: Khutbah Jumat: Kebenaran Pasti Menang

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam persahabatan, kasih sayang dan persaudaraannya adalah seperti satu tubuh; apabila salah satu anggotanya merasa sakit, maka rasa sakitnya itu menjalar ke seluruh tubuh menimbulkan demam dan tidak dapat tidur (istirahat).” (Muttafaqun alaih)

Hadis di atas mengajarkan, bahwa hendaknya kita semua melakukan aksi nyata, berbuat sesuatu untuk meringankan penderitaan dan kesulitan saudara-saudara kita yang teraniaya.

Sebagaimana satu tubuh, penyakit yang ada dapat berdampak pada bagian lainnya bila tidak segera diobati. Maka, segera memberi pertolongan merupakan hal yang diutamakan agar tidak berdampak pada umat Islam lainnya.

Untuk dapat melaksanakan perintah di atas, kehidupan masyarakat Islam hendaknya mengamalkan syariat berjama’ah di bawah kepemimpinan seorang imaam. Dengannya, umat bisa membangun solidaritas, saling tolong-menolong, dalam tuntunan dan ridha Ilahi.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Kewajiban Membuka Blokade Gaza Palestina

Para ulama mengingatkan, bahwa kekuatan umat tidak hanya terletak pada jumlah manusia, banyaknya harta, atau kelengkapan senjata, melainkan pada persatuan dan kesatuan, serta keteguhan iman.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Hari ini, kita menyaksikan kondisi saudara-saudara kita di Gaza sungguh sangat memprihatinkan. Hawa di musim dingin yang menusuk tulang, hujan deras dan banjir merendam ribuan tenda-tenda pengungsian. Banyak tenda yang bocor, rusak, bahkan ambruk, tak bisa lagi menjadi tempat berteduh yang aman.

Keluarga-keluarga Gaza, termasuk anak-anak kecil, mereka tidak memiliki selimut untuk menghangatkan badan. Sementara rumah-rumah mereka sudah hancur lebur, menjadi puing-puing yang tidak lagi mampu melindungi, dari dinginnya malam.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Persatuan, Jalan Menuju Kebangkitan dan Pembangunan Peradaban

Bukan hanya itu, layanan kesehatan pun lumpuh. Rumah sakit porak-poranda, alat kesehatan tidak lagi memadai dan banyak tenaga medis yang gugur. Sementara kebutuhan dasar seperti air bersih dan makanan pokok menjadi barang langka dan sulit didapatkan.

Di tempat lain, penderitaan warga di Tepi Barat pun tak kalah tragis. Penindasan, pengusiran, perampasan rumah dan kebun, serta berbagai pelanggaran hak asasi manusia terus berulang.

Targedi di Tepi Barat bukan sekadar konflik, tapi penjajahan yang jelas-jelas menodai nilai nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Masjid Al-Aqsa pun tak luput dari penodaan. Tempat yang diberkahi, kiblat pertama bagi umat Islam itu terus-menerus dinodai, dijadikan sebagai tempat provokasi dengan mengolok-olok dan menghina umat Islam.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Sifat-sifat Buruk Kaum Yahudi

Setiap penodaan terhadap Masjidil Aqsa merupakan serangan terhadap kehormatan seluruh umat Islam. Situasi seperti ini menuntut kita untuk bergerak dalam bentuk solidaritas nyata.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Ukhuwah Islamiyah dan solidaritas Islam hendaknya menjadi fondasi kekuatan yang mampu membebaskan rakyat Palestina dari segala bentuk penindasan dan penjajahan.

Umat Islam tidak boleh merasa rendah diri, merasa lemah atau tak berdaya, apalagi putus asa, ketika menghadapi musuh-musuh Islam.

Yakinilah, akan selalu ada jalan bagi tegaknya kebenaran dan keadilan. Allah  pasti akan menolong hamba-Nya yang berpegang teguh pada Al-Qur’an, mengamalkan kehidupan berjamaah dan senantiasa memupuk rasa persaudaraan.

Janganlah gentar dengan ancaman, jangan mundur oleh kesulitan dan jangan terlena oleh kemewahan duniawi yang melemahkan semangat perjuangan. Rasulullah ﷺ mengingatkan,

لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ (رواه مسلم)

Senantiasa ada sekelompok umatku yang dimenangkan atas kebenaran, tak akan membahayakan mereka, orang yang memusuhinya hingga hari Kiamat, sedangkan mereka tetap seperti itu.” (HR Muslim).

Dari hadits di atas kita meyakini, tidak akan pernah habis generasi pejuang, penegak kebenaran dan keadilan. Allah  akan selalu memunculkan mereka di setiap zaman.

Mudah-mudahan kita semua, anak-anak, cucu dan generasi sesudah kita menjadi bagian dari perjuangan mulia ini. Semoga Allah   senantiasa menumbuhkan di hati kita rasa tanggung jawab, keberanian, dan keteguhan untuk menegakkan keadilan, serta meneguhkan solidaritas umat dalam perjuangan.

Semoga kita menjumpai masa terbebasnya Masjidil Aqsa dan dapat menunaikan shalat di sana dalam keadaan terbebas dan merdeka. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.

Khutbah ke-2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ اْلجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ اْلاِخْتِلَافِ وَالتَفَرُّقَةِ، وَاْلصَّلَاةُ وَالسَّلآ مُ عَلٰى نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ هُدَاةِ اْلاُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ، إِنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ قُدْسِهِ، وَثَلَّثَ بِكُمْ أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ مِنْ جِنِّهِ وَإِنْسِهِ. فَقَالَ اللهُ تَعاَلَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم  ،إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ احْيِى الْمُسْلِمِيْنَ وَاِمَامَهُمْ بِجَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ اَيْ حِزْبِ اللّٰهِ حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَمُنْكَرٍ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ المُجَا هِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ- وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda