Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dalam Pembelaan Muslim Palestina

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 29 detik yang lalu

29 detik yang lalu

0 Views

Seorang imam berdiri berkhutbah di depan jamaah salat Jumat. (Foto: dok. MINA)

OleImaam Yakhsyallah Mansur

Khutbah Jumat kali ini berjudul: Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dalam Pembelaan Muslim Palestina.

Imam Al-Qurthubi menjelaskan kerusakan besar ini mencakup kehancuran tatanan sosial akibat dominasi musuh-musuh Islam. Penyebaran kezaliman dan kebatilan karena umat Islam tidak saling melindungi. Hilangnya keadilan dan keamanan, karena umat terpecah tidak bersatu dalam tolong menolong membela kebenaran.

Peringatan ini bukan sekadar ancaman, melainkan gambaran nyata tentang dampak dari lemahnya solidaritas dan hilangnya tanggung jawab kolektif dalam menjaga kebenaran dan keadilan. Ketika umat Islam membiarkan kezaliman terjadi tanpa perlawanan, atau memilih diam saat saudara mereka tertindas, maka fitnah dan kerusakan akan menyebar luas, menghancurkan tatanan sosial, moral, dan spiritual masyarakat.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Penjajahan di Muka Bumi Harus Dihapuskan

Khutbah selengkapnya silakan baca berikut ini:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Khutbah ke-1:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَة، مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّٰهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَة أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ : أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ الَنَّبِيُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Jiwa-jiwa yang Tenang

Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah  yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, khususnya nikmat iman dan Islam sehingga kita dipersatukan dalam agama yang mulia ini.

Salawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, kepada keluarga, para sahabat serta umatnya yang senantiasa mengikuti sunnah-sunnahnya.

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah  dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena hanya dengan ketakwaanlah, hidup kita akan mendapatkan keberkahan.  Dengan dasar ketakwaan itu, persatuan dan kebersamaan akan bisa terus kita kokohkan sehingga umat ini berada dalam rahmat dan mendapatkan pertolongan-Nya.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mensyukuri Karunia Umur

Pada kesempatan khutbah ini, marilah kita merenungkan firman Allah  dalam Al-Qur’an Surah Al-Anfal [8] ayat ke-73 tentang pentingnya Ukhuwah Islamiyah dalam menghadapi kezaliman yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina. Allah  berfirman:

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ. (الانفال [٨]: ٧٣)

“Adapun orang-orang kafir, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Jika kamu (wahai kaum Muslimin) tidak melaksanakan apa yang diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.”

Imam Al-Maraghi Rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan bahwa orang-orang kafir meskipun berbeda-beda, mereka saling melindungi demi tujuan mereka. Karena itu, umat Islam lebih wajib untuk saling bersatu dan membantu. Jika tidak, akan terjadi fitnah serta فساد كبير (kerusakan besar).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Pendusta Agama

Ayat ini sebagai seruan untuk menjaga kekuatan umat melalui persatuan dan saling mendukung dan menguatkan satu dengan yang lainnya.

Karena itu, Abdurrahman As-Sa’di menyebutkan pentingnya umat Islam saling melindungi dan tolong menolong. Ia menekankan bahwa ukhuwah Islamiyah bukan hanya hubungan emosional, tetapi juga tanggung jawab sosial untuk membela hak-hak sesama Muslim.

Hari ini kita menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bagaimana saudara-saudara kita di Palestina terus-menerus dizalimi. Rumah mereka dihancurkan, anak-anak mereka dibunuh, Masjid Al-Aqsha dinodai, dan tanah mereka dirampas. Ribuan anak-anak, wanita, dan orang tua kelaparan dan sakit, sementara dunia belum mampu berbuat banyak, bahkan masih ada yang menutup mata. Dan yang lebih menyakitkan, kezaliman itu dilakukan dengan dukungan penuh dari negara-negara besar.

Lihatlah bagaimana Amerika Serikat dan sekutunya sejak awal secara terang-terangan memberikan bantuan militer, dana, dan dukungan politik kepada Zionis Yahudi. Ketika genoside mereka lakukan kepada muslimin di Gaza Palestina, Amerika dan sekutunya tidak hanya diam, tetapi justru mengirimkan senjata dan veto di PBB untuk melindungi kejahatan mereka.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Korelasi Mukmin Sejati dengan Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Palestina

Inilah yang Allah tegaskan dalam QS. Al-Anfal ayat 73 di atas, “Dan orang-orang kafir itu saling melindungi satu sama lain.”

Sebaliknya, jika umat Islam tidak saling melindungi dan membela satu sama lain, maka musuh-musuh Islam akan terus berkuasa untuk menindas dan menghancurkan umat Islam dimana pun berada, tidak hanya di Palestina.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Jika orang kafir saja bisa bersatu dalam kezaliman, maka umat Islam lebih berhak dan lebih wajib bersatu dalam kebenaran dan keadilan. Kita mempunyai kesamaan aqidah, kita mempunyai kesamaan ibadah, kita mempunyai kesamaan sejarah dan manhaj, maka setiap muslim itu bersaudara.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Yahudi, Bani Israil dan Ahli Kitab

Rasulullah ﷺ bersabda:

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ

“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, dia tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya disakiti (oleh musuh). Siapa pun yang membantu kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya.” (HR. Muslim)

Ukhuwah Islamiyah bukan hanya teori. Ia harus menjadi aksi nyata: dalam doa, dalam bantuan, dalam advokasi, dalam pendidikan, dalam ekonomi. Kita harus menjadi satu barisan, satu Jama’ah dan satu perjuangan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Hijrah dalam Perjuangan Pembebasan Al-Aqsa dan Palestina

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Fasadun kabir” atau fitnah dan kerusakan yang besar adalah kekacauan yang dahsyat di bumi disebabkan tercerai-berainya barisan kaum Muslimin dan kuatnya dominasi musuh-musuh Islam dalam berbagai aspek kehidupan.

Imam Al-Qurthubi menjelaskan kerusakan besar ini mencakup kehancuran tatanan sosial akibat dominasi musuh-musuh Islam. Penyebaran kezaliman dan kebatilan karena umat Islam tidak saling melindungi. Hilangnya keadilan dan keamanan, karena umat terpecah tidak bersatu dalam tolong menolong membela kebenaran.

Peringatan ini bukan sekadar ancaman, melainkan gambaran nyata tentang dampak dari lemahnya solidaritas dan hilangnya tanggung jawab kolektif dalam menjaga kebenaran dan keadilan. Ketika umat Islam membiarkan kezaliman terjadi tanpa perlawanan, atau memilih diam saat saudara mereka tertindas, maka fitnah dan kerusakan akan menyebar luas, menghancurkan tatanan sosial, moral, dan spiritual masyarakat.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Semangat Hijrah Menuju Kebangkitan Umat dan Pembebasan Al-Aqsa

Oleh karena itu, ayat ini menjadi seruan tegas agar umat Islam bangkit dari kelalaian dan kembali kepada prinsip tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa. Menjaga persatuan, membela yang lemah, dan menegakkan keadilan bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga benteng utama untuk mencegah fitnah dan kerusakan besar.

Jika umat Islam mampu bersatu dan saling mendukung, maka bukan hanya kerusakan yang bisa dicegah, tetapi peradaban yang mulia pun bisa dibangun kembali.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Melalui ayat di atas, Allah  mengisyaratkan kepada umat Islam dengan tiga pesan utama:

Baca Juga: Khutbah Jumat: Hijrah dan Peradaban

Pertama: Umat Islam adalah bersaudara.

Qur’an surat Al-Anfal: 73 di atas menegaskan bahwa orang-orang kafir saling melindungi dan mendukung satu sama lain. Ini menjadi peringatan bagi umat Islam agar juga melakukan hal yang sama yaitu saling membela dan melindungi.

Dalam Islam, persaudaraan bukan sekadar hubungan sosial, tetapi ikatan aqidah. Allah  berfirman:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (الحجراتُ [٤٨]: ١٠)

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyambut Tahun Baru 1447 Hijriyah untuk Pembebasan Al-Aqsa

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat [48]: 10)

Ayat ini menjelaskan bahwa kalau orang sudah sama-sama tumbuh iman dalam hatinya, tidak mungkin mereka akan bermusuhan, karena pada hakikatnya orang beriman adalah bersaudara.

Kedua: Saling tolong-menolong dalam kebaikan.

Ayat di atas juga mengandung isyarat untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dan membela agama Allah. Allah ingatkan dengan firman-Nya yang lain;

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ … (المائدة [٥]: ٢)

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa…” (QS. Al-Maidah [5]: 2).

Maka, membela kaum Muslimin yang tertindas, seperti saudara kita di Palestina, memberi makan orang lapar hingga mendukung perjuangan membela agama adalah bentuk nyata dari tolong-menolong dalam takwa.

Ini bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga perintah syar’i yang jika diabaikan akan berdampak buruk bagi umat secara keseluruhan.

Ketiga: Menjauhi perpecahan umat.

Allah  memperingatkan, jika umat Islam tidak bersatu, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar. Allah  telah melarang perpecahan dengan firman-Nya:

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ …(ال عمران [٣]: ١٠٣)

“Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah seraya berjama’ah, janganlah bercerai berai…”. (QS. Ali Imran: 103).

Imam Asy-Syathibi dalam Al-I‘tiṣām menjelaskan bahwa meninggalkan Al-Jamaah berarti membuka pintu bid‘ah, kelemahan, dan perpecahan, sehingga umat mudah dipecah belah oleh musuh. Maka, menjaga persatuan adalah kunci kekuatan dan kemenangan umat melawan musuh-musuh Allah.

Marilah kita perbaharui iman kita dengan senantiasa melaksanakan perintah-perintah Allah , hidup berjama’ah, memperkuat ukhuwah Islamiyah, saling menjaga dan tolong-menolong diantara umat Islam. Semoga Allah merahmati kita semua. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.

Khutbah ke-2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ اْلجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ اْلاِخْتِلَافِ وَالتَفَرُّقَةِ، وَاْلصَّلَاةُ وَالسَّلآ مُ عَلٰى نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ هُدَاةِ اْلاُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعاَلَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم  ،إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ احْيِى الْمُسْلِمِيْنَ وَاِمَامَهُمْ بِجَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ اَيْ حِزْبِ اللّٰهِ حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَمُنْكَرٍ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ المُجَا هِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ- وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda