Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat : Menjaga Shalat Sebagai Tiang Agama

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 11 Juni 2020 - 18:52 WIB

Kamis, 11 Juni 2020 - 18:52 WIB

1716 Views

Oleh : Ali Farkhan TsaniDa’i Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar, Redaktur Senior MINA

 

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ..

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Hadirin sidang Jumat yang mulia

Marilah kita selalu bersyukur kepada Allah atas semua kenikmatan dari-Nya. Bersyukur dengan hati yang merasa ridha, lisan yang selalu bertahmid memuji-Nya serta anggota badan yang selalu berbuat yang diridhai-Nya.

Baca Juga: Gila Hormat dalam Perspektif Ilmiah dan Syariat Islam

Bersyukur dalam keseharian yakni menggunakan anggota badan kita ini untuk taat kepada-Nya, dengan bertakwa kepada-Nya secara sebenar-benar takwa kepada-Nya.

Takwa merupakan wujud syukur dalam kehidupan seorang Muslim. Kemuliaan dan kehormatan kita sebagai orang beriman, ditentukan oleh kadar takwanya.

Sebagaimana firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya,  dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran [3]: 102).

Baca Juga: Tarawih Express: Antara Kecepatan dan Kekhusyukan

Semoga setelah Jumat ini, ada peningkatan takwa kita kepada Allah, sehingga Allah berkenan menghapus dosa-dosa kita sepekan lalu. Aamiin.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah

Selanjutnya, dengan keimanan yang kokoh di dalam jiwa, maka marilah kita senantiasa berusaha menjaga ibadah kepada-Nya. Wabil khusus ibadah shalat lima waktu sehari semalam, yang merupakan fardhu ‘ain.

Allah menyebutkan di dalam firman-Nya :

Baca Juga: Defisit Amal: Sebab dan Solusi Menurut Islam

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

Artinya, ”Peliharalah segala shalat-(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (QS Al-Baqarah [2]: 238).

Melalui ayat ini, Allah menerangkan tentang memelihara shalat merupakan bukti iman kita kepada Allah Yang Maha Besar.

Di sini Allah menekankan mengenai shalat wustha. Shalat wustha ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. Ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan shalat wustha ialah shalat Ashar. Menurut kebanyakan ahli hadits, ayat ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya, bukan hanya shalat Ashar.

Baca Juga: Kebiadaban Zionis Israel di Bulan Ramadhan

Tentang kewajiban shalat ini, disebutkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ

Artinya : “Sesungguhnya batas yang memisahkan seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR Muslim).

Begitulah, Allah memerintahkan kepada kita kaum muslimin untuk selalu menjaga terus-menerus melakukan shalat yang lima waktu sehari semalam. Jika shalat itu kita pelihara dengan ikhlas, insya Allah akan dapat memelihara diri kita dari berbuat hal-hal yang jahat dan mungkar. Selain dari itu, juga dengan memelihara shalat akan dapat menjadi penenang jiwa dari segala kegelisahan yang menimpa diri kita.

Baca Juga: Qia, Balita Tasikmalaya, Kirimkan Cinta untuk Anak-Anak Palestina Lewat Celengan

Asy-Syaikh Sayyid Quthb menguraikan, memelihara shalat menjadi begitu penting mengingat shalat merupakan jalan pertemuan seorang hamba yang dhaif dengan Allah Yang Maha Besar. Dengan shalat, seorang hamba akan merasakan kedekatan dengan Allah, hati menjadi tenang, dan jiwa terbasuh kesejukan. Shalat ibarat sumber mata air sejuk yang tak pernah kering oleh terik panas perjalanan dunia. Karenanya, orang yang berakal sehat pasti  gembira mencelupkan dirinya ke dalam mata air shalat lima waktu sehari semalam.

Di samping itu, hadirin rahimakumullah

Shalat merupakan penghubung antara makhluk dengan Sang Khalik. Shalat merupakan sebesar-besar tanda keimanan seseorang dan seagung-agung syiar keislaman seseorang. Shalat merupakan tanda syukur atas nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya. Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang lima dan merupakan tiang agama Islam.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

Baca Juga: 9 Kiat Mudik Aman

اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدّيْنِ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدّيْنِ

Artinya : “Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa yang menegakkan shalat,maka berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat berarti ia merobohkan agama”. (HR Bukhari Muslim).

Pada hadits lain dikatakan:

رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلاَمُ، وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ الله

Baca Juga: Akhlak Rasulullah sebagai Teladan Kehidupan

Artinya : “Pokok agama adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (HR At-Tirmidzi).

Tentang pentingnya menjaga shalat ini, disabdakan oleh Nabi dalam haditsnya:

مَنْ حَافَظَ عَلَى الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ رُكُوعِهِنَّ وَسُجُودِهِنَّ وَوُضُوئِهِنَّ وَمَوَاقِيتِهِنَّ وَعَلِمَ أَنَّهُنَّ حَقٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Artinya : “Barangsiapa selalu menjaga shalat wajib yang lima, baik ruku’, sujud, wudhu atau waktu-waktunya, dan ia mengetahui bahwa semua itu merupakan kewajiban dari sisi Allah, maka ia akan masuk surga.” (HR Ahmad).

Baca Juga: Mengenal Sejarah Budaya Mudik

Begitu nikmatnya ibadah shalat, hingga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjadikannya sebagai kenikmatan tersendiri. Sehingga shalatnya sanggup berlama-lama. Beliau munajat, berdialog, dan merasakan lezatnya shalat. Sampai-sampai beliau menyatakan :

 وَجُعِلَتْ قُرَّةَ عَيْنِي فِي الصَّلاَة ِ

Artinya : “Dijadikannya mataku sejuk dalam shalat”.(HR An-Nasa’i, Ahmad dan Al-Hakim).

Inilah di antara manfaat shalat yang sangat agung, mendekatkan hamba dengan Dzat yang paling kita perlukan dalam menyelesaikan problem hidup. Maka, marilah jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Jangan sampai kita lalai dalam detik-detik shalat kita. Jangan pula terburu-buru dalam shalat kita, seakan tidak ada manfaat padanya. Dengan shalat itulah akan menjadi sarana menakjubkan untuk mendatangkan pertolongan dan dukungan Allah Ta’ala.

Baca Juga: Agar Mudik Bernilai Ibadah

Pada hadits lain beliau menyatakan :

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُوْرٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُوْنَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ.

Artinya : “Barangsiapa yang menjaganya (shalat fardhu) maka pada hari Kiamat dia akan memperoleh cahaya, bukti nyata (yang akan membelanya), dan keselamatan. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya, maka dia tidak memiliki cahaya, tidak memiliki bukti nyata (yang akan membelanya), dan tidak mendapatkan keselamatan, serta pada hari Kiamat dia akan (dikumpulkan) bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR Ahmad dan Ad-Darimi).

Maka, marilah kita perhatikan ibadah yang utama ini, jangan sekali-kali seumur hidup kita meninggalkan shalat fardhu ini. Sebab itu sebuah dosa besar, ketika Allah telah begitu sangat baik kepada kita, sementara kita tidak mentaati-Nya. Maka, marilah kita bertaubat dan berjanji untuk selalu memperhatikan ibadah shalat fardhu ini.

Baca Juga: Tadabur Surah Muhammad: Kebatilan Tidak Punya Akar Hanya akan Punah dan Binasa

Marilah pula kita perbanyak doa agar kita dan anak keturunan kita Allah berikan hidayah untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang senantiasa memelihara shalat.

رَبّ اِجْعَلْنِي مُقِيم الصَّلَاة وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

Artinya : “Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang menegakkan shalat beserta anak keturunanku, ya Tuhan kami kabulkanlah doa kami”. (QS Ibrahim [14] : 40). (A/RS2/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat