Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Persatuan Umat Islam Sumber Kekuatan dalam Perjuangan

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 27 detik yang lalu

27 detik yang lalu

0 Views

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Duta Al-Quds Internasional

الحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَمَرَناَ باِلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ وَالإِبْتِعاَدِ عَنِ العاَدَاتِ الجاَهِلِيَّةِ. وَالصَلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٌ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا نَبِيَّ الرَحْمَةِ وَقُدْوَةَ الأُمَّةِ لِنَيْلِ السَعَادَةِ فيِ الدُنْيَا وَالآخِرَةِ، فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ وَإِيّاَيَ بِتَقْوَى اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

وَاِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meneladani Keteguhan Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dalam Perjuangan

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah. Marilah senantiasa kita memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Selanjutnya, khatib sampaikan wasiat untuk diri kami khususnya dan hadirin sekalian dengan wasiat takwa kepada Allah. Sebagaimana firman Allah:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Baca Juga: Khutbah Gerhana Bulan: Tanda Kebesaran Allah, Perintah Menjaga Persatuan dan Larangan Berbuat Kerusakan di Muka Bumi

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati kecuali dalam keadaan muslim berserah diri kepada Allah.” (Q.S. Ali Imran [3]: 102).

Di dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ الْفَمُ وَالْفَرْجُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ هُوَ ابْنُ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَوْدِيُّ

Artinya : Dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ditanya tentang penyebab yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga. Maka beliau menjawab, “Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak yang baik”. Dan beliau ditanya tentang penyebab yang paling banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka. Beliau menjawab, “Mulut dan Kemaluan.” (H.R. At-Tirmidzi).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Larangan Membuat Kerusakan di Muka Bumi

Hadirin yang dimuliakan Allah

Pada khutbah yang singkat ini, khatib ingin mengingatkan bahwa persatuan umat Islam sumber kekuatan dalam perjuangan dalam menegakkan kalimatullah.

Allah menyebutkan di dalam firman-Nya :

وَاِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam Bukan Figur Politik

Artinya: “Dan sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.” (QS Al-Mu’minun/23: 53).

Pada ayat ini Allah menerangkan agama para Rasul itu adalah agama yang satu, yaitu agama tauhid yang menyembah Allah yang Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada seorang Rasul pun yang menyimpang dari prinsip ini.

Meskipun syari’at dan peraturan-peraturan yang dibawa para Nabi dan Rasul berbeda-beda, sesuai dengan masa dan tempat di mana mereka diutus. Namun mengenai dasar tauhid tidak ada sedikit pun perbedaan antara mereka. Dalam hal ini Allah menegaskan bahwa Dia adalah Tuhan Semesta Alam, dan hendaknya semua manusia menyembah dan bertakwa hanya kepada-Nya dan sekali-kali jangan menyekutukan-Nya dengan siapa pun dan sesuatu apapun.

Begitulah, maka dengan kalimat tauhid itulah, umat Islam bersatu, berjama’ah, dan menjauhi perpecahan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Membangun Solidaritas Umat Untuk Perjuangan Palestina

Pada ayat lain Allah menyatakan tentang wasiat kepada seluruh Nabi utusan Allah adalah menegakkan agama Islam dan melarang berpecah-belah:

 شَرَعَ لَكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖٓ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰٓى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَلَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِۗ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُۗ

“Dia (Allah) telah mensyariatkan bagi kamu agama yang Dia wasiatkan (juga) kepada Nuh, yang telah Kami wahyukan kepadamu (Nabi Muhammad), dan yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu: tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki pada (agama)-Nya dan memberi petunjuk pada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).” (Q.S. Asy-Syura [42]: 13).

Bersatu atau berjama’ah di antara umat Islam adalah wajib hukumnya, menurut nash Al-Qur’an dan As-Sunnah. Maka sebaliknya, akan berdosalah seseorang bila ia memecah belah umat Islam.

Baca Juga: Khutbah Jumat : Kemerdekaan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina

Wajibnya umat Islam bersatu, di antaranya Allah perintahkan di dalam ayat:

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Artinya: “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Ali Imran [3]: 103).

Hadirin yang dimuliakan Allah

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan Indonesia dengan Mendukung Kemerdekaan Palestina  

Pada Surat Ali Imran ayat 103 tersebut, Allah memerintahkan kaum Mukminin menjaga persatuan dan kesatuan, dan agar berpegang teguh serta berusaha sekuat tenaga agar  bantu-membantu untuk menyatukan diripada tali (agama) seraya berjama’ah,  agar kamu tidak tergelincir dari agama Islam.

Sebaliknya, kaum Mukminin agar jangan sampai bercerai-berai, jangan saling bermusuhan, jangan saling berbantah-bantahan dan jangan saling mendengki, karena semua itu hanya akan menjadikan kaum Mukminin lemah dan mudah dihancurkan.

وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ

“Taatilah Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang, serta bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Anfal [8]: 46).

Baca Juga: Khutbah Jumat : Selamatkan Masjid Al-Aqsa dari Yahudisasi

Karena itu hadirin rahimakumullah

Marilah kita kedepankan persatuan dan persaudaraan, serta jauhi perselisihan dan pertikaian.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan kita di dalam hadits-Nya:

عَنْ زَكَرِيَاابْنِ سَلاَّمٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ رَجُلٍ قَالَ اِنْتَهَيْتُ اِلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُوْلُ أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ وَاِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ ! أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ وَاِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ ! ثَلاَثَ مِرَارٍ (رواه أحمد

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dalam Pembelaan Muslim Palestina

Artinya: “Wahai manusia wajib atas kamu melaksanakan Al-Jama’ah dan jauhilah oleh kalian berfirqah-firqah! Wahai manusia wajib atas kamu melaksanakan Al-Jama’ah dan jauhilah oleh kalian berfirqah-firqah ! Tiga kali”. (HR Ahmad).

Sejarah menjadi saksi bahwa salah satu alasan terpenting jatuhnya negeri-negeri Muslimin, terlepas dari keyakinan mereka, adalah akibat perpecahan dan pertikaian dari dalam tubuh umat Islam sendiri.

Bani Abbasiyah pernah jatuh setelah negeri-negeri Muslim bertikai saat itu. Wilayah Islam di Andalusia runtuh akibat pertentangan.

Demikian pula, kekuatan Turki Utsmani pada masa akhir kepemimpinan kaum Muslimin di dunia, pun dibuat terpecah-belah oleh musuh-musuh Islam, yang dimotori oleh Zionis Yahudi, karena mereka mengetahui bahwa sumber kekuatan kaum Muslimin ada pada persatuan dan kesatuannya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Penjajahan di Muka Bumi Harus Dihapuskan

Begitulah kondisi kaum Muslimin yang kemudian terbagi menjadi negara-negara yang terpisah secara geografi dan politik. Masing-masing dibuat untuk memikirkan negerinya sendiri-sendiri, dengan memisahkan negeri Muslim lainnya, akibat tidak adanya sentral tali persatuan dunia Islam.

Satu negeri muslim diserang, tetangga-tetangga muslim lainnya tak berdaya membantunya. Demikian pula kehormatan umat Islam, yakni Masjidil Aqsa, akan dapat dibebaskan dari belenggu penjajahan Zionis Yahudi, manakala seluruh kompnen umat Islam bversatu. Baik yang di dalam negeri Palestina, maupun negara-negara Arab dan umat Islam keseluruhannya.

Musuh-musuh Islam hendak menjadikan umat Islam seolah-olah bersatu tapi hatinya centang perenang. Seperti Allah peringatkan di dalam ayat-Nya:

لَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ جَمِيْعًا اِلَّا فِيْ قُرًى مُّحَصَّنَةٍ اَوْ مِنْ وَّرَاۤءِ جُدُرٍۗ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيْدٌۗ تَحْسَبُهُمْ جَمِيْعًا وَّقُلُوْبُهُمْ شَتّٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُوْنَۚ

“Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antar sesama mereka sangat hebat. Kamu mengira bahwa mereka itu bersatu, padahal hati mereka terpecah belah. Hal itu disebabkan mereka kaum yang tidak berakal.” (Q.S. Al-Hasyr [59]:14).

Untuk itu saudara-saudaraku kaum Muslimin

Marilah, kini adalah waktunya untuk persatuan, bukan waktu untuk perselisihan. Saat ini kita kaum Muslimin berada di zaman pertemuan yang diikat dengan kalimat Allah, Tauhidullah. Sehingga dengan kalimat tauhidullah itu dapat saling menguatkan dan melindungi satu dengan yang lainnya.

Marilah kaum Muslimin kita jadikan perubahan ini sebagai awal dari era baru dengan kata kunci bersatu, dan kita semua berkegiatan untuk mencapai tujuan mulia ini. Sehingga dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh inilah, kita dapat menolong dan melindungi saudara-saudara kita yang terdzalimi, seperti di Rohingya (Myanmar), Uyghur (China), Kashmir (India), dan terlebih lagi Palestina.

Semoga kita dapat mengamalkan dan menjaga kehidupan berjama’ah sebagai suatu hal terpenting dalam agama Islam, dan sumber kekuatan perjuanga, serta menjauhi perpecahan dan pertikaian. Aamiin yaa robbal ‘aalamiin. []

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda