Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Qurban, Bentuk Ibadah Sosial

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

12 Views

ilustrasi seorang anak yang mengantar hewan qurban (foto: Fpik)

Oleh Imaam Yakhsyallah Mansur

Khutbah Jumat kali ini berjudul: Qurban, sebagai Bentuk Ibadah Sosial

Qurban adalah ajaran yang humanis. Ia memiliki dimensi sosial yang kuat. Ibadah qurban memiliki nilai yang sangat besar, tidak hanya dari segi spiritual, tetapi juga dari aspek sosial dan kemanusiaan.

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, senantiasa menebarkan nilai-nilai kebajikan kepada semua manusia, tidak memandang agama, suku, ras dan budaya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mensyukuri Nikmat Islam dan Bai’at

Islam juga tidak hanya mengatur kesalehan spirtitual, yakni hubungan seorang hamba dengan Tuhan, akan tetapi juga mengatur kesalehan sosial, yakni hubungan antar sesama manusia.

Khutbah selengkapnya silakan baca berikut ini:

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Khutbah ke-1:

Baca Juga: Khutbah Jumat: Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Pendidikan Anak  

إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَة، مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّٰهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَة أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ : أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ الَنَّبِيُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Marilah senantiasa kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas semua nikmat yang diberikan kepada kita. Dengan hati yang senantiasa syukur, semoga kita bisa menunaikan ibadah dengan ikhlas dan maksimal.

Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan jamaah sekalian untuk senantiasa memelihara dan meningkatkan iman dan taqwa, karena dengan kedua hal itu, kita akan selamat dari fitnah dunia dan fitnah siksa kubur, serta akan mendapatkan rahmat dan ampunan Allah Ta’ala di akhirat kelak.

Sayyidina Abu Bakar Al-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu berkata:

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meraih Pahala Syahid di Bulan Dzulhijjah

أَكْيَسُ الْكَيسِ التَّقْوٰى ، وَأَحْمَقُ الْحُمْقِ اْلفُجُوْرُ

Kecerdasan terbaik adalah takwa, dan kebodohan terburuk adalah maksiat.” (As-Sunanul Kubra)

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Pada kesempatan khutbah ini, khatib akan menyampaikan judul “Qurban sebagai Bentuk Ibadah Sosial”. Sebagai landasannya, marilah kita merenungkan firman Allah  dalam Al-Qur’an Surah al Kautsar [108] ayat 1 sampai 3, yang berbunyi:

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meningkatkan Perjuangan untuk Pembebasan Al-Aqsa di Bulan Dzulqa’dah

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ (١) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ(٢) اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ(٣). (سوراة الكوثر [١١٠] : ١ـــ٣)

 “Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak, Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah), Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”

Beberapa ulama menyebut, bahwa Al-Kautsar adalah surah Makkiyah, namun sebagian ulama lainnya yang berpendapat surah ini adalah Madaniyah, yang turun setelah hijrah.

Menurut Ibnu Qayim Al-Jauzi Rahimahullah, kata Al-Kautsar memiliki beberapa makna diantaranya 1. Sungai di surga, 2. Kebaikan yang banyak, diberikan kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi Wasallam. 3. Ilmu dan Al Qur’an, dan 4. Nubuwwah (kenabian).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Barometer Cinta Allah Kepada Manusia

Pada ayat kedua, terdapat perintah shalat dan berqurban. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah). Imam Abu Hanifah Rahimahullah, yang dikenal dengan madzhab Hanafi berpendapat, perintah qurban hukumnya wajib (bagi yang memiliki kemampuan) karena perintah qurban bersanding dengan perintah shalat. Jika shalat hukumnya wajib, maka demikian pula dengan berqurban.

Hal itu sama seperti perintah zakat yang bersanding dengan perintah shalat, وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ (Dan dirikanlah shalat, dan tunaikan zakat). Keduanya sama-sama wajib hukumnya.

Pendapat itu diperkuat dengan sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam memperingatkan kepada umatnya, dalam sabdanya:

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ، فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا (رواه احمد)

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mereka yang Menyerahkan Seluruh Hidupnya untuk Allah Ta’ala

“Barangsiapa yang mempunyai kemampuan menyembelih hewan qurban tetapi tidak melaksanakannya, maka janganlah sekali-kali ia mendekati tempat shalat kita.” (HR. Ahmad)

Para ulama menjelaskan, yang dimaksud dengan tempat shalat adalah masjid, surau, langgar, lapangan tempat shalat id dan lainnya yang digunakan untuk shalat berjamaah.

Adapun ancaman dalam hadis tersebut bertujuan untuk mendorong umat Islam agar tidak meremehkan ibadah qurban, terutama bagi mereka yang mampu secara finansial.

Kemampuan finansial yang dimaksud adalah harta seseorang yang digunakan setelah orang itu mampu memenuhi kebutuhan pokoknya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Keutamaan Ibadah Sosial

Adapun ulama lainnya berpendapat, bahwa berqurban hukumnya sunnah mu’akkadah (yang sangat dianjurkan). Hal itu berdasarkan hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:

أُمِرْتُ بِالأُضْحِيَّةِ وَهِيَ سُنَّةٌ لَكُمْ (رواه الترمذى)

“Aku diperintahkan untuk berqurban, dan itu sunnah bagi kalian.” (HR. Tirmidzi).

Terlepas dari perbedaan pendapat para ulama, syariat berqurban adalah syariat yang sangat dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berqurban merupakan jalan yang utama untuk mendapatkan cinta, keridhaaan dan ampunan Allah Ta’ala.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Al-Quds Wilayah yang Terluka

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:

مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ  (رواه الترمذى)

“Tidak ada amal yang lebih dicintai Allah pada hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan qurban.” (HR. Tirmidzi).

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meraih Keikhlasan dalam Beramal

Qurban adalah ajaran yang humanis. Ia memiliki dimensi sosial yang kuat. Ibadah qurban memiliki nilai yang sangat besar, tidak hanya dari segi spiritual, tetapi juga dari aspek sosial dan kemanusiaan.

Kata qurban berasal dari akar kata qaraba, yang berarti mendekat. Melalui qurban, seorang hamba menunjukkan ketaatan kepada Allah Ta’ala dengan mengorbankan harta benda demi mendapatkan ridha-Nya.

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, senantiasa menebarkan nilai-nilai kebajikan kepada semua manusia, tidak memandang agama, suku, ras dan budaya.

Islam juga tidak hanya mengatur kesalehan spirtitual, yakni hubungan seorang hamba dengan Tuhan, akan tetapi juga mengatur kesalehan sosial, yakni hubungan antar sesama manusia.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meningkatkan Ibadah Paska Bulan Ramadhan

Melaksanakan ibadah spiritual tanpa mempertimbangkan ibadah sosial, membuat orang akan merugi. Sedangkan melaksanakan ibadah sosial tanpa dibarengi ibadah spiritual, maka hal tersebut menjadi sia-sia belaka.

Maka dari itu, antara kedua ibadah tersebut harus dilaksanakan dengan seimbang, selaras, tidak boleh hanya mengedepankan salah satunya saja.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Pesan-pesan moral dari ibadah qurban adalah: kepedulian dan rasa kemanusiaan yang harus ditanamkan pada setiap diri umat Islam.

Seorang Muslim haruslah peduli kepada lingkungan sekitar, berempati kepada saudara-saudaranya yang menderita, terjajah dan teraniaya, dan semaksimal mungkin memberi bantuan dan petolongan kepada mereka.

Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur dari hubungannya dengan Allah Sang Pencipta, tetapi juga diukur dari perilaku sosialnya, yakni kasih sayang, cinta kasih, kesantunan, harmonis serta gemar memberi dan membantu sesama manusia.

Ibadah qurban menjadi contoh nyata bagaimana Islam mengatur aspek kemanusiaan, sosial, bahkan juga perekonomian umatnya. Distribusi daging kurban yang menyeluruh dapat menjadi contoh baik dalam menjaga harmonisnya kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam, bukan hanya umat Islam yang merasakan keberkahannya, qurban juga bisa dirasakan oleh umat non-Muslim yang hidup berdampingan dengan kita.

Oleh karenanya, umat Islam boleh membagikan daging qurban kepada non-Muslim, jika memang mereka membutuhkan, karena hal itu mampu memupuk rasa solidaritas sesama umat manusia dan menumbuhkan kepedulian antar sesama.

Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ (رواه احمد)

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (H.R. Ahmad)

Begitulah Allah Ta’ala memberi mandat kepada manusia untuk menjadi khalifatullah, artinya memegang amanah untuk memelihara, memakmurkan serta menjadi rahmat bagi seluruh manusia di muka bumi ini,

Semoga para Ikhwan dan kaum Muslimin semua mampu melaksanakan syariat qurban ini sebagai bentuk ketundukan, kepatuhan dan kecintaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan syiar Islam semakin dirasakan oleh umat manusia semuanya.  Aamiin ya Rabbal Alamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.

Khutbah ke-2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ اْلجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ اْلاِخْتِلَافِ وَالتَفَرُّقَةِ، وَاْلصَّلَاةُ وَالسَّلآ مُ عَلٰى نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ هُدَاةِ اْلاُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعاَلَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم  ،إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهpِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ احْيِى الْمُسْلِمِيْنَ وَاِمَامَهُمْ بِجَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ اَيْ حِزْبِ اللّٰهِ حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَمُنْكَرٍ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ المُجَا هِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ- وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat