Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Pendidikan Anak  

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 24 detik yang lalu

24 detik yang lalu

0 Views

Masjid Raya Baiturrahman Aceh (foto: Fpik)

OlehImaam Yakhsyallah Mansur

Khutbah Jumat kali ini berjudul Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Pendidikan Anak

Pendidikan anak merupakan amanah besar yang diberikan Allah kepada orang tua dan masyarakat. Dalam Islam, pendidikan tidak hanya berorientasi pada keberhasilan duniawi, tetapi juga bertujuan untuk membentuk generasi yang bertakwa, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi sesama manusia.

nak adalah amanah, dan tanggung jawab orang tua adalah memberikan pendidikan agama yang kokoh, membimbing mereka agar tidak terpengaruh oleh tipu daya setan, baik melalui lingkungan, teknologi, maupun gaya hidup yang menyimpang.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meningkatkan Perjuangan untuk Pembebasan Al-Aqsa di Bulan Dzulqa’dah

Dasar pendidikan anak adalah memperkenalkan mereka kepada Allah Ta’ala, Nabi-Nya, dan agama Islam, serta membiasakan mereka dengan akhlak yang mulia sejak dini.

Khutbah selengkapnya silakan simak berikut ini:

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Khutbah ke-1:

Baca Juga: Khutbah Jumat: Barometer Cinta Allah Kepada Manusia

إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَة، مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّٰهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَة أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ : أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ الَنَّبِيُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Segala puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, hingga pada hari ini, kita dapat melaksanakan ibadah dan amal shaleh, khususnya Shalat Jumat dengan niat mengharap ridha dan ampunan-Nya.

Marilah kita mewujudkan rasa syukur ini dengan senantiasa melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya.

Khatib mengingatkan kepada diri, keluarga dan para jamaah semuanya untuk senantiasa mengingat dan menjaga amanah kita, sebagai seorang Muslim, dan sebagai orang tua yang bertanggung jawab terhadap keluarganya, khususnya dalam urusan pendidikannya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mereka yang Menyerahkan Seluruh Hidupnya untuk Allah Ta’ala

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Pada kesempatan khutbah ini, khatib akan menyampaikan judul “Tanggung Jawab Orangtua terhadap Pnedidikan Anak.” Sebagai landasannya, marilah kita merenungkan firman Allah  dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra [17] ayat ke-64, yang berbunyi:

وَٱسْتَفْزِزْ مَنِ ٱسْتَطَعْتَ مِنْهُم بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِم بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا (الاسراء [١٧]: ٦٤)

Perdayakanlah (wahai Iblis) siapa saja di antara mereka yang engkau sanggup dengan ajakanmu. Kerahkanlah pasukanmu yang berkuda dan yang berjalan kaki terhadap mereka. Bersekutulah dengan mereka dalam harta dan anak-anak, lalu berilah janji kepada mereka. Setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Keutamaan Ibadah Sosial

Melalui ayat di atas, Allah Ta’ala memberi peringatan kepada kita semua, khususnya sebagai orang tua, untuk menjaga anak-anak dari pengaruh dan tipu daya setan laknatullah.

Buya Hamka, dalam tafsirnya menyoroti makna ” بِصَوْتِكَ ” adalah segala bentuk pengaruh setan dalam kehidupan manusia, baik itu melalui media, propaganda, atau bahkan ideologi yang menyesatkan.

Beliau menekankan bahwa kata “بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ” mencerminkan usaha yang masif dan tanpa henti oleh setan dalam segala aspek kehidupan manusia. Baik di tingkat individu, keluarga, maupun masyarakat, setan hadir untuk mengacaukan hubungan sosial dan keharmonisan mereka.

Adapun kata “وَشَارِكْهُمْ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ” menekankan bahwa pendidikan anak menjadi kunci utama dalam menyelamatkan mereka dari tipu daya setan. Ketika orangtua lengah dalam memberikan dasar agama dan moral, maka anak-anak mereka akan mudah terjerumus ke dalam pengaruh buruk, seperti pergaulan bebas, narkoba, dan segala bentuk kemaksiatan lainnya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Al-Quds Wilayah yang Terluka

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Pendidikan anak merupakan amanah besar yang diberikan Allah kepada orang tua dan masyarakat. Dalam Islam, pendidikan tidak hanya berorientasi pada keberhasilan duniawi, tetapi juga bertujuan untuk membentuk generasi yang bertakwa, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi sesama manusia.

Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam bersabda:

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلىَ اْلفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِ أوْ يُنَصِّرَانِ أوْ يُمَجُّسَانِ(متفق عليه)

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meraih Keikhlasan dalam Beramal

“Setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya. Keduanya orang tuanya yang menjadikannya sebagai Yahudi, Nashrani atau Majusi,” (Muttafaqun alaih)

Selanjutnya, beliau berpesan agar orangtua memberi pendidikan terbaik untuk anak-anaknya, dan pendidikan yang utama bagi mereka adalah pendidikan agama dan akhlak, sebagaimana sabdanya:

مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ (رواه الترمذى)

“Tidak ada pemberian yang lebih utama dari seorang ayah kepada anaknya selain pendidikan akhlak yang baik.”
(HR. At-Tirmidzi)

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meningkatkan Ibadah Paska Bulan Ramadhan

Anak adalah amanah, dan tanggung jawab orang tua adalah memberikan pendidikan agama yang kokoh, membimbing mereka agar tidak terpengaruh oleh tipu daya setan, baik melalui lingkungan, teknologi, maupun gaya hidup yang menyimpang.

Dasar pendidikan anak adalah memperkenalkan mereka kepada Allah Ta’ala, Nabi-Nya, dan agama Islam, serta membiasakan mereka dengan akhlak yang mulia sejak dini.

Imam Al-Ghazali Rahimahullah menegaskan,” Anak adalah amanah di tangan orang tuanya. Hatinya adalah mutiara yang bersih, tetapi dapat menerima segala bentuk ukiran yang diberikan kepadanya. Jika ia dibiasakan berbuat baik, maka akan bahagialah ia di dunia dan akhirat.”

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri 1446 H: Peradaban Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin untuk Pembebasan Al-Aqsa dan Palestina

Untuk mengantarkan anak menjadi pribadi yang bertakwa, berakhlak mulia, dan mampu memberi manfaat kepada sesama, orang tua harus menjalankan beberapa peran penting, di antaranya:

Pertama, memberikan pendidikan akidah yang kuat

Orang tua harus memperkenalkan Allah Ta’ala sebagai Pencipta dan Pemelihara, serta mengajarkan kewajiban ibadah kepada-Nya sejak dini karena akidah menjadi fondasi moral dan spiritual yang memandu seluruh perilaku anak.

Imam Al-Ghazali Rahimahullah berkata, “Anak-anak harus diperkenalkan kepada keagungan Allah dan makna ibadah agar mereka tumbuh dengan hati yang tunduk kepada-Nya.”
Pendidikan akidah menjadi fondasi moral dan spiritual yang memandu seluruh perilaku anak.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Ramadhan, Persatuan Umat dan Pembebasan Al-Aqsa

Kedua, menanamkan akhlak mulia

Anak harus diajarkan kejujuran, kesabaran, rasa hormat, kasih sayang, dan tanggung jawab melalui pembiasaan dan keteladanan.

Orang tua harus menjadi contoh nyata akhlak yang mulia karena anak adalah peniru paling sempurna dari perilaku orangtuanya

Ketiga, menempatkan anak di lingkungan yang baik

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyambut Idul Fitri dengan Mensyukuri Nikmat Ibadah Bulan Ramadhan

Orang tua harus memastikan bahwa anak tumbuh di lingkungan yang bernuansa nilai-nilai Islam, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Buya Hamka menekankan bahwa lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan karakter. Beliau berkata, “Jika anak berada di lingkungan yang baik, maka benih kebaikan dalam dirinya akan tumbuh subur.”

Kelima, mengajarkan pengetahuan sesuai zamannya.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiallahuanhu berkata, “Didiklah anak-anakmu untuk menghadapi zaman mereka, bukan zamanmu.”

Orang tua harus mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi tantangan masa depan mereka, tanpa harus kehilangan prinsip Islam.

Anak harus diajarkan untuk mandiri, bekerja keras, dan bertanggung jawab atas keputusan mereka, dengan tetap berada dalam bimbingan nilai-nilai agama.

Keenam, doakan anak-anak setiap saat

Salah satu doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an adalah:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا (الفرقان [٢٥]: ٧٤)

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al-Furqan: 74)

Orang tua harus senantiasa mendoakan kebaikan untuk anak-anak mereka, karena doa adalah bentuk usaha spiritual yang mendampingi usaha lahiriah.

Doa orang tua untuk anak-anaknya, terutama di waktu shalat malam (qiyamullail), memiliki nilai yang sangat istimewa dalam Islam.

Doa yang dilantunkan dalam suasana khusyuk di keheningan malam, akan sangat terasa dan Allah Ta’ala akan mengijabah doa-doa yang dipanjatkan di keheningan malam.

Jika anak mengalami kesulitan dalam belajarnya, atau diuji dengan berbagai godaan, maka doa orangtua menjadi sarana Allah membukakan pintu hidayah bagi mereka.

Semoga kita semua menjadi orangtua yang mampu membimbing keluarga kita dengan pendidikan yang baik, dan semoga kita semua dikaruniai anak-anak yang sholeh sholehah, penerus sujud dan perjuangan dalam agama. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.

Khutbah ke-2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ اْلجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ اْلاِخْتِلَافِ وَالتَفَرُّقَةِ، وَاْلصَّلَاةُ وَالسَّلآ مُ عَلٰى نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ هُدَاةِ اْلاُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعاَلَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم  ،إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهpِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ احْيِى الْمُسْلِمِيْنَ وَاِمَامَهُمْ بِجَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ اَيْ حِزْبِ اللّٰهِ حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَمُنْكَرٍ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ المُجَا هِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ- وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
Khadijah
MINA Edu