Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Urgensi Ukhuwah Islamiyah

Insaf Muarif Gunawan - Jumat, 8 Oktober 2021 - 07:19 WIB

Jumat, 8 Oktober 2021 - 07:19 WIB

27 Views

Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur. (Foto: Nurhadis/MINA)

Oleh: Imaam Yakhsyallah Mansur

Khutbah ke-1:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَ لَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً، وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ، إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمً، أَمَّا بَعْد .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Jamaah Jumat yang di Muliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, pada siang ini, kita semua dapat melaksanakan Shalat Jumat secara berjamaah. Maka, sebagai bentuk syukur itu, marilah senantiasa kita melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

Pada khutbah yang singkat ini, khatib mengingatkan kepada diri, keluarga dan para jamaah semuanya untuk senantiasa memelihara serta meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan taqwa yang sesungguh-sungguhnya.

Jamaah Jumat yang di Muliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Pada kesempatan ini, marilah kita merenungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Al-Hujurat [49]: 10.

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”

Ayat ini menjelaskan bahwa kalau orang sudah sama-sama tumbuh iman dalam hatinya, tidak mungkin mereka akan bermusuhan karena pada hakikatnya sesama orang beriman adalah bersaudara.

Saudara dalam bahasa arab adalah  اخ  berarti persamaan dan keserasian dalam banyak hal. Karenanya, persamaan dalam keturunan mengakibatkan persaudaran, persamaan dalam sifat-sifat juga mengakibatkan persaudaraan dan persamaan dalam kepercayaan juga menimbulkan persaudaraan.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Bentuk jamak (plural) dari kata اخ dalam Al-Quran ada dua macam :

Pertama, اخوان  disebutkan 22 kali dalam Al-Quran, biasanya digunakan untuk persaudaraan dalam arti tidak sekandung seperti firman Allah Subhanau Wa Ta’ala Q.S. At-Taubah [9]: 11:

فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ ۗ وَنُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.”  (Q.S. At-Taubah [9]: 11)

Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?

Kedua, اخوة yang digunakan untuk arti persaudaraan sekandung.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Yusuf [12]: 7.

لَقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِلسَّائِلِينَ

Artinya : “Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya.” (Q.S. Yusuf [12]: 7).

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Kata  اخوة  yang digunakan dalam Al-Quran sebanyak 7 kali, seluruhnya digunakan untuk pengertian saudara seketurunan kecuali satu ayat dalam surat Al-Hujurat ayat 10 di atas.

Pada ayat ini digunakan kata “ikhwah” yang selalu digunakan untuk arti persaudaraan yang tidak seketurunan  padahal kalimatnya saudara seiman itu terdiri atas banyak manusia yang  tidak seketurunan  atau sekandung.

Menurut Pakar tafsir, Prof. Quraish Shihab, hal ini bertujuan mempertegas dan mempererat jalinan hubungan antara sesama Muslim, seakan-akan hubungan tersebut dijalin bukan saja oleh keimanan mereka yang ditunjuk oleh kata “Al- Mu’minun”, tetapi ia seakan dijalin oleh  persaudaraan seketurunan yang ditunjukkan dengan kata “ikhwah” tersebut  sehingga tidak ada satu alasan apapun untuk meretakkan hubungan antar mereka.

Untuk mewujudkan ukhuwah di antara orang beriman, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatukan mereka untuk melaksanakan syariat berjamaah. Allah berfirman dalam Surah Ali-Imran ayat 103

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, seraya berjamaah dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

Menurut para ahli tafsir, ayat ini turun berkenaan dengan ukhuwah di antara kaum Anshar dari Suku Aus dan Khazraj, akibat provokasi orang Yahudi Madinah yang tidak senang melihat kerukunan mereka setelah mereka masuk Islam. Seperti disebutkan dalam kitab-kitab tarikh bahwa suku Aus dan Khazraj sebelum masuk Islam, mereka saling bermusuhan.

Selama ratusan tahun, kedua suku tersebut mengalami konflik berkepanjangan, berupa peperangan yang memakan banyak korban di antara kedua belah pihak. Setelah mereka masuk Islam, mereka dapat hidup rukun dan damai. Inilah yang menyebabkan orang Yahudi sakit hati.

Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin

Jamaah Jumat yang di Muliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Agar ukhuwah Islamiyah tetap terjaga, Rasulullah Shallallahu Alahi Wasallam bersabda dalam sebuah hadits:

آلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, dia tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya disakiti.
Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya.
Barang siapa yang menghilangkan satu kesusahan seorang Muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-kesusahan hari kiamat.
Barang siapa yang menutupi (aib) seorang Muslim maka Allah akan menutupi (aibnya) pada hari kiamat.”
(H.R. Abu Dawud)

Baca Juga: Bela Masjid Al-Aqsa Sepanjang Masa

Dari hadis ini kita mendapatkan pelajaran bahwa agar persaudaraan umat Islam (ukhuwah islamiyah) dapat terjaga hendaknya kita melakukan hal-hal sebagai berikut:

Pertama. Tidak boleh menzalimi.

Dalam hadits Rasulullah Shallallahu Alahi Wasallam di atas, dikatakan bahwa seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Muslim tidak boleh menzalimi dan tidak boleh membiarkan Muslim lainnya disakiti.

Hadits ini juga mengandung pesan bahwa sesama Muslim harus saling tolong menolong dalam kebaikan, bukan sebaliknya saling mengganggu.

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Kedua. Tidak boleh merendahkan

Setiap Muslim harus menghargai saudaranya. Jangan saling menghina dan merendahkan, sehingga membuat harga dirinya jatuh dan diremehkan di mata orang lain. Dalam hadits lain disebutkan.

(بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ. (رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Cukuplah seseorang itu dalam kejelekan selama dia merendahkan saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim terhadap Muslim lainnya haram dan terjaga darah, harta dan kehormatannya.” (H.R. Muslim)

Baca Juga: Menjaga Akidah di Era Digital

Ketiga, Memenuhi apa yang diperlukankan

Jika saudara kita memerlukan bantuan, maka sebisa mungkin kita membantunya, jika tidak bisa memenuhi semuanya, maka kita bantu sesuai kemampuan kita. Jika terpaksa tidak bisa memberikan bantuan, maka berikan nasihat yang baik, motivasi dan doa yang tulus untuk keberhasilannya.

Keempat,  Menghilangkan kesulitannya.

Menghilangkan kesulitan saudara kita adalah salah satu ibadah yang utama. Nabi Muhammad Shallallahu Alahi Wasallam terkenal senantiasa berusaha menghilangkan kesulitan umatnya. Rasulullah Shallallahu Alahi Wasallam tidak senang apabila umatnya mengal ami kesulitan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah At-Taubah [9]: 128

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”

Kelima, Menutupi aibnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji kepada orang yang menutupi aib saudaranya, Dia akan menutupi aib-aibnya pula di akhirat dan mengampuni dosa-dosanya serta menggantinya dengan rahmat dan surga-Nya.

Semoga dengan memperhatikan hal-hal di atas, kita semua terhindar dari perpecahan dan permusuhan. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala melembutkan hati umat Islam semuanya untuk dapat bersatu, berjamaah, saling membantu dan saling menolong dalam bingkai Al-Jamaah.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 Khutbah ke-2:

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا  أَمَّا بَعْدُ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

(A/R8/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia