Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Yahudi, Bani Israil dan Ahli Kitab

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

OleImaam Yakhsyallah Mansur

Khutbah Jumat kali ini berjudul: Yahudi, Bani Israil dan Ahli Kitab.

Dalam Al Qur’an, akan kita temukan tiga sebutan/istilah yang berbeda terhadap pengikut Nabi Musa ‘Alaihissalam. Tiga Istilah tersbut adalah: Yahudi, Bani Israil, dan Ahli Kitab.

Yahudi adalah pengikut agama Yahudi yang mengaku mengikuti Taurat, tetapi banyak di antara mereka yang telah menyelewengkan ajarannya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Hijrah dalam Perjuangan Pembebasan Al-Aqsa dan Palestina

Khutbah selengkapnya silakan baca berikut ini:

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Khutbah ke-1:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَة، مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّٰهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَة أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ : أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ الَنَّبِيُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Semangat Hijrah Menuju Kebangkitan Umat dan Pembebasan Al-Aqsa

Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah menurunkan Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhai-Nya.

Salawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, yang telah membimbing dan mengantarkan manusia menuju jalan terang benderang dalam kehidupan.

Selanjutnya, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benar takwa, takwa yang lahir dari ilmu, iman, dan amal salih. Karena hanya orang-orang bertakwalah yang akan dimuliakan oleh Allah  di dunia dan akhirat.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat: Hijrah dan Peradaban

Dalam suasana bulan Muharram yang penuh pelajaran ini, Khotib mengajak jamaah Jumah semuanya untuk menyelami sejarah umat terdahulu yang terekam Surah Al-Maidah [5] ayat ke-24, tentang kaum Bani Israil. Maka judul khutbah kali ini adalah “Yahudi, Bani Israil dan Ahli Kitab.” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قَالُوا يَا مُوسَىٰ إِنَّا لَن نَّدْخُلَهَا أَبَدًا مَّا دَامُوا فِيهَا ۖ فَاذْهَبْ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ) . المائدة [٢]: ٢٤)

“Mereka (Bani Israil) berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya kami sampai kapan pun tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya. Oleh karena itu, pergilah engkau bersama Tuhanmu, lalu berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami tetap berada di sini saja.”

Ayat ini menunjukkan penolakan dan pembangkangan Bani Israil terhadap perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ajakan jihad Nabi Musa ‘alaihissalām untuk memasuki tanah suci [Baitul Maqdis) yang telah dijanjikan Allah kepada mereka yang shalih.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyambut Tahun Baru 1447 Hijriyah untuk Pembebasan Al-Aqsa

Imaam Jalalain Rahimahumallah dalam tafsirnya menyatakan, “Mereka berkata dengan sinis dan penuh kesombongan, menunjukkan lemahnya iman dan ketidaksiapan untuk berjihad di jalan Allah. Mereka bahkan berlepas dari tanggung jawab dan menolak mengikuti ajakan Nabi mereka.”

Senada dengan hal di atas, Imam Al-Marāghī Rahimahullah dalam tafsirnya menyebut, “Ucapan ini menunjukkan kehinaan jiwa, ketidakpercayaan terhadap janji dan pertolongan Allah, serta takut kepada musuh.”

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Dalam Al Qur’an, akan kita temukan tiga sebutan/istilah yang berbeda terhadap pengikut Nabi Musa ‘Alaihissalam. Tiga Istilah tersbut adalah: Yahudi, Bani Israil, dan Ahli Kitab.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Muhasabah Akhir Tahun, Evaluasi Diri dan Perjuangan

Yahudi adalah pengikut agama Yahudi yang mengaku mengikuti Taurat, tetapi banyak di antara mereka yang telah menyelewengkan ajarannya.

Nama ini disandarkan kepada Yahudza, salah satu anak Nabi Ya’qub alaihissalām. Istilah ini dalam Al-Qur’an sering muncul dalam konteks kebencian terhadap Islam, penyimpangan aqidah, dan upaya memadamkan cahaya Allah. Maka Yahudi identik dengan kejahatan.

Allah  gambarkan sifat mereka dalam firman-Nya:

وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰىۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadi Haji Mabrur

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Sungguh, jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari (azab) Allah.” (QS Al-Baqarah [2]: 120).

Sedangkan Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya’qub ‘alaihissalām, secara nasab. Al-Qur’an menyebut mereka dalam konteks sejarah: kisah-kisah para nabi, nikmat-nikmat yang dilalaikan, dan perintah-perintah yang tidak dipatuhi. Termasuk melakukan kerusakan dua kali di muka bumi ini dan melakukan penindasan terhadap manusia dengan penuh kedzaliman, Allah berfirman:

وَقَضَيْنَآ اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ فِى الْكِتٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى الْاَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيْرًا (الاسراء[١٧]: ٤)

“Kami wahyukan kepada Bani Israil di dalam Kitab (Taurat) itu, “Kamu benar-benar akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan benar-benar akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS. Al Isra [17]: 4)

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meneladani Keluarga Nabi Ibrahim AS

Israil sendiri merupakan nama nabi, sehingga jangan sampai kita salah melaknat. Kita membenci Zionis Yahudi, bukan Nabi Israil, yang merupakan nama lain dari Nabi Ya’kub alaihi salam.

Adapun Ahli Kitab adalah kelompok yang menerima kitab suci sebelum Islam (Yahudi dan Nasrani). Dalam beberapa konteks, Al-Qur’an menyeru mereka untuk kembali kepada tauhid dan Al-Kitab yang benar (Al-Qur’an). Maka di antara mereka ada yang masuk Islam, ada yang menolak.

قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ تَعَالَوْا۟ إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَآءٍۭ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِۦ شَيْـًٔا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ ٱللَّهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُولُوا۟ ٱشْهَدُوا۟ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ  (ال عمران [٣]: ٦٤)

“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS. Al-‘Imran: 64)

Baca Juga: Khutbah Idul Adha: Balajar dari Kedermawanan dan Pengorbanan Keluarga Nabi Ibrahim AS

Imam Ibnu Katsir menyebutkan perbedaan dari ketiganya: “Bani Israil disebut dalam konteks sejarah dan keturunan, sedangkan ‘Yahudi’ dalam konteks teologis dan penyimpangan. Adapun Ahli Kitab digunakan sebagai istilah dialogis untuk menjelaskan hukum sosial dan dakwah terhadap mereka.”

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Bagaimana relevansinya dengan Zionisme hari ini? Zionisme hari ini lahir dari watak Yahudi yang sombong, pengecut, dan licik, seperti yang tergambar dalam Al Qur’an Surat Al-Ma’idah ayat 24 di atas.

Dalam konteks hari ini, mereka membantai rakyat Palestina tanpa rasa kemanusiaan, mengusir, mencuri tanah, dan mencemarkan tempat suci, Masjid Al-Aqsa, serta memakai kekuatan internasional untuk menindas umat Islam.

Baca Juga: Khutbah Idul Adha: Napak Tilas Dua Uswah Hasanah

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi peringatan: “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik…” (QS Al-Mā’idah: 82)

Maka, sudah seharusnya umat Islam mengetahui sejarah dan mengenal musuhnya agar tidak terkecoh dengan propaganda mereka.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Rasulullah ﷺ melarang umat Islam mengikuti langkah-langkah Yahudi dan Nasrani. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

Baca Juga: Khutbah Idul Adha 1446 H: Pengorbanan untuk Pembebasan Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ (رواه مسلم)

“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob, pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim).

Imam Nawawi rahimahullah ketika menjelaskan hadits di atas menjelaskan, “Yang dimaksud dengan syibr (sejengkal) dan dziroo’ (hasta) serta lubang dhob (lubang hewan tanah yang penuh lika-liku, sempit, dan kotor), adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum Muslimin sangat mirip sekali dengan tingkah Yahudi dan Nasrani. Yaitu kaum Muslimin mengikuti mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, termasuk berpecah belah dalam beragama, sebagaimana Yahudi dan Nasrani lakukan.

Rasulullah ﷺ memberi arahan yang singkat, padat dan jelas agar umat tidak berpecah belah:

الجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ، وَالفُرْقَةُ عَذَابٌ (رواه احمد)

“Al-Jama’ah (persatuan) adalah rahmat, dan perpecahan adalah adzab.” (HR Ahmad)

Ketika menjelaskan hadits di atas, Imam Al-Khaththabi Rahimahullah dalam kitab Ma’alim as-Sunan, berkata: “Yang dimaksud Al-‘jamaah’ adalah berpegang pada kebenaran, dan bersama orang-orang yang mengikuti sunnah serta tidak menyimpang dari Jama’ah Muslimin.”

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menghindarkan kita dari sifat-sifat buru Yahudi serta menyatukan kita dalam Jama’ah Muslimin dan mampu membebaskan Palestina dan Masjid Al-Aqsha. Āmīn, Yā Rabbal Ālamīn.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.

Khutbah ke-2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ اْلجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ اْلاِخْتِلَافِ وَالتَفَرُّقَةِ، وَاْلصَّلَاةُ وَالسَّلآ مُ عَلٰى نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ هُدَاةِ اْلاُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعاَلَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم  ،إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ احْيِى الْمُسْلِمِيْنَ وَاِمَامَهُمْ بِجَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ اَيْ حِزْبِ اللّٰهِ حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَمُنْكَرٍ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ المُجَا هِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ- وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
Palestina
Palestina
Internasional
Tausiyah