Khutbah Wukuf Arafah Jangkau 100 Juta Pendengar

(Foto: UNA-OIC)

Makkah, MINA – Hampir 100 juta pendengar di seluruh dunia, termasuk jamaah haji tahun ini, mendapatkan manfaat dari terjemahan ke dalam 10 bahasa yang berbeda dari khotbah puncak Haji 1442H disampaikan untuk menandai Hari .

Kantor Berita OKI melaporkan, Rabu (21/7), terjemahan itu disiarkan langsung untuk Muslim dan non-Muslim yang berbahasa non-Arab di seluruh dunia sebagai bagian dari “Proyek Penjaga Dua Masjid Suci untuk menerjemahkan dan Khutbah Dua Masjid Suci”, yang berafiliasi dengan Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Hari Arafah, hari di mana para jamaah haji berkumpul untuk berdoa dan bertaqarrub kepada Allah.

Meskipun budaya mereka berbeda dan bahasa mereka beragam, mereka sama-sama mendengarkan khutbah yang sama, khutbah hari Arafah.

Sebagai bentuk kesungguhan dari Kerajaan dalam rangka menyampaikan khutbah kepada kaum muslimin di seantero penjuru dunia, juga sebagai bagian dari proyek Pelayan Dua Tanah Suci untuk terjemahan khutbah al-Haramain dan khutbah Hari Arafah, maka Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mempersembahkan siaran langsung khutbah Hari Arafah dengan diterjemahkan ke sepuluh bahasa.

Imam Masjidil Haram dan Anggota Majelis Ulama Senior Araab Saudi, Syaikh Dr. Bandar Baleelah, hafizahullah, resmi ditunjuk oleh Khadimul Haramain untuk menyampaikan Khutbah Haji Arafah tahun ini di Masjid Namirah.

Dalam khutbahnya, dia mengingatkan kepada jamaah untuk bertakwa dan berihsan guna mencapai kesuksesan yang sebesar-besarnya baik di dunia maupun di akhirat.

“Bagian dari apa yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala perintahkan untuk Anda lakukan adalah memiliki Ihsan [dengan menyembah Allah dengan cara terbaik dan berurusan dengan hamba-hamba-Nya dengan cara terbaik],” ujar Imam Baleelah .

Dia mengatakan, bagian terpenting dari Ihsan itu terletak pada Tauhid (menyerahkan segala ibadah hanya kepada Allah).

“Sebuah elemen dari Ihsaan yang Allah perintahkan untuk dimiliki manusia adalah bersikap baik kepada makhluk Allah dalam segala hal,” kata Syaikh Baleelah, “Jadi, seorang individu harus bersikap baik kepada orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan dengannya,” tambahnya.

Syaikh Baleelah menambahkan, bagian dari ajaran Islam adalah bahwa ketika seseorang memiliki Ihsan dengan cara memperluas kebaikan kepada orang lain, penerima harus berdoa untuk orang itu, mengungkapkan penghargaan mereka, dan mengakui kebaikannya; dan inilah mengapa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mengecam bagi orang yang mencekal kebaikan orang lain atau menolak untuk mengakuinya.

Menurut statistik resmi, tingkat mendengarkan penerima terjemahan khotbah adalah sebagai berikut: Melayu (53,5%), Inggris (12,4%), Prancis (7,8%), Cina (6,3%), Urdu (4,4%), Persia (3,7%), Bengali (3,4%), Hausa (3,2%), Rusia (2,8%) dan Turki (2,5%).(T/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.