Kian Luasnya Wilayah Dakwah Tuntut Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Bina Para Dai

Jakarta, MINA – Wilayah yang semakin luas dan memiliki tantangan yang semakin kompleks, menuntut Jama’ah Muslimin (Hizbullah) harus lebih menambah jumlah dan kualitas para dainya.

Amir Ta’lim dan Tadrib Jama’ah Muslimin (Hizbullah) wilayah Jabodetabek Mukhlisin mengatakan, pihaknya memiliki program yang terencana untuk mengkader generasi muda menjadi dai berkualitas baik.

“Terkait dengan tantangan dakwah saat ini yang semakin luas, maka harus diiringi dengan kualitas penambahan jumlah para dai yang menyeru dan membina umat, mengajak supaya bersatu padu, berjamaah dalam arti beribadah,” kata Mukhlisin kepada MINA, Ahad (2/12) di Palmerah, Jakarta Barat.

“Kita akan plot atau bentuk supaya ke depannya anak-anak kita ini bisa menjadi estafet, menjadi dai-dai yang tantangannya semakin luas lagi,” tegasnya.

Menurutnya, pelatihan dai bagi para pemuda itu penting karena dengan cara tersebut mereka mampu memahami peta perkembangan dakwah.

“Banyaknya masjid-masjid dan tempat-tempat untuk berdakwah, jika tidak diiringin dengan persiapan regenerasi, maka kita akan sulit mencapai apa yang kita harapkan,” katanya.

Pascabencana gempa bumi yang melanda Lombok di Nusa Tenggara Barat dan Palu di Sulawesi Tengah, kini wilayah dakwah para dai Jama’ah Muslimin semakin luas.

Bencana itu membuat Jama’ah Muslimin mengirimkan relawan tanggap bencana seperti Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) dan para dainya.

Selain membantu para korban gempa membangun rumah-rumahnya, para relawan UAR juga mengutamakan membangun masjid sebagai pusat dakwan dan ibadah.

Sejumlah dai Jama’ah Muslimin pekan ini telah berangkat ke Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Mereka akan meresmikan sebuah masjid di sana pada Kamis (6/12).

Donggala merupakan salah satu wilayah yang mengalami kerusakan parah saat dilanda gempa dan tsunami pada 28 September lalu. (L/RI-1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.