Kirimi Surat, Haniyah Minta Erdogan Pimpin Aksi Lindungi Al-Aqsha

(Foto: Doc. )

 

, MINA – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah, mengirim sebuah surat kepada Presiden , Recep Tayyip , meminta Erdogan untuk memimpin aksi global dalam melindungi Masjid Al-Aqsha dari berbagai serangan yang dilakukan Otoritas Pendudukan Israel.

Dalam surat yang dikirim Ahad (16/07/2017) tersebut, Haniyah mengenang kudeta yang gagal setahun lalu, menyatakan bahwa rakyat Turki memberi pelajaran pada 15 Juli yang mengilhami semua orang di dunia, terutama mereka yang berjuang melawan tirani dan penindasan untuk memulihkan kebebasan mereka.

Haniyah menyebutkan pelanggaran Israel terbaru dengan menutup Masjid Al-Aqsha, mencegah kumandang azan, serta melarang ibadah sholat Jumat untuk pertama kalinya sejak 1969 dapat menjadi pendahulu yang mengarah pada pembagian dan kontrol penuh Otoritas Pendudukan Israel atas kiblat pertama bagi umat Islam itu.

“Kami berharap untuk tetap seperti Anda selalu menjadi pendukung terbaik dan pembela Masjid Al-Aqsha dan permasalahan di forum internasional,” tulis petinggi gerakan perlawanan terkemuka di Palestina berbasis di Gaza tersebut dalam suratnya itu.

Menurutnya, penutupan yang terjadi baru-baru ini di Masjid Al-Aqsha dan larangan melaksanakan ibadah bagi jamaah Muslim di dalamnya untuk pertama kalinya dalam setengah abad terakhir adalah eskalasi berbahaya dari rencana entitas Zionis untuk membagi Masjid Al-Aqsha dan menguasai sepenuhnya kendali atas wilayah tersebut.

“Kaum Zionis yang meyakini negara-negara Arab dan Islam sibuk dalam konflik mereka masing-masing, kini sedang berlomba-lomba lebih keras dari sebelumnya untuk secara licik merebut situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan mulai melancarkan Yahudisasi di Kota Al-Quds,” ujar Haniyah.

Rakyat Palestina dan gerakan perlawanan mereka tidak akan membiarkan skema ini berlalu, karena Masjid Al-Aqsha yang diberkahi adalah identitas Muslim dan inti masalah Palestina.

“Kami memberi hormat kepada para syuhada Masjid Al-Aqsha, keluarga Al-Jabbarin, yang dengan bangga mengorbankan diri mereka sendiri setelah serangan terus-menerus dan provokasi yang dilakukan oleh Otoritas Pendudukan Israel di lingkungan Masjid,” imbuhnya.

Dia menegaskan, salah satu alasan utama meningkatnya ketegangan di lingkungan Al-Aqsha justru terjadi setelah berbagai serangan yang terus berlanjut terhadap Al-Aqsha oleh para pemimpin dan kelompok pemukim ekstrimis Yahudi, di bawah pengawasan dan perlindungan polisi Israel.

Haniyah juga memberikan hormat kepada para ulama dan masyarakat Muslim Al-Quds yang menolak memasuki Masjid melalui pintu detektor logam yang baru dipasang.

Dia menyerukan masyarakat Arab dan negara-negara Islam, yang sejarahnya telah lama menganggap Palestina sebagai salah satu isu utamanya, untuk melawan semua upaya yang bertujuan menduduki Masjid Al-Aqsha.

Mantan Perdana Menteri Palestina itu juga menyerukan semua institusi terkait, terutama Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Negara Arab, untuk segera mengambil tindakan nyata mengakhiri kejahatan Pendudukan Israel.

“Saya meminta para ulama Umat Islam untuk bergerak demi Masjid Al-Aqsha yang diberkahi dan untuk menggalang upaya resmi dan populer untuk menggagalkan rencana Yahudisasi yang mulai dilakukan,” katanya.

Dia juga menyerukan kepada kekuatan elit politik, tokoh intelektual dan media untuk memimpin solidaritas dan aksi damai untuk mendukung dan melindungi Al-Aqsha. (T/R01/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.