Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Inspiratif Mas’ud, Dari Musibah Menjadi Berkah

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 4 Agustus 2024 - 07:49 WIB

Ahad, 4 Agustus 2024 - 07:49 WIB

227 Views

Mas’ud (45) sosok lelaki yang mengubah hidupnya dari sederhana hingga menjadi pionir dalam pemasaran digital produk beton pada bidang konstruksi.(Foto: Masjid TV)

Ini bukan kisah tentang seorang jutawan yang meraih ketenaran, melainkan cerita tentang ketahanan, ketekunan, dan kekuatan kerja keras. Nasib seseorang berubah tentu karena usaha yang gigih, diiringi doa yang tak putus untuk meraih keadaan yang lebih baik.

Itulah yang dialami Mas’ud bin Haji Suep , sosok lelaki yang mengubah hidupnya dari sederhana hingga menjadi pionir dalam pemasaran digital produk beton pada bidang konstruksi. Ia tidak pernah berfikir tentang dunia pemasaran beton pada jasa konstruksi, namun ia terbiasa menjadi pembelajar yang ingin tahu seluk-beluk sesuatu.

Perjalanan lelaki yang saat ini berusia 45 tahun itu dimulai dari Tanjung Bintang, Lampung Selatan, tempat ia tumbuh sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara dalam keluarga petani dengan penghidupan sederhana. Orang tuanya, terutama ayahnya, menanamkan etos kerja yang kuat, tidak pernah membiarkan Mas’ud bermalas-malasan.

Ia masih ingat dengan jelas bagaimana ia dilarang tidur setelah Shubuh, bahkan mendapat teguran keras jika melanggar. Pendidikan keras ini menanamkan disiplin dan ketekunan yang kemudian menjadi kunci penting dalam perjalanannya sebagai pengusaha.

Baca Juga: Buya Hamka, Ulama Produktif Penulis Lebih dari 100 Buku

Lulus dari Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Al-Fatah Lampung Selatan, Mas’ud melanjutkan studi ke STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor. Sambil kuliah, ia pun tidak ragu untuk bekerja serabutan, mulai dari menjual koran hingga mengamen di Jakarta. Semua ini dilakukannya untuk mengasah mental dan keberanian dalam menghadapi kehidupan di Jakarta dan sekitarnya.

”Sebenarnya itu ngamen hanya uji mental saja agar tidak malu dan belajar percara diri,” ujarnya mengenang masa lalu.

Meskipun berasal dari jurusan komunikasi, Mas’ud tidak mau terpaku pada satu bidang saja. Pada 2005, ia diperkenalkan ke dunia bisnis beton oleh Agus Setiadi di Cileungsi, meski saat itu Mas’ud belum sepenuhnya menyelesaikan kuliahnya.

Ia mulai sebagai marketing konvensional, door to door mencari pelanggan.  Dari satu lokasi ke lokasi lain, ia jalani setiap hari mencari pelanggan. Hingga suatu hari, pada tahun 2011 ia mendapat musibah tertabrak di kawasan UKI Jakarta Timur, kakinya patah dan harus mendapat perawatan selama tiga bulan lebih.

Baca Juga: Teuku Muhammad Hasan, Pejuang Kemerdekaan Asal Aceh

Selama masa pemulihan tersebut, ia mendalami strategi pemasaran digital melalui web, sesuatu yang pada saat itu masih jarang dilakukan oleh pengusaha beton lainnya.

”Iseng saja sebenarnya dulu dari facebook lihat-lihat lalu test saya iklan atau promosi ala kadarnya. Sebisa yang dilakukan saat itu,” katanya.

Mas’ud menjadi salah satu yang pertama di antara kawan-kawan nya di Jakarta dalam menerapkan pemasaran digital di bisnis beton. Dengan memanfaatkan platform seperti Facebook dan membuat website iklan, ia mampu meraih hasil yang jauh lebih signifikan dibandingkan metode konvensional. Dari 2011 hingga 2014, bisnisnya mengalami lonjakan yang luar biasa.

Kini, Ia juga aktif membangun chanel dakwah di saluran Youtube melalui Masjid TV dan beberapa chanel dakwah lainnya. Cita-cita Mas’ud yang belum sampai hingga saat ini adalah membangun sebuah pondok pesantren di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga: Jejak Dakwah Ustaz Wahyudi KS, Merajut Ukhuwah Menyatukan Umat

“Itu cita-cita saya, saya ingin punya pondok yang saya kelola. Semoga dapat rezekinya nanti,” pungkasnya.

Kunci Sukses

Sukses itu bukan soal bakat, tapi soal kerja keras. Seperti kata Mas’ud, “Kuncinya sukses itu jangan malesan. Kerja keras, jaga integritas dan suka berbagi. Ingat rumus burung, pergi pagi pulang sore tak kenal lelah,” katanya.

Kini, Mas’ud terus mengembangkan bisnis pemasaran betonnya dengan kesuksesan yang menginspirasi. Menjaga kepercayaan dan terus bekerja keras adalah kunci dari perjalanan usahanya. Meskipun banyak tantangan yang dihadapinya, seperti menghadapi stres dari klien atau menerima cemoohan, Mas’ud selalu berdiri teguh dengan mental yang telah ditempa oleh pengalaman hidup yang keras.

Baca Juga: Cut Nyak Dien, Ibu Perbu Orang Sumedang

Dari kisah hidup Mas’ud, kita bisa mengambil hikmah bahwa keberhasilan tidak selalu datang dari latar belakang yang sempurna atau pendidikan yang tinggi. Dengan semangat pantang menyerah, dedikasi, dan kerja keras, setiap orang memiliki peluang untuk mencapai impian mereka.

Dari perjalanan hidup Mas’ud juga kita belajar bahwa tidak ada jalan pintas menuju sukses. Setiap langkah yang diambil, meski kecil sekalipun, adalah bagian penting dari perjalanan yang lebih besar. Mas’ud adalah contoh nyata bahwa keberhasilan tidak datang dari keberuntungan semata, tetapi dari kerja keras, dedikasi, dan ketekunan.

Mari kita jadikan kisah ini sebagai sumber inspirasi untuk terus bergerak maju, menghadapi setiap tantangan dengan kepala tegak, dan tidak pernah berhenti belajar. Seperti yang ditunjukkan Mas’ud, inovasi dan adaptasi adalah kunci untuk tetap relevan dan sukses di dunia yang terus berubah. Dan yang terpenting, selalu ingat bahwa di setiap kesulitan terdapat peluang untuk belajar dan tumbuh.

Sebarkan semangat pantang menyerah ini kepada orang-orang di sekitar Anda dan bersama-sama kita dapat menginspirasi perubahan positif. Jangan pernah takut untuk bermimpi besar, dan teruslah berjuang untuk mewujudkan impian tersebut. Sebarkan semangat ini dan jangan pernah takut untuk bermimpi besar! []

Baca Juga: Sa’ad bin Rabi, Inspirasi Persaudaraan dan Solidaritas Muslim

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dua Emas Olimpiade 2024 Persembahan Pemuda Muslim Pontianak dan Serang

Rekomendasi untuk Anda

Sosok
Tausiyah