Kisah KBRI Riyadh Persatukan Pasutri yang Terpisah Hampir Lima Tahun

KBRI Riyadh Persatukan Pasutri Terpisah Hampir lima Tahun. (Foto: Kemlu)
persatukan pasutri terpisah hampir lima tahun. (Foto: Kemlu)

Rinrin Bt. Solihin (27)  asal Cianjur tak kuasa membendung air matanya yang mengalir karena telah kembali dipersatukan dengan suaminya, Bundar Rusiana bin Nana Rusmana, yang telah 5 tahun tidak ditemuinya.

Ucapan terima kasih juga terus disampaikan pasangan suami istri tersebut kepada Tim Perlindungan KBRI Riyadh yang memfasilitasi pertemuan itu, demikian keterangan pers Kemlu yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sekretaris Ketiga KBRI Riyadh, Chairil Anhar Siregar tak menyangka akan didatangi Bundar Rusiana, WNI/BMI yang mengaku bekerja di Madinah, saat memberi pelayanan kekonsuleran dan ketenagakerjaan di Sakaka, Provinsi Al-Jouf yang berjarak sekitar 986 KM dari Riyadh. Bundar mengadukan permasalahan istrinya yang telah bekerja selama lebih dari 7 tahun tapi belum pernah dipulangkan ke Indonesia.

Mengambil langkah cepat, tim langsung menghubungi majikan perempuan Rinrin dengan dalih mengetahui paspor WNI/BMI tersebut telah habis dan karena sedang berada di Sakaka, maka majikannya tidak perlu repot-repot datang ke Riyadh untuk memperbaharui paspor WNI/BMI tersebut. Menanggapi informasi tersebut, majikan Rinrin langsung mendatangi tim PWNI KBRI.

Awalnya, majikan perempuan Rinrin terkejut dan merasa dibohongi mendapati suami WNI/BMI tersebut berada di tempat yang sama dengan tim. Namun setelah dijelaskan, akhirnya majikan perempuan Rinrin menceritakan kesulitannya memulangkan WNI/BMI tersebut selama ini, karena majikan laki-lakinya telah pergi dari rumah, sehingga tidak dapat memproses izin bagi WNI/BMI tersebut meninggalkan Kerajaan dengan status exit only karena masih terdaftar atas nama suaminya.

Setelah melalui negosiasi alot, akhirnya majikan perempuan menyerahkan Rinrinkepada tim untuk diproses pemulangannya melalui KBRI Riyadh beserta sisa hak keuangan dan biaya tiket pemulangannya.

Pasangan suami istri Bundar Rusiana dan Rinrin tak dapat menyembunyikan rasa haru bahagia karena pertemuan terakhir mereka hampir lima tahun lalu.

“Itu pun hanya di gerbang rumah majikan,” ujar Bundar tersipu malu.

Bagi Rinrin, keinginan untuk bertemu anaknya yang telah ditinggalkan selama lebih dari tujuh tahun dan saat ini sudah bersekolah di TK dapat segera terwujud.

Kerja sama yang membuahkan hasil positif ini turut didukung Satuan Tugas Perlindungan WNI di Sakaka, Bapak Ahmad Sarifudin dan komponen WNI di Sakaka.

“Pucuk dicinta ulam pun tiba. Ini merupakan kabar hangat dari Wilayah Utara Arab Saudi yang dingin,” tutup KUAI RI di Riyadh, Sunarko. (R05/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.