KISPA KECAM TINDAKAN ISRAEL MENUTUP MASJID AL-AQSHA

Aksi Solidaritas untuk Palestina yang diselenggarakan KISPA di Bundaran HI pada Jum'at siang (Foto: Rendy/MINA)
Aksi untuk yang diselenggarakan KISPA di Bundaran HI pada Jum’at siang (Foto: Rendy/MINA)

Jakarta, 21 Muharram 1436 H/14 November 2014 M (MINA) – Komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina (KISPA) mengecam tindakan yang menutup masjid untuk jamaah Palestina yang hendak melakukan ibadahnya.

“Penutupan masjid Al-Aqsha dan melarang kaum muslimin untuk beribadah di dalamnya adalah sebagai tindakan pelanggaran HAM,” kata Ferry Nur selaku ketua KISPA dalam orasinya saat aksi solidaritas untuk Palestina di bundaran HI, Jakarta, Jum’at siang.

Menurutnya, pelanggaran HAM yang dilakukan Israel adalah bentuk pelecehan terhadap kaum Muslimin.

“Sepatu-sepatu tentara Israel yang menginjak-injak tempat sujud dan tindakan pelanggaran HAM lainnya di masjid Al-Aqsha adalah bentuk pelecehan terhadap kaum Muslimin,”katanya.

Dia menambahkan, tentara Israel sengaja mengotori ruangan masjid Al-Aqsha, merusak, menembaki jamaah yang sedang melakukan ibadah di komplek Al-Quds dan membakar sebagian ruangan masjid Al-Aqsha.

Lebih lanjut, dia mengajak segenap kaum muslimin di mana pun berada, khususnya di Indonesia untuk menyatukan langkah demi membebaskan masjid Al-Aqsha sebagai tempat paling suci ketiga dalam Islam.

“Kami mengajak kepada segenap kaum muslimin khususnya di Indonesia untuk menunjukkan solidaritas dan kepeduliannya terhadap masjid Al-Aqsha,” katanya.

Selain itu, dia juga mendesak pemerintah Indonesia untuk merealisasikan janji kampanyenya saat Pilpres dan melakukan tindakan konkrit untuk pembebasan Al-Aqsha.

Ferry menegaskan, hanya kaum muslimin yang bisa membebaskan masjid Al-Aqsha, karena menurutnya, Al-Aqsha adalah hak umat Islam.

“Al-Aqsha adalah hak kaum Muslimin sebagaimana tercantum di dalam Al-Qur’an,” tegasnya.

Ia menambahkan, dahulu, ketika Masjidil Haram diserang pasukan gajah pimpinan Abrahah, Allah menurunkan kuasa-Nya dengan mengirimkan burung Ababil.

“Sekarang, ketika masjid Al-Aqsha dalam genggaman Yahudi, kenapa Allah tidak menurunkan bantuan-Nya kembali? Karena saat ini ada kaum Muslimin, satu-satunya kaum yang berhak atas Al-Aqsha,” ujar Ferry.

Ia juga berdoa untuk kebebasan Al-Aqsha. “Berdoa saat hujan turun, semoga Allah mengabulkan do’a kita sebagaimana yang dahulu Rasulullah sampaikan,” katanya. (L/P011/P010/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0