Istanbul, MINA – Konsul Jenderal RI di Istanbul Herry Sudradjat melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal World Trade Center (WTC) Istanbul Rüştü Argit guna meningkatkan kerja sama bisnis di berbagai produk dan sektor.
Herry Sudradjat menyatakan bahwa Indonesia dan Turki sebenarnya sudah saling mengenal sejak lama.”Perlu upaya ekstra untuk lebih mendekatkan pelaku usaha kedua negara. Hal ini penting agar tercipta peluang peningkatan kerja sama bisnis,” ujarnya. Demikian keterangan pers Kemlu RI yang dikutip MINA, Ahad (10/3).
Ia menekankan, nilai perdagangan investasi dan pariwisata Indonesia dengan Turki hingga saat ini belum mencerminkan potensi kedua negara. Karenanya terdapat peluang sangat besar bagi pebisnis kedua negara untuk meningkatkan kerja sama bisnis berbagai produk dan sektor.
Dalam pertemuan tersebut kedua pihak sepakat untuk berkolaborasi dalam berbagai kegiatan promosi peningkatan kerja sama ekonomi.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Konjen RI menyambut baik tawaran fasilitasi kegiatan ‘Indonesian Country Day‘ oleh WTC. Dalam forum yang akan dihadiri pelaku usaha Turki tersebut, KJRI akan dapat memberikan update perekonomian Indonesia serta berbagai peluang kerjasama perdagangan investasi dan pariwisata.
WTC Istanbul juga menyampaikan kesiapannya mengatur pengiriman misi dagang Turki ke Indonesia serta penyelenggaraan forum bisnis B- to-B. Menurut Deputy Marketing WTC pihaknya telah beberapa kali melakukan pengiriman misi dagang ke berbagai negara.
Kesepakatan kerjasama KJRI Istanbul dengan WTC Istanbul merupakan langkah strategis dalam mendorong lebih banyak pebisnis Turki untuk berkiprah di Indonesia.
WTC Istanbul adalah organisasi bisnis yang salah satu tujuannya memajukan hubungan ekonomi luar negeri Turki. Institusi tersebut memiliki kepentingan menjalin kerjasama dengan Indonesia setelah mempelajari kapasitas ekonomi Indonesia yang besar dan prospektif. Untuk mendukung upayanya tersebut WTC Istanbul akan memanfaatkan jaringan bisnisnya yang kuat dengan WTC di berbagai negara termasuk Indonesia serta dengan pelaku usaha setempat.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Perdagangan RI Turki hingga saat ini belum pernah melampaui AS$ 2 milyar, masih jauh di bawah target AS$ 10 milyar untuk tahun 2023 yang pernah ditetapkan kedua kepala negara . Nilai investasi Turki periode 2010-2017 baru mencapai sekitar AS$ 106 juta.
Sementara investasi Indonesia di Turki baru ditandai dengan kehadiran PT. Indofood yang memproduksi mie instan. Di.sektor pariwisata tercatat arus kunjungan wisatawan Indonesia ke Turki sekitar 70 ribu dan sekitar 17 ribu WN Turki yang berkunjung ke Indonesia.(R/R04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu