Jeddah, MINA – Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Depdagri RI merampungkan sebanyak 303 pelayanan bagi WNI undocumented yang terdiri dari siswa Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) dan Sekolah Indonesia Makkah (SIM) beserta keluarganya.
Program ini berhasil melampaui target dari kuota 130 penerima layanan penerbitan Nomor Induk Tunggal (NIT) sebagaimana dialokasikan oleh Pemerintah Pusat.
Dalam keterangan tertulis KJRI Jeddah, Kamis (2/3), dari jumlah tersebut, Tim Perbantuan Teknis (Perbanis) dari Ditjen Dukcapil bersama KJRI Jeddah dan para guru SIJ berhasil menerbitkan sebanyak 270 NIT, 126 di antaranya merupakan siswa SIJ dan SIM dan 21 e-KTP digital dan merampungkan sebanyak 86 perekaman biometrik.
Sebagaimana diungkapkan Pelaksana Fungsi Konsuler KJRI Jeddah, Neni Kurniati, para siswa tersebut selama ini mengalami kendala melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi lantaran belum memiliki Nomor Induk Tunggal (NIT).
Baca Juga: Senin Besok, Jadwal Keberangkatan Kereta Jarak Jauh dari Gambir Dialihkan ke Jatinegara
Mereka terlahir dari orang tua Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menetap dan bekerja di Arab Saudi, tetapi tidak memiliki dokumen resmi (undocumented). Padahal, lanjut Neni Kurniati selaku Koordinator Tim Pelayanan, banyak di antara mereka merupakan siswa-siswa berprestasi.
“Kami juga mencermati adanya fenomena perbedaan data-data dokumen setelah kami verifikasi di lapangan, mulai dari surat kenal lahir yang dikeluarkan oleh catatan sipil Arab Saudi, kartu keluarga, ijazah dan bahkan paspor yang akhirnya mempengaruhi data Ananda pada sistem Data Pokok Pendidikan atau Dapodik,” lanjut Neni Kurniati yang juga merangkap Koordinator Pelayanan dan Pelindungan Warga.
Program yang berlangsung dari 21 hingga 28 Februari 2023 ini diakhiri dengan penyerahan NIT secara simbolis kepada para siswa SIJ dan SIM oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Duta Besar Eko Hartono.
Prosesi penyerahan dihadiri oleh para home staff KJRI Jeddah, perwakilan siswa SIJ selaku penerima layanan, para guru SIJ dan disaksikan oleh Kasubdit Monitoring Evaluasi dan Dokumentasi, Ditjen Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri, Suwandi.
Baca Juga: Pemerintah Wacanakan Bentuk Satgas PHK
“Proyek ini merupakan bagian dari upaya kita untuk melengkapi identitas diri dari anak-anak kita. Bagaimana mungkin mereka mampu melanjutkan studi ke depan kalau datanya tidak beres. Ternyata tadi disampaikan bahwa untuk sampai kepada NIT itu harus melalui proses pembenahan data,” ujar Konjen RI Jeddah.
Untuk sampai kepada database yang baik, sambung Konjen, harus dilakukan koreksi dan sinkronisasi atas Surat Kenal Lahir (SKL), Kartu Keluarga (KK), Paspor, Ijazah dan identitas diri lainnya agar semuanya seragam.
KJRI Jeddah selama ini terus melakukan berbagai program terobosan guna memberikan pelindungan maksimum kepada WNI di wilayah kerjanya, tak terkecuali anak-anak masa sekolah yang terlahir dari orang tua yang tidak berdokumen resmi.
Di antara program terobosan tersebut adalah program kerja sama dengan berbagai universitas negeri dan swasta untuk membuka akses masuk berbeasiswa ke perguruan tinggi bagi para lulusan SIJ dan SIM, penerbitan paspor bagi siswa tak berdokumen, dan yang terkini adalah program penerbitan NIT.(R/R1/P1)
Baca Juga: Kota Palangkaraya Banjir, 12 Wilayah Terendam
Mi’raj News Agency (MINA)