Jeddah, MINA – Dalam mendukung upaya pelaksanaan ibadah umrah dan haji pasca pandemi Covid-19, KJRI Jeddah mengupayakan masuknya bus-bus buatan Indonesia untuk hadir di Arab Saudi guna melayani para jamaah asal Indonesia.
KJRI Jeddah melakukan pertemuan virtual dengan Kementerian Perhubungan RI, perusahaan Karoseri bus Indonesia dan perusahaan Massaril Haram Arab Saudi, Rabu (25/11), demikian keterangan resmi KJRI Jeddah yang dikutip MINA.
Pertemuan membahas rencana penyediaan bus untuk musim Haji 2021 sekaligus tindak lanjut permintaan dari owner Massaril Haram, Omar Miski, yang berkeinginan untuk mendatangkan bus dari Indonesia sebagai salah satu angkutan jamaah haji dan umrah di Arab Saudi.
Dalam pertemuan virtual ini, KJRI Jeddah mengundang perwakilan dari PT Adiputro dan PT Laksana.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah, Eko Hartono mengungkapkan, Indonesia menginginkan agar pengiriman jamaah haji dan umrah asal Indonesia juga dapat dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan ekonomi nasional yaitu melalui penggunaan produk Indonesia.
“Dengan demikian diharapkan produk Indonesia dapat masuk ke Arab Saudi lebih banyak lagi,” ujarnya.
Selanjutnya, Omar menyampaikan bahwa pihaknya ingin mendatangkan bus asal Indonesia dalam waktu dekat sehingga bus produk Indonesia dapat bersaing di pasar haji dan umrah tahun 2021.
Jumlah jamaah umrah Indonesia adalah kedua terbesar setelah Pakistan, yaitu 1,2 juta jamaah. Sementara jumlah jamaah haji mencapai 231 ribu. Omar berharap masuknya bus Indonesia tahap pertama tersebut diharapkan dapat menjadi standar untuk jenis angkutan yang berasal dari Indonesia.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Menanggapi hal itu, para perwakilan perusahaan bus menyambut baik inisiatif KJRI Jeddah dan keinginan Omar Miski serta akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dengan persiapan untuk dapat memenuhi ketentuan dan persyaratan yang diperlukan agar dapat masuk di pasar Arab Saudi.(R/R1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon