Lampung Selatan, MINA – Penggalian terowongan di bawah Masjid Al-Aqsha dengan dalih menemukan peninggalan puing Kuil Solomon merupakan kedustaan Zionis Yahudi.
Demikian dikatakan Direktur Yayasan Dar Al-Qur’an Al-Karim Wa As-Sunnah, Gaza Palestina, Syeikh DR. Yusuf Abdurrahman Yusuf Al-Jamal di Pondok Pesantren An-Nida, Karang Anyar, Lampung Selatan, Selasa, (2/10).
“Masjid Al-Aqsha sudah dibangun jauh sebelum diutusnya Nabi Sulaiman,” ujarnya.
Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam
Menurutnya, Hal ini sebagaimana Hadits dari Abu Dzar Al-Ghifari saat bertanya kepada Rasulullah tentang masjid mana yang pertama kali dibangun.
“Masjid Harom pertama kali dibangun di muka bumi kemudian setelahnya Masjid Al-Aqsha. Jarak dibangun antar keduanya 40 tahun,” ujarnya.
Ini menunjukkan masjid Al-Aqsha dibangun jauh sebelum masa Nabi Sulaiman. Nabi Adam yang membangun pondasinya kemudian Nabi Ibrahim dan Ismail yang meninggikan.
“Maka jelas bagi kita dengan dalil ini, klaim itu dusta sesuai dalil ini,” ujar Syeikh Abdurrahman yang juga Ketua Komisi Pendidikan dan Sosial pada Lembaga Legislatif Palestina dan Kepala Departemen Ilmu Qira’at dan Sanad di jalur Gaza ini.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Olek karenanya, Abdurrahman menegaskan, Masjid Al-Aqsha itu milik Muslimin.
“Meskipun Zionis Yahudi sering masuk dan banyak melakukan ritual-ritual yang hinakan, hancurkan, dan mengotori Masjid Al-Aqsha. Setiap hari orang Yahudi masuk di bawah pengawalan tentara,” katanya.
Zionis Yahudi Israel menggali terowongan di bawah Masjid Al-Aqsha sampai bolong. Untuk memuluskan usahanya menghancurkan kiblat pertama umat Islam ini, mereka memakai alasan mencari peninggalan Haikal Sulaiman, padahal itu hanya klaim mereka saja. (L/B01/RS1).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal