Jakarta, MINA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, telah terjadi penurunan jumlah luas hutan khususnya di daerah aliran sungai (DAS) di Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Dari data yang dimiliki, telah terjadi penurunan sebanyak 62,8 persen dalam kurun waktu 29 tahun. Selama periode
1990 hingga 2019,” ujar Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Karliansyah saat acara Informasi Banjir Kalimantan Selatan yang digelar secara virtual, Selasa (19/1).
Menurutnya, penurunan terbesar terjadi pada 1990 hingga 2000, yaitu mencapai 55,5 persen.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Daerah Aliran Sungai KLHK Saparis Soedarjanto, menyebut penurunan luas hutan bukan menjadi penyebab adanya bencana banjir di Kalsel, melainkan faktor curah hujan yang tinggi.
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa
“Hujan menjadi faktor utama penyebab banjir di Kalsel. karena dia tinggi sekali hujannya,” terangnya.
Dalam acara tersebut, KLHK merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk membuat bangunan konservasi tanah dan air, terutama di daerah yang limpasannya ekstrem.
Selain itu, KLHK merekomendasikan pengembangan sistem peringatan dini banjir.
Juga, mempercepat dan memfokuskan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di daerah sumber penyebab banjir, membuat bangunan pengendali banjir, serta mengembangkan kebijakan konservasi tanah dan air. (L/Hju/P1)
Baca Juga: Perintah Membaca Sebelum BebasKan Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)