Jakarta, MINA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modofikasi Cuaca (BBTMC) melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Sumatera dan Kalimantan tahun ini.
Melalui kegiatan pertemuan virtual kita akan melakukan Peluncuran Pelaksanaan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Demikian keterangan tertulis yang diterima MINA, Selasa (12/5).
KLHK telah berkoordinasi dan membahas bersama BMKG, BPPT, BNPB, BRG, dan Kementan untuk antisipasi musim kemarau 2020 yang diperkirakan mulai masuk pada awal Juni tahun ini.
“Ada beberapa wilayah khususnya di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan,” ujar Ruandha Agung Sugardiman, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK pada Peluncuran TMC Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 2020 yang dilaksanakan secara virtual di Jakarta, Senin (11/5).
Baca Juga: Gencatan Senjata Gaza, Ketua Presidium AWG: Zionis Bertekuk Lutut di Meja Perundingan
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam, BPPT Yudi Anantasena mengatakan, atas rekomendasi dari BMKG awal Mei merupakan saat yang tepat melakukan pembasahan lahan gambut khususnya di wilayah propinsi-propinsi yang rawan karhutla dengan pelaksanaan rekayasa hujan buatan melalui operasi TMC.
“Pada awal Mei merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau dimana curah hujan di beberapa wilayah sudah berkurang, namun potensi awan masih tersedia untuk mendukung operasi TMC,” ujarnya.
Yudi Anantasena mengatakan, Operasi TMC untuk rekayasa hujan buatan, dimaksudkan untuk membasahi lahan-lahan gambut di musim kemarau, dengan mengisi kanal-kanal, embung dan kolam-kolam retensi areal guna mencegah lahan gambut tersebut terbakar. Sebagaimana kita ketahui di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan beberapa wilayah lahan bergambut terbakar berulang sejak 2015-2019.
Kepala BBTMC-BPPT, Tri Handono Seto mengatakan, operasi TMC ini akan diawali dengan pembentukan 2 posko di wilayah Sumatera yaitu Posko Pekanbaru yang meliputi wilayah Provinsi Riau dan Jambi serta Posko Palembang untuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta, Sebagian Diguyur Hujan Kamis Ini
“Operasi TMC ini akan dilaksanakan selama 15 hari di masing-masing posko,” ujarnya.
Selanjutnya, setelah kedua posko tersebut direncanakan membentuk lagi tiga posko serupa di wilayah Kalimantan, yaitu Posko Kalteng-Kalsel, Posko Kalbar dan Posko Kaltim-Kaltara.
“Diharapkan pelaksanaan TMC yang segera dimulai setelah peluncuran hari ini, dapat mencegah terjadinya karhutla sesuai arahan Bapak Presiden sekaligus menekan angka karhutla 2020 secara nasional, khususnya di provinsi-provinsi bergambut yang rawan karhutla,” tegasnya.
Terkait dengan pandemic Covid 19, Tri Handoko Seto mengatakan, tim TMC akan disiplin melaksanakan kegiatan sesuai protokol kesehatan yang baku. (R/R11/R1)
Baca Juga: Peringatan Hari Pers Nasional 2025 di Riau Siapkan 15 Agenda Kegiatan
Mi’raj News Agency (MINA)