Jakarta, 13 Rabi’ul Awwal 1435/16 Januari 2014 (MINA) – Kehadiran 25 klinik milik MER-C yang tersebar di berbagai pelosok wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan untuk membantu meringankan beban masyarakat miskin, khususnya dalam memperoleh akses layanan kesehatan.
“Seluruh klinik MER-C berada di lingkungan pemukiman warga berpenghasilan menengah ke bawah. Ini diharapkan akan bermanfaat bagi umat yang membutuhkan layanan medis, ” kata Koordinator Klinik MER-C Seluruh Indonesia, Islamiyah Sama’un saat di temui MINA di kantornya di Jakarta, Kamis .
Menurut Islamiyah, lokasi klinik-klinik tersebut lebih menyasar ke daerah-daerah kumuh yang jauh dari penanganan medis dan diperuntukkan bagi orang yang benar-benar membutuhkan.
“Kami mengenakan tarif layanan sesuai kemampuan keuangan pasien, sehingga tidak memberatkan mereka. Kalau layanan di wilayah bencana lain lagi,” kata Islamiyah.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
Sebagian besar klinik-klinik yang dikelola oleh MER-C di berbagai wilayah, bekerjasama dengan Bank Negara Indonesia (BNI). Awalnya ada 60 klinik di setiap provinsi di seluruh Indonesia, kemudian dirampingkan menjadi 25 klinik, di antaranya di provinsi-provinsi Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua dan wilayah lainnya.
Khusus di Papua, terdapat dua klinik yang murni dikelolah oleh MER-C sendiri tanpa kerjasama dengan BNI, yakni di Timika dan Sorong. Dari seluruh jaringan klinik yang dimiliki badan kemanusiaan ini, jumlah pasien di Papua adalah yang terbesar, mencapai 1.500 hingga 2.000 pasien per bulan.
“Sangat banyak mamfaat yang dirasakan oleh masyarakat Papua dengan kehadiran klinik ini, karena sesuai dengan kemampuan keuangan mereka,” katanya seraya menambahkan, melalui kehadiran jaringan klinik MER-C , informasi bencana di daerah-daerah akan lebih cepat sampai ke MER-C pusat di Jakarta.
Rencana ke depan, lembaga ini akan memilah-milih klinik-klinik tersebut untuk bisa diteruskan ke tahapan profesional. Akan dilihat, kantong-kantong mana yang banyak pasiennya.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Satu contohnya adalah Rumah Sakit Galela di Halmahera Utara, Maluku Utara, yang pada awal pengoperasiannya berbentuk dari klinik. (L/P09/E02/Mi’raj News).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia