Jakarta, MINA – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) terus berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi syariah. Salah satunya melalui kolaborasi kegiatan Training of Trainers Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan sejumlah lembaga pendidikan tinggi dan keuangan.
Kegiatan Training of Trainers Khatib Jumat se-Jawa Barat telah sukses dilaksanakan di tiga kota Provinsi Jawa Barat, yakni Sukabumi, Bogor, dan Bandung. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, bekerja sama dengan KNEKS, Universitas Padjadjaran, Institut Tazkia, Universitas Indonesia, LPH Salman ITB, BSI Kantor Regional Jawa Barat, dan Galeri Investasi Syariah FPEB UPI sebagai narasumber.
Berdasarkan rilis yang diterima MINA News pada Jumat (22/11), tujuan penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah memperdalam pemahaman khatib terkait materi ekonomi dan keuangan syariah, mulai dari urgensi penerapan gaya hidup halal (halal lifestyle), keuangan komersial dan sosial syariah, memperkuat keterampilan komunikasi persuasif para khatib melalui pelatihan Teknik komunikasi, serta terkumpulnya berbagai bahan khutbah jumat yang relevan.
Dalam acara ini, KNEKS yang diwakili oleh Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Sutan Emir Hidayat, memaparkan urgensi dalam mendorong akselerasi implementasi Halal Lifestyle, serta awareness masyarakat mengenai Halal Lifestyle untuk mendukung Indonesia sebagai pusat halal global.
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?
Banyaknya pertanyaan di masyarakat seputar ekonomi dan keuangan syariah dapat disebabkan oleh ketidakmengertian dan kesalahpahaman memahami konsep dasar ekonomi syariah. Dalam hal ini, Emir menyoroti literasi masyarakat yang sangat diperlukan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, karena literasi yang tinggi akan berimplikasi pada bertambahnya partisipasi penggunaan produk dan jasa ekonomi yang dalam hal ini, diantaranya adalah keuangan syariah dan industri halal.
Emir menyampaikan bahwa KNEKS telah menerbitkan Buku Kumpulan Kultum Ekonomi Syariah dalam beberapa seri, yang memuat tulisan dari para akademisi dan Buku Ayat & Hadits tentang Ekonomi karya Prof. Dr. Monzer Kahf yang diharapkan dapat menjadi referensi untuk melengkapi khazanah materi khutbah/ceramah seputar ekonomi dan keuangan syariah.
Selain itu, dalam paparannya juga ditampilkan beberapa contoh video kultum yang diproduksi oleh KNEKS dan dipublikasi di kanal YouTube dengan program yang berjudul Syariah Inspirative Talk untuk dapat menjadi acuan konkret bagi para khatib dalam menyampaikan materi mengenai ekonomi dan keuangan syariah.
Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan bahwa indeks literasi ekonomi syariah mencapai 28,01 %. Sementara itu, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi dan inklusi keuangan syariah saat ini sebesar 39,11% dan 12,88%. Berdasarkan data tersebut, dibutuhkan penguatan literasi dan inklusi ekonomi syariah. Hal ini karena perkembangannya yang belum signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Muslimin Anwar, menyampaikan bahwa diperlukan sebuah strategi dalam mengkampanyekan edukasi ekonomi dan keuangan syariah yang lebih masif, salah satunya melalui optimalisasi penyampaian dakwah khutbah Jumat yang mengangkat topik seputar ekonomi dan keuangan syariah. Berdasarkan hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Kegiatan Training of Trainers Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan tema GAUNG Eksyar: Gerakan Khatib Unggul Untuk Ekonomi Syariah.
Dengan diselenggarakannya kegiatan Training of Trainers Khatib Jumat se-Jawa Barat, diharapkan dapat memperkaya keilmuan para khatib dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah, sehingga dapat mensyiarkan materi-materi khutbah/ceramah berkaitan dengan ekonomi dan keuangan syariah secara intensif dan masif. Dengan demikian, peran khatib di Provinsi Jawa Barat sebagai agen perubahan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online