Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KNEKS Perkuat Ekosistem Startup Industri Halal Melalui Executive Inspiratalk 2025

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 25 detik yang lalu

25 detik yang lalu

0 Views

Acara Executive Inspiratalk 2025 di Masjid Istiqlal (foto: for MINA)

Jakarta, MINA – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bersama para pemangku bisnis nasional menggelar Executive Inspiratalk 2025 dalam rangka memperkuat ekosistem startup industri halal.

Acara berlangsung di Masjid Istiqlal Jakarta baru-baru ini, menghadirkan pembicara Prof. Dr. Nasaruddin Umar (Menteri Agama), MA Prof. Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah), KH. Salahuddin Al Aiyub, M.Si (Ketua MUI). Nasarudin yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal menyampaikan materi melalui tapping video.

Berbagai pemangku kepentingan membahas strategi mengembangkan industri halal berbasis digital. Acara diikuti oleh 150 peserta mulai dari perwakilan ormas seperti NU dan Muhamadiyah, pelajar, mahasiswa, media, pelaku industri, dan akademisi yang memiliki minat terhadap ekonomi syariah, industri halal, teknologi hijau, dan keberlanjutan.

Dalam sesi utama acara, Ir. Putu Rahwidhiyasa, MBA, CIPM, selaku Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk memperkuat ekosistem startup industri halal dan digitalisasi.

Baca Juga: AWG Jambi Adakan Long March Cinta Al-Aqsa di Batam

“Kita memiliki peluang besar dalam industri halal berbasis digital. Namun, untuk dapat berkembang pesat, ekosistem industri halal membutuhkan dukungan dari berbagai Pemangku Kepentingan—baik dari Pemerintah, Akademisi, Komunitas, maupun Korporasi,” ujar Putu.

Ia mengajak kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Huawei, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Universitas Lampung (UNILA), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), Masjid Istiqlal, Telkomsel, dan Paragon Corp untuk bersama-sama membangun ekosistem startup industri halal yang berdaya saing global.

Putu juga menyoroti pentingnya inovasi berbasis teknologi dalam industri halal. “Digitalisasi bisa menjadi game-changer bagi industri halal. Kita harus mendorong lebih banyak startup halal untuk memanfaatkan teknologi seperti blockchain, AI, dan ekosistem e-commerce syariah agar lebih kompetitif di pasar global,” tambahnya.

Sejumlah pemimpin industri yang berkolaborasi untuk mendorong masa depan ekonomi syariah berbasis teknologi dan keberlanjutan hadir sebagai pembicara. Mereka adalah Findi Novia (Kepala Departemen Grup Wardah, Paragon Corp). Findi  membahas strategi memperkuat produk halal nasional di pasar global; Ceppy Djakaria (VP Manajemen Akun Korporat Telkomsel),  menjelaskan peran transformasi digital dalam industri halal; Mohamad Rosidi (Direktur Strategi dan Bisnis ICT Huawei Indonesia) yang memaparkan strategi pemanfaatan teknologi untuk masa depan ekonomi syariah.

Baca Juga: Nadine Chandrawinata Suarakan Keresahan Soal Tambang Nikel di Raja Ampat

Pembicara lainnya adalah dari Kementerian Agama , yakni Dr. Mahrus, M.Ag, yang menyoroti dukungan kebijakan terhadap industri halal berbasis pendidikan dan pesantren.

Dengan kolaborasi yang semakin luas antara pemerintah, akademisi, industri, dan komunitas, ekosistem startup industri halal di Indonesia diharapkan menjadi lebih maju, inovatif, dan memiliki daya saing global. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Banten

Rekomendasi untuk Anda