KNEKS Sampaikan Presentasi Khusus Pengembangan Ekonomi Syariah Indonesia di Brunei

Direktur Infrastruktur Ekosistem Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) RI Sutan Emir Hidayat.(Foto: KNEKS)

Bandar Seri Begawan, MINA – Direktur Infrastruktur Ekosistem Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) RI Sutan Emir Hidayat memberikan presentasi khusus terkait Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia, termasuk Pasar Modal Syariah Indonesia pada Konferensi Pasar Modal Islam Brunei Darussalam (BICAM) 2024.

Dalam keterangan tertulis KNEKS yang diterima MINA, Kamis (20/6), Sutan Emir Hidayat didaulat menjadi pembicara pada sesi khusus konferensi internasional tersebut mewakili Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (ME KNEKS).

Konferensi internasional BICAM 2024 dalam mendukung Konferensi Tengah Tahun Brunei dan Pameran 2024 (Brunei MYCE 2024) diselenggarakan pada tanggal 12 – 13 Juni 2024 di Hotel Mulia, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.

Acara tersebut diselenggarakan Brunei Institute of Leadership & Islamic Finance (BILIF) bekerja sama dengan INCEIF University, Malaysia dengan dukungan Bank Sentral Brunei Darussalam (BDCB), Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD), Perbadanan Tabung Amanah Islam Brunei (TAIB) dan Standard Chartered Bank Brunei (SCB).

Baca Juga:  BMKG: Beberapa Wilayah Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Kamis

Mengusung tema “Mobilising Islamic Capital Market for Sustainable Development”, konferensi yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh para pakar ternama dari lokal dan internasional yang akan membahas isu-isu dan tantangan terkait pengembangan pasar modal syariah khususnya pada Brunei Darussalam.

Konferensi ini mengeksplorasi strategi yang relevan untuk meningkatkan ketahanan, keberlanjutan, dan inklusivitas ekosistem pasar modal Islam dan membahas mengenai dampak pasar modal terhadap pertumbuhan ekonomi pada level International.

BICAM 2024 juga dimaksudkan untuk mempromosikan Brunei Darussalam sebagai tujuan potensial pusat keuangan Islam internasional, dengan menyoroti potensinya di sektor penting ini.

Konferensi hari pertama dimulai dengan sambutan dari Yang Mulia Dayang Hajah Sufinah binti Haji Sahat, Chief Executive Officer, BILIF.

Baca Juga:  Jepang Hibahkan Peralatan Medis Untuk PMI Manggarai NTT

Dalam sambutannya, dia menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Sumber Daya Primer dan Pariwisata atas kesempatan berpartisipasi dalam acara tahunan Brunei MYCE.

Hajah Sufinah juga mengucapkan terima kasih kepada INCEIF University yang telah bekerjasama sebagai event partner untuk menyelenggarakan BICAM yang ketiga kalinya.

Selain itu, YM Dayang Hajah Sufinah menekankan pentingnya inisiatif kesadaran dan pendidikan dalam memobilisasi pasar modal Islam untuk pembangunan berkelanjutan, selaras dengan tujuan konferensi.

Konferensi kemudian dilanjutkan dengan keynote address yang disampaikan oleh Tamu Kehormatan, Yang Mulia Dayang Hajah Rokiah binti Haji Badar, Managing Director, BDCB selaku Ketua, Dewan Direksi BILIF.

Dalam pidato utamanya, dia menekankan pentingnya bersikap oportunistik dan berinovasi dalam menerapkan prinsip-prinsip keuangan Islam untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan nasional secara berkelanjutan.

Hajah Rokiah juga menyoroti peran penting teknologi dalam memajukan industri, memanfaatkan potensi transformatifnya untuk efisiensi dan ekspansi.

Baca Juga:  Masjid Raya Bintaro Salurkan Donasi Rp800 Juta untuk Palestina

Dia juga menyerukan kolaborasi antar pelaku industri pasar modal syariah, regulator, dan pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan yang muncul seperti ketahanan siber, FinTech, dan perubahan iklim, dengan memanfaatkan pengembangan solusi holistik untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan sektor pasar modal syariah.

Selanjutnya terdapat para pembicara internasional menyampaikan presentasi khusus lainnya selama konferensi Dr Hurriyah El Islamy, Chief Executive Officer dan Pendiri, HGC Firm, Indonesia; Profesor Dr Eskandar Shah, Profesor Keuangan Islam, Universitas Hamad Bin Khalifa (HBKU), Qatar; dan Mohd Yusri bin Yusof, Spesialis Mobilisasi Sumber Daya Senior, Bank Pembangunan Islam (IsDB).

Konferensi ini juga mencakup diskusi panel yang menampilkan 23 pembicara lokal dan internasional yang membahas berbagai topik terkait tema acara.[]

Mi’raj News Agency (MINA)