Jakarta, MINA – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menyelenggarakan Webinar Strategis Nasional bertema “Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal”. Sabtu (24/10).
Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin sebagai pembicara utama sekaligus pembuka acara mengatakan, diangkatnya tema dari acara itu, bertujuan untuk mengoptimalkan potensi Indonesia, bukan hanya sebagai target pasar utama, tapi juga pusat produsen halal dunia.
“Hal ini turut didukung oleh posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk keempat terbesar di dunia, dengan mayoritas penduduk muslim sebesar 87% dari total 267 juta penduduk,” jelasnya.
Kemudian, Wapres menyatakan, untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi dan keuangan syariah berfokus pada empat hal, yaitu, pengembangan industri halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, dan pengembangan dan perluasan usaha syariah.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2020 tentang KNEKS,” terangnya.
Dalam acara tersebut, langkah strategis fokus pengembangan industri halal dijelaskan secara terperinci antara lain penguatan industri produk halal melalui Kawasan Industri Halal (KIH), integrasi data produk halal, sertifikasi halal produk ekspor, sistem ketertelusuran halal (halal traceability), dan substitusi
impor serta bahan substantif material halal pengganti (substitusi material non halal).
Acara itu, bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin).
Selain itu, juga bekerja sama dengan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), Layanan Syariah LinkAja sebagai partner penyelenggara.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Serta, didukung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk
Halal (BPJPH), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Indonesia Eximbank. (R/Hju/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon