Yerusalem, MINA – “Parlemen Israel akan mengadakan debat dan pemungutan suara tentang pemerintahan baru pada Ahad, 13 Juni 2021 dalama sesi khusus parlemen,” kata Jaiv Levin, sekutu Netanyahu, dalam sebuah pernyataan Selasa (8/6), Nahar Net melaporkan.
Jika pemungutan suara penting itu memenangkan koalisi delapan partai yang dinilai rapuh, berarti akhir dari sebuah era yang dipimpin Netanyahu dalam politik Israel selama lebih dari satu dekade.
Netanyahu telah menghabiskan sepekan terakhir mencoba untuk membombardir aliansi yang melawannya, yang dipersatukan hanya oleh permusuhan terhadap pemerintahannya, dan telah memaksa sayap kanan di jajarannya berpindah dukungan.
Blok anti-Netanyahu mencakup tiga partai sayap kanan, dua sayap tengah dan dua sayap kiri, bersama dengan sebuah partai konservatif Islam Arab.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Jika pemerintah baru disetujui, lawan sayap kanan Netanyahu, Naftali Bennett, akan menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun ke depan, setelah itu arsitek koalisi “perubahan”, Yair Lapid, akan mengambil alih.
Netanyahu telah mencoba untuk menggagalkan koalisi dengan mendekati pembelot sayap kanan yang tidak nyaman bekerja dengan anggota parlemen sayap kiri dan Arab.
Ketegangan meningkat dengan munculnya demonstrasi kemarahan pendukung partai Likud, termasuk protes di luar rumah anggota parlemen sayap kanan yang dituduh “mengkhianati” karena bergabung dengan koalisi. Keamanan untuk beberapa anggota parlemen kini ditingkatkan. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Mi’raj News Agency (MINA)