Tel Aviv, 28 Shafar 1435/31 Desember 2013 (MINA) – Badan legislatif Israel,Knesset, telah menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) sangat kontroversial yang diusulkan oleh Komite Menteri Israel, bertujuan mencaplok Lembah Yordan dan rute aksesnya.
RUU yang diperkenalkan oleh anggota Knesset Miri Regev dari Partai Likud itu, merupakan upaya mencegah penarikan penuh Israel dari Lembah Yordan, seperti yang Amerika Serikat rancang rencana keamanannya kepada negosiator Israel dan Palestina awal bulan ini, media Palestina Alray melaporkan yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Selasa (31/12).
Lembah Yordan adalah perbatasan yang berada di bawah kendali Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.
Sumber-sumber Israel memperkirakan, RUU itu akan menerima dukungan luas dari partai Likud, tetapi kemungkinan akan menemui tentangan keras dari beberapa koalisi berhaluan kiri.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Menurut Chanel 2 News Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak akan campur tangan untuk memblokir RUU, tapi mengharapkan untuk tidak mendukungnya. Sementara Tzipi Livni selaku Ketua Komite dan Menteri Kehakiman Israel, yang saat ini memimpin tim negosiator Israel sangat menentangnya dari awal.
“RUU yang telah diajukan tidak masuk akal di saat pemerintah Israel sedang melakukan negoisasi dengan Palestina,” kata Livni.
Radio Tentara Israel melaporkan, Israel senang dengan usulan rencana keamanan AS untuk Lembah Yordan, karena memenuhi hampir semua tuntutan yang diajukan oleh pakar keamanan Israel dalam pembicaraan dengan rekan-rekan Amerika mereka.
Menurut laporan itu, rencana AS menawarkan kepada Israel kontrol penuh atas perbatasan dengan Yordania dan memungkinkan untuk mempertahankan pemantauan ketat atas wilayah Tepi Barat.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mempresentasikan rencana itu kepada Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas selama kunjungannya ke wilayah tersebut. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia