Jakarta, MINA – Peningatan Sistem Keuangan Syariah Indonesia Raih Peringkat 4 di Dunia merupakan apresiasi global terhadap kerja keras pemerintah bersama seluruh pelaku industri terkait dalam mengembangkan ekonomi syariah.
“Hal ini adalah upaya apresiasi dari pelaku indsutri global, dan kami juga terus meningkatkan upaya untuk terus mencapai posisi yang lebih meningkat,” kata Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syaria (KNKS) Ventje Rahardjo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (12/11).
Ia juga mengatakan, KNKS tengah merencanakan pembentukan bank investasi syariah dalam rangka memperluas ekosistem keuangan syariah yang akan mulai terealisasi pada 2020.
“Bank investasi syariah sedang dipersiapkan, tahun depan sudah mulai punya dan bergerak, kita inginnya cepat,” katanya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ventje menjelaskan, bank investasi syariah diperlukan agar dapat membiayai proyek dengan struktur pembiayaan yang nilainya besar, misalnya untuk proyek pembangunan infrastruktur.
Hingga saat ini, baik Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sudah mulai banyak yang masuk ke sektor infrastruktur, di antaranya melalui skema sindikasi untuk proyek jalan tol dan pembelian sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah.
“Saat ini sudah ada pembiayaan melalui sindikasi, tetapi bentuk bank investasi ini akan membuat pembiayaan proyek-proyek strategis tersebut lebih kuat,” ucapnya. (L/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah