Riyadh, 3 Rajab 1436/22 April 2015 (MINA) – Komando Pusat Koalisi negara Arab pimpinan Arab Saudi di Riyadh mengumumkan dimulainya Operasi Restoring Hope (Pemulihan Harapan) mulai Rabu (22/4) yang akan terus menargetkan milisi Houthi di Yaman.
Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengatakan, operasi itu bertujuan untuk melindungi warga sipil dan terus memerangi terorisme di Yaman, Al-Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Namun Juru Bicara Koalisi Brig. Jenderal Ahmad Al-Assiri menegaskan, berakhirnya Operasi Decisive Storm bukan sinyal gencatan senjata.
“Kami tidak berbicara tentang gencatan senjata. Operasi Restoring Hope memiliki komponen militer,” kata Assiri, menekankan bahwa evakuasi dan bantuan kemanusiaan misi sedang berlangsung.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Assiri mengatakan, Operasi Restoring Hope akan mencakup pengawasan udara dan angkatan laut, milisi Houthi akan ditargetkan jika mereka mencoba melukai warga sipil.
“Ini adalah komponen militer selain komponen politik,” katanya.
Sebelumnya Selasa, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memerintahkan Garda Nasional Kerajaan mengambil bagian dalam kampanye militer di Yaman.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir meminta semua pihak dalam konflik di Yaman mencapai solusi yang komprehensif dan melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB dan inisiatif GCC pada Yaman.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pernyataan itu juga menekankan, Mesir akan terus berkoordinasi dengan sekutu koalisi untuk memulihkan stabilitas di Yaman dan melindungi keamanan nasional negara Arab. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah