Riyadh, 16 Jumadil Awwal 1438/14 Februari 2017 (MINA) – Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi membentuk tim independen untuk mendukung prioritas perlindungan terhadap warga sipil di Yaman dan menyerukan untuk mengambil langkah-langkah yang meminimalkan kerugian.
Kepemimpinan koalisi menegaskan kembali komitmennya untuk hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional dengan mengambil langkah-langkah melindungi warga sipil, anggota unit medis, organisasi kemanusiaan dan wartawan.
koalisi bekerja secara ekstensif bersama organisasi PBB, Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah untuk mendukung upaya kemanusiaan berdasarkan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia internasional.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Tim independen yang dibentuk oleh koalisi terdiri dari pejabat, penasihat militer dan militer, otoritas hukum internasional dan kemanusiaan. Mereka bekerja untuk menilai insiden dan kecelakaan serta melakukan prosedur penyelidikan.
Pasukan koalisi yang berpartisipasi dalam konflik Yaman memiliki kepentingan dalam memulihkan legitimasi pemerintah Yaman yang sedang direbut oleh Houthi dan sekutunya.
Meski demikian, pemberontak Houthi dan pasukan mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh masih terkonsentrasi di wilayah permukiman yang membuat serangan udara koalisi Arab rentan mengorbankan warga sipil.
Aktivis kemanusiaan dan PBB telah menuding Houthi menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Laporan rahasia PBB mengungkapkan bahwa Houthi sengaja menyembunyikan pejuang dan senjatanya dekat warga sipil di kota Al-Mokha dan Taiz untuk menghindari diserang, yang merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional. (T/RI-1/P02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata