Riyadh, 10 Syawal 1436/26 Juli 2015 (MINA) – Pasukan koalisi Arab telah mengumumkan jeda kampanye militer selama lima hari di Yaman, untuk memudahkan menyalurkan bantuan kemanusiaan, menurut kantor berita Arab Saudi SPA.
Penghentian serangan udara pada Ahad (26/7) akan memungkinkan bantuan kemanusiaan segera dikirim ke negara Semenanjung Arab itu.
Namun demikian pernyataan itu juga menyatakan, pasukan koalisi akan menanggapi setiap pelanggaran jeda oleh oposisi bersenjata Houthi Yaman, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
SPA melaporkan, keputusan itu diambil atas permintaan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi yang hingga kini berlindung di Riyadh, ibukota Arab Saudi, bersama pejabat jajaran pemerintahannya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Ibukota kedua Aden telah dikendalikan oleh pendukung Hadi, setelah empat bulan perang melawan pemberontak Houthi. Pemerintah ingin jeda agar bantuan kemanusiaan dan medis dapat dikirim dan didistribusikan dalam jumlah maksimum.
Dua masa gencatan senjata sebelumnya yang ditengahi oleh PBB gagal dipatuhi oleh pemberontak dan koalisi.
PBB telah menyatakan Yaman sebagai negara ketiga berskala paling darurat kemanusiaan.
Menurut angka PBB, lebih 3.200 orang telah tewas sejak akhir Maret, ketika koalisi Arab memulai serangan udara setelah Houthi mengambil alih kekuasaan di negara itu. (T/P001/P2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata