Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KOALISI PALESTINA AKAN TANGANI LINTASAN RAFAH

Fauziah Al Hakim - Ahad, 11 Mei 2014 - 07:50 WIB

Ahad, 11 Mei 2014 - 07:50 WIB

360 Views ㅤ

Rafah, 12 Rajab 1435/ 11 Mei 2014 (MINA) – Juru bicara Gerakan Fatah Fayes Abu Atiyya menyatakan, pemerintah persatuan Nasional Palestina mendatang akan   berwenang  mengawasi perbatasan Rafah  dari  sisi  Palestina.

Abu Atiyya mengatakan, Mesir menginginkan pemerintah Palestina di bawah  kepemimpinan Presiden Mahmud Abbas akan  bersedia berhubungan dengannya terlepas dari perjanjian perbatasan  Rafah yang ditandatangani Palestina pada 2005, demikian media International Middle East Media Center (IMEMC) seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Pejabat Mesir menyatakan,  negaranya menganggap Abbas  kunci sahnya Palestina dan pihaknya  bersedia berurusan dengan otoritas atau departemen manapun untuk mengawasi perbatasan Rafah asalkan mewakili Presiden Abbas.

Mengomentari rekonsiliasi Palestina dan  kesepakatan yang baru-baru dicapai Hamas dan Fatah, Abu Atiyya mengatakan, kesepakatan tersebut kini  mengarah penuh pada realitas.

Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat

Dia menambahkan, tim rekonsiliasi Palestina yang dipimpin Azzam Al-Ahmad dari Komite Pusat Fatah, kemungkinan akan mengunjungi Mesir dalam beberapa hari mendatang untuk menyelesaikan beberapa isu terkait ini, terutama mengenai pemerintah persatuan yang harus siap dalam jangka waktu lima minggu sesuai kesepakatan.

Rekonsiliasi yang sebelumnya ditengahi Mesir ketika presiden Muhamad Mursi menjabat, dicapai dua minggu lalu, ketika perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Hamas setuju membentuk pemerintah persatuan nasional dan menyerukan pemilihan umum dalam waktu lima sampai enam minggu.
Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Palestina (PPP) Bassam Al-Salhi mengatakan,  “peta jalannya” telah disepakati bersama.

Rencananya dimulai  dari  pembentukan pemerintah persatuan nasional yang akan bertugas mengatur pemilihan presiden dan parlemen yang akan datang  dalam waktu enam bulan. (T/Fauziah/P03/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Rekomendasi untuk Anda