Riyadh, MINA – Koalisi yang dipimpin Arab Saudi telah membantah laporan bahwa mereka mengebom sebuah penjara di kota Saada, Yaman utara, ketika PBB mengutuk serangan udara koalisi yang mematikan di negara itu.
Seorang pejabat dari kelompok pemberontak Houthi Yaman dan badan amal medis Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) mengatakan pada Jumat (21/1), puluhan orang tewas dalam pengeboman fajar di sebuah pusat penahanan sementara di kota utara.
Houthi merilis rekaman yang menunjukkan petugas penyelamat menarik mayat dari puing-puing, Al Jazeera melaporkan.
Menteri Kesehatan pemerintah Houthi, Taha al-Motawakel, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa 70 tahanan telah tewas.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Al-Motawakel menuduh koalisi pimpinan Saudi sengaja menargetkan warga sipil.
“Kami menganggap ini sebagai kejahatan perang terhadap kemanusiaan. Dunia harus bertanggung jawab pada saat kritis dalam sejarah manusia ini,” katanya.
Seorang juru bicara MSF mengatakan, jumlah korban tewas sedikitnya 70 orang dan 138 lainnya terluka.
Koalisi yang dipimpin Saudi membantah melakukan serangan itu.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Koalisi akan memberi tahu Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Yaman dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) tentang fakta dan detailnya,” kata kantor berita resmi SPA pada Sabtu (22/1), mengutip juru bicara koalisi.
Dia mengatakan, target di Saada tidak termasuk dalam daftar yang disepakati dengan OCHA, tidak dilaporkan oleh ICRC dan tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh Konvensi Jenewa ketiga (Konvensi Jenewa Relatif terhadap Perlakuan terhadap Tawanan Perang).
Al-Malki mengatakan, koalisi akan berbagi dengan kedua lembaga “fakta dan rincian, serta informasi yang salah media” oleh Houthi tentang fasilitas tersebut.
Delapan lembaga bantuan yang beroperasi di Yaman mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa “mengerikan dengan berita bahwa lebih dari 70 orang, termasuk migran, wanita dan anak-anak, telah tewas … dalam pengabaian terang-terangan terhadap kehidupan sipil.”
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Selama sepekan terakhir, Koalisi telah mengintensifkan pengeboman udara pada apa yang dikatakannya sebagai target militer yang terkait dengan Houthi, setelah pada Senin (17/1) kelompok itu melakukan serangan pesawat tak berawak yang belum pernah terjadi sebelumnya di Uni Emirat Arab (UEA), yang merupakan bagian dari Koalisi
Kelompok Houthi Yaman yang memerangi koalisi pimpinan Saudi juga berada di balik serangan rudal lintas batas dan pesawat tak berawak di Arab Saudi. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB