Riyadh, MINA – Koalisi pimpinan Arab Saudi yang bertempur di Yaman melancarkan serangan udara pada Kamis (20/1) di kota pantai utara Hodeidah dan bagian Yaman lainnya, dalam serangan terbarunya setelah serangan Houthi di UEA.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Saudi Press Agency (SPA), koalisi mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan fasilitas penyimpanan Houthi yang berisi senjata, yang telah dipindahkan secara diam-diam dari pelabuhan Hodeidah.
Koalisi mengklaim, Hodeidah telah berubah menjadi “barak militer yang mengancam keamanan regional dan internasional” di bawah kendali Houthi.
Serangan udara itu melanggar Perjanjian Stockholm 2018, yang menengahi gencatan senjata untuk kegubernuran Hodeidah, termasuk kota dan pelabuhannya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Saksi mata lokal mengatakan kepada layanan berbahasa Arab The New Arab, Al-Araby Al-Jadeed, bahwa mereka melihat api membubung dari lokasi yang ditargetkan.
Koalisi juga mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan operasi luas untuk menetralisir kemampuan Houthi di sejumlah provinsi Yaman.
Operasi itu menyusul serangan Houthi di ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi pada Senin yang menewaskan tiga orang dan melukai enam lainnya.
Seorang juru bicara militer Houthi mengatakan, kelompoknya menembakkan “sejumlah besar” drone dan lima rudal balistik dalam serangan itu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pesawat-pesawat tempur koalisi kemudian melancarkan enam serangan di sekitar bandara Sanaa dan serangan terpisah terhadap sasaran militer Houthi di tempat lain di ibu kota Yaman, menurut media Houthi. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata