Sanaa, 20 Muharram 1438/21 Oktober 2016 (MINA) – Pesawat-pesawat tempur dari koalisi pimpinan Arab Saudi menyerang posisi oposisi Houthi Yaman di luar ibukota Sanaa, saksi mengatakan Jumat (21/10).
Serangan itu dilakukan setelah aliansi menuduh oposisi yang kini menguasai pemerintahan melanggar gencatan senjata yang rapuh.
Serangan udara yang dilakukan pada Kamis, menargetkan posisi Houthi di Jebel Al-Nabishuaib, di pinggiran barat daya Sanaa, demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
Sumber mengatakan, daerah yang diserang adalah pangkalan pertahanan udara yang dikendalikan oleh pasukan oposisi yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang bersekutu dengan Houthi.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
Sebelumnya, gencatan senjata diberlakukan untuk masa 72 jam sejak Rabu malam, memberi kesempatan pengiriman bantuan masuk ke Yaman.
Koalisi dan Presiden Yaman Abd-Rabbo Mansour Hadi telah berjanji akan menghormati gencatan senjata yang disponsori PBB tersebut.
Terjadi saling tuding dari kedua pihak bahwa lawan yang telah melakukan pelanggaran terhadap gencatan senjata.
Menurut saksi dan media oposisi, serangan udara juga menargetkan oposisi di provinsi utara Jawf dan Saada.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Namun, juru bicara koalisi Mayor Jenderal Ahmed Assiri mengatakan pada Jumat bahwa pesawat tempur aliansi hanya melakukan pengawasan penerbangan dan serangan balasan dalam menanggapi pelanggaran gencatan senjata oleh oposisi.
Lima upaya gencatan senjata sebelumnya telah gagal.
Hampir 6.900 orang tewas, lebih dari setengahnya adalah warga sipil. Sementara tiga juta orang menjadi pengungsi dan jutaan lainnya sangat membutuhkan bantuan pangan. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara