Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koalisi Serang Oposisi Yaman, Gencatan Senjata Gagal

Rudi Hendrik - Sabtu, 22 Oktober 2016 - 00:00 WIB

Sabtu, 22 Oktober 2016 - 00:00 WIB

465 Views

Sanaa, 20 Muharram 1438/21 Oktober 2016 (MINA) – Pesawat-pesawat tempur dari koalisi pimpinan Arab Saudi menyerang posisi oposisi Houthi Yaman di luar ibukota Sanaa, saksi mengatakan Jumat (21/10).

Serangan itu dilakukan setelah aliansi menuduh oposisi yang kini menguasai pemerintahan melanggar gencatan senjata yang rapuh.

Serangan udara yang dilakukan pada Kamis, menargetkan posisi Houthi di Jebel Al-Nabishuaib, di pinggiran barat daya Sanaa, demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.

Sumber mengatakan, daerah yang diserang adalah pangkalan pertahanan udara yang dikendalikan oleh pasukan oposisi yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang bersekutu dengan Houthi.

Baca Juga: Tegang dengan Hezbollah Lebanon, Israel akan Rekrut 12.000 Tentara Tambahan

Sebelumnya, gencatan senjata diberlakukan untuk masa 72 jam sejak Rabu malam, memberi kesempatan pengiriman bantuan masuk ke Yaman.

Koalisi dan Presiden Yaman Abd-Rabbo Mansour Hadi telah berjanji akan menghormati gencatan senjata yang disponsori PBB tersebut.

Terjadi saling tuding dari kedua pihak bahwa lawan yang telah melakukan pelanggaran terhadap gencatan senjata.

Menurut saksi dan media oposisi, serangan udara juga menargetkan oposisi di provinsi utara Jawf dan Saada.

Baca Juga: Presiden Aoun: Lebanon Tidak Punya Pilihan Selain Negosiasi dengan Israel

Namun, juru bicara koalisi Mayor Jenderal Ahmed Assiri mengatakan pada Jumat bahwa pesawat tempur aliansi hanya melakukan pengawasan penerbangan dan serangan balasan dalam menanggapi pelanggaran gencatan senjata oleh oposisi.

Lima upaya gencatan senjata sebelumnya telah gagal.

Hampir 6.900 orang tewas, lebih dari setengahnya adalah warga sipil. Sementara tiga juta orang menjadi pengungsi dan jutaan lainnya sangat membutuhkan bantuan pangan. (T/P001/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Wamenlu Anis Matta Dorong Diplomasi Damai di Manama Dialogue 2025

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Dunia Islam
Dunia Islam
Palestina
Internasional