Al-Muhajirun, Lampung, MINA – Komando Distrik Militer 0421 Lampung Selatan menyosialisasikan pengentasan buta aksara dan buta Al-Quran di Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Rabu (12/12).
Komandan Kodim 0421 yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Kol. Inf. Sukandi mengatakan, selain untuk mensosialisasikan pengentasan Buta Aksara dan buta Al-Quran juga sekaligus memberikan bantuan sosial sembako dan alat tulis bagi santri Al-Fatah dan warga Muhajirun.
Pada kesempatan tersebut dia juga mengatakan, lulusan pondok memiliki peluang besar untuk masuk dalam pendidikan akademi militer.
“Dengan bekal dari pondok, punya hafalan, bisa ceramah saat jadi anggota TNI akan memudahkan pendekatan dengan masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Babinsa Negararatu, Ayatullah Khomeini pada kesempatan tersebut juga memberikan pengajaran kepada para santri yang hadir tentang pentingnya menguasai aksara dan baca tulis Al-Quran.
Sementara Pimpinan Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muflihuddin Lc, mengucapkan Ahlan Wasahlan kepada Seluruh anggota TNI dari Kodim 0421 Lamsel, Koramil Natar yang hadir silaturahim pada kesempatan tersebut.
“Suatu kehormatan bagi kami atas kunjungan bapak Dandim dan staf, semoga menjadi keberkahan bagi Al-Fatah dan kampung Muhajirun,” katanya.
Muflihuddin juga menjelaskan kelebihan pesantren yang berbasis Pesantren Masyarakat ini.
“Kami melibatkan semua elemen masyarakat, maka masjid pun satu bersama masyarakat, semua punya kewajiban sebagai pendidik baik para ustadz maupun warganya,” ujarnya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Mudah-mudahan program yang digagas Kodim ini mendapat rahmat dari Allah.
Mudir juga menyampaikan sekilas sejarah mengenai berdirinya pondok pesantren Al-fatah yang awalnya hanya pesantren Tradisional/salafiah.
“Sesuai perkembangan zaman, untuk mengajarkan beberapa ilmu, maka pesantren Al-fatah terdaftar sebagai sekolah formal pada tahun 1995 dan berkembang hingga sekarang,” katanya.
Saat ini sudah lebih dari 2000 Alumni dan sudah banyak yang masuk TNI, Polri, pejabat tinggi, dan lain-lain.
Dan pada tahun 2013 dibangun Sekolah Tinggi Shuffah Alquran Abdullah Bin Mas’ud (STSQABM) yang sampai saat ini mahasiswa bahkan ada yang berasal dari Thailand dan Filipina. (L/adz/B01).
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Mi’raj News Agency (MINA)