Jakarta, MINA – Peluang menyebarkan nilai-nilai Islam di Tiongkok kini semakin terbuka, khususnya bagi dai dan pelaku dakwah yang mampu menyesuaikan diri dengan budaya lokal dan memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran Islam.
Hal tersebut diungkapkan Koh Dennis Lim Setiawan, seorang mualaf Tionghoa yang kini aktif sebagai pendakwah, dalam sesi berbagi pengalaman pada peluncuran resmi platform perjalanan Hainantiket.com di Jakarta Selatan, Kamis (12/6).
Koh Dennis Lim, yang dulu dikenal sebagai bandar judi di Thailand sebelum memutuskan hijrah, kini menjadi inspirasi banyak orang melalui kisah transformasinya yang dramatis.
Dalam forum yang dihadiri para pelaku industri pariwisata dan travel halal, ia menegaskan bahwa dakwah di Tiongkok menuntut pendekatan yang bijak, inklusif, dan berbasis budaya.
Baca Juga: Pernyataan Sikap Jama’ah Muslimin Tolak Rencana Perdamaian Donald Trump di Gaza
“Untuk berdakwah di Tiongkok, tidak bisa hanya mengandalkan semangat. Kita harus memahami cara berpikir masyarakat lokal, sejarahnya, dan bagaimana Islam bisa dihadirkan sebagai rahmat, bukan ancaman,” ujarnya.
Acara tersebut juga menandai peluncuran resmi platform perjalanan Hainantiket.com, yang memperkenalkan produk unggulan berupa paket Umrah Plus Halal Tour ke Tiongkok.
Presiden Direktur Hainantiket.com, Sastra Wijaya, menjelaskan bahwa Hainan kini telah dipersiapkan sebagai destinasi wisata halal yang ramah Muslim, sejalan dengan komitmen pemerintah setempat dalam menyediakan fasilitas halal, termasuk hotel, makanan, dan layanan publik.
Sastra menegaskan bahwa pemerintah Provinsi Hainan di Tiongkok menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata halal.
Baca Juga: Menag Tegaskan Pengawasan Konstruksi Pondok Pesantren Pasca Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Menurutnya, Hainan telah berkembang menjadi salah satu destinasi yang semakin diminati oleh wisatawan Muslim internasional, termasuk dari Indonesia.
“Pemerintah setempat sangat aktif dalam memfasilitasi kebutuhan wisatawan Muslim, baik dari sisi akomodasi maupun layanan pendukung lainnya,” kata Sastra.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah langkah konkret telah diambil oleh otoritas Hainan untuk menjadikan wilayah tersebut ramah Muslim.
Langkah-langkah itu antara lain meliputi pembangunan hotel dan penginapan dengan sertifikasi halal, penyediaan makanan dan minuman halal yang terjamin, serta pelatihan layanan publik agar lebih inklusif dan menghormati kebutuhan wisatawan Muslim.
Baca Juga: Kasus Keracunan MBG Kembali Terulang di Lampung dan Jawa Timur
“Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menghadirkan pengalaman perjalanan yang nyaman dan bernilai bagi umat Muslim, tidak hanya dari sisi spiritual tetapi juga budaya dan gaya hidup,” pungkas Sastra.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gempa M 6,5 Guncang Sumenep Madura