Alexandria-Mesir, MINA – Pada saat penggalian bawah laut di Abuqir Bay di Alexandria, tim misi Mesir-Perancis menemukan sebuah koin emas atau dinar dari periode Islam.
Menurut Ihab Fahmy, Kepala Departemen Sentral untuk Peninggalan Sejarah Bawah Laut Mesir, koin itu diukir dengan emas murni dan dicetak di wilayah Syam pada tahun 80 Hijriyah, menurut kalender Islam, pada masa pemerintahan Sultan Umayyah Abdul Malik bin Marwan.
Koin emas itu terukir sebuah ayat dari Al-Quran, demikian Al-Ahram Online melaporkannya yang dikutip MINA, Ahad (24/6).
Fahmy menjelaksan, penggalian bawah laut akan terus dilakukan untuk mengungkap lebih banyak lagi rahasia kuno Abuqir Bay.
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Mengenal Sultan Umayyah Abdul Malik bin Marwan
Abdul Malik bin Marwan menjabat khalifah kelima Dinasti Umayyah pada usia 39 tahun. Ia menjadi khalifah atas wasiat ayahnya, Marwan bin Hakam. Selama 21 tahun memerintah ia dianggap khalifah perkasa, negarawan berwibawa yang mampu memulihkan kesatuan kaum Muslimin.
Abdul Malik bin Marwan menjabat khalifah melalui pengangkatan baiat di Masjid Damaskus, ibukota Syam waktu itu, pada 65 Hijriyah.
Pada tahun 77 Hijriyah, Abdul Malik bin Marwan menyerang Romawi untuk merebut Asia Kecil dan Armenia. Pertempuran cukup dahsyat terjadi sehingga menyebabkan 200.000 kaum Muslimin gugur. Pihak Romawi menderita kekalahan lebih dari itu. Namun pasukan Islam berhasil menguasai Mashaisha di bawah pimpinan Panglima Abdullah bin Abdul Malik.
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Bersamaan dengan itu, Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga mengirim 40.000 pasukan berkuda menuju Afrika Utara di bawah pimpinan Hasan bin Nu’man yang dibantu oleh pasukan dari Mesir dan Libya. Melalui perjuangan cukup panjang, akhirnya pasukan itu bisa mengalahkan pasukan Romawi dan menduduki benteng Kartago. Pasukan Hasan bin Nu’man juga berhasil menghalau serangan suku Barbar di bawah pimpinan Ratu Kahina di wilayah Aljazair. Ratu Kahina selanjutnya dijatuhi hukuman mati.
Pada tahun 81 Hijriyah, sebuah armada laut siap berangkat dari pelabuhan Tunisia. Perjalanan pun dimulai. Daerah demi daerah berhasil dibebaskan. Ketika pasukan kaum Muslimin sedang merangkai kemenangan demi kemenangan itulah, Abdul Malik bin Marwan wafat.
Dalam sejarah, Abdul Malik dikenal dengan “Abdul Muluk” atau ayah para raja atau khalifah. Dijuluki demikian karena keempat anaknya sempat menjadi khalifah Bani Umayyah menggantikannya. Mereka itu adalah Walid, Sulaiman, Yazid, dan Hisyam. Abdul Malik bin Marwan meninggal dunia pada pertengahan bulan Syawwal tahun 86 Hijriyah dalam usia 60 tahun. Ia meninggalkan karya besar bagi sejarah Islam.(T/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza