Bandar Lampung, MINA – Komunitas Odapus Lampung (KOL) bersama KADIN Lampung Peduli mengadakan acara Seminar dan Diskusi Deteksi Dini Lupus di Graha Bintang Malahayati Bandar Lampung, Sabtu (31/8).
Mulai dari deteksi awal penyakit Lupus, olahraga yang menyehatkan untuk Orang Dengan Lupus (Odapus) sampai ke kebijakan-kebijakan pemerintah atas penanganan lupus dikupas dalam seminar tersebut.
Hadir Prof. Zubairi Djoerban, dokter spesialis penyakit dalam yang merupakan pakar Lupus, Tiara Savitri pendiri Yayasan Lupus Indonesia (YLI), Muhammad Fakhriza Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung dan Lusi Darmayanti Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Ia menyampaikan hasil konferensi Lupus Internasional 2019 di San Fransisco yang mengatakan, harapan hidup untuk Odapus saat ini semakin meningkat, bahkan dunia kesehatan semakin mengembangkan obat-obatan untuk Lupus.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Bahkan, ia mengungkapkan, Odapus yang dialami oleh sebagian besar wanita ini pun masih relatif aman untuk kehamilan selama terpantau dengan baik. Penyakit ini juga bukan penyakit menular dan menurun.
Senada dengan hal tersebut, Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Lusi Darmayanti pun sepakat bahwa meski kondisi lupus ada yang sangat membahayakan, namun penyakit ini bisa disembuhkan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung, Muhammad Fahriza, menegaskan bahwa pada prinsipnya segala pemeriksaan dan obat-obatan apa pun bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan selama dilakukan sesuai prosedur rujukan berjenjang. Hanya ia juga meminta peran serta pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan fasilitas pelayanan maupun obat-obatan yang ada di setiap faskes.
Ketua KOL Merli Susanti menyampaikan apresiasinya kepada KADIN Lampung Peduli yang telah memberikan kepedulian kepada para Odapus lewat dukungan penuhnya untuk penyelenggaraan seminar ini.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Ia berharap agar KOL bisa menjadi jembatan untuk pihak-pihak terkait agar bisa memberikan dukungan dan perhatian baik dari segi pelayanan medis, cek laboratorium dan obat-obatan.
Diskusi dimoderatori oleh Atika Mutiara, seorang survivor Lupus Lampung selama 14 tahun yang kini telah mendapatkan masa remisi (masa dimana Lupus sedang tidur dan Odapus dapat beraktivitas normal).
Acara ini sekaligus merupakan bagian dari Dies Natalis Universitas Malahayati ke-26. (R/cha/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri