Jakarta, MINA – Perhimpunan Remaja Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) dan Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) bersama perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi pemasaran, MarkPlus, Inc menggelar kolaborasi Pelatihan Kewirausahaan bagi remaja dan pemuda PRIMA DMI dan IPTI.
Momen perayaan 78 tahun Kemerdekaan dipilih sebagai pelaksanaan kolaborasi pelatihan melalui Program Pelatihan MarkPlus Islamic yang digelar di Philip Kotler Theater Class, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8).
Pengajar yang membagikan jurus dasar pemasaran dari MarkPlus, Inc di training tersebut adalah dua Chief Operating Officer dari unit business MCorp, Ardhi Ridwansyah dan Melati Arum.
Ardhi Ridwansyah juga merupakan Wakil Sekjen ACSB Indonesia. Materi training adalah materi yang sudah dibawakan tim MarkPlus untuk training kewirausahaan untuk sejumlah Kementerian, Pemerintah Daerah, dan BUMN.
Training kewirausahaan yang diselenggarakan MCorp dan PSMTI, selain didukung ACSB Indonesia juga didukung oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).
Keterlibatan berbagai organisasi diharapkan bisa membantu upaya penguatan kewirausahaan, khususnya memperbesar jumlah wirausaha tangguh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PITI, Serian Wijatno, salah satu ormas afiliasi PSMTI, dan salah satu Sekretaris Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyatakan, kegiatan menambah jumlah wirausaha itu mesti diikuti dengan penguatan ilmu, seperti yang dilakukan hari ini.
Serian yang juga merupakan Ketua Yayasan Universitas Podomoro yang selama 10 tahun bekerjasama dengan Babson College, lembaga pendidikan terkemuka di dunia di bidang kewirausahaan, lebih lanjut menambahkan bahwa upaya penguatan ilmu kewirausahaan perlu melibatkan banyak pihak.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
“Saya pun senang pak Hermawan dan MarkPlus yang punya jaringan internasional mau terlibat dalam training untuk PRIMA DMI dan IPTI di tempat MarkPlus,” kata Serian.
Hermawan Kartajaya yang juga salah satu anggota Dewan Pakar PSMTI menyatakan, dirinya senang melakukan kolaborasi untuk training kewirausahaan dengan peserta gabungan PRIMA DMI dan IPTI.
Apalagi hari dilakukan di tempat yang selama tujuh tahun merupakan tempat kolaborasi antara MarkPlus Institute dan SBM ITB untuk menyelenggarakan program eksekutif MBA.
Setelah menerbitkan 11 buku bersama mahaguru pemasaran, Philip Kotler, Hermawan Kartajaya yang juga merupakan Co-Founder Asia Council for Small Business (ACSB) Indonesia sejak 2016, diminta oleh Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta, untuk memberikan training kewirausahaan kepada PRIMA DMI dan IPTI.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Hermawan berharap inisiatif PSMTI yang tahun ini merayakan tahun ke-25 nya, dapat berkembang ke berbagai kolaborasi lebih lanjut. Apalagi training kewirausahaan yang dilakukan bukan hanya melibatkan banyak organisasi, tapi juga para pengurus organisasi yang punya banyak peran.
Ketua Umum PRIMA DMI Munawar Khalil menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan trainer yang akan menjadi pembimbing serta pendamping untuk membina remaja masjid yang ingin belajar mengenai dunia wirausaha.
“Jadi pertemuan hari ini adalah langkah awal untuk persamaan persepsi, membangun team work, yang nantinya mereka ini bisa bersama-sama membuat grand design bagaimana untuk memberikan sesuatu yang baik buat generasi muda khususnya remaja masjid,” kata Munawar.
Pasca kegiatan ini, Prima DMI akan membuat semacam produk yang nantinya produk tersebut bisa bermanfaat, di mana banyak remaja masjid dapat terlibat, sehingga ketika produk tersebut dijual akan laku dan laris.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Munawar berharap, ke depannya anak muda melek terhadap dunia usaha. Untuk menjadi pebisnis, dibutuhkan pengalaman, trainer atau pendamping, sehingga bisa mempersiapkan diri untuk membuka lapangan usaha.
“Oleh sebab itu, kegiatan seperti ini untuk menggiring generasi muda punya persiapan, punya strategi dan pengalaman bagaimana bisnis bisa bertahan dan maju,” tambah Munawar.
Berbagai Pengalaman Praktis
Melati Arum yang mengajar dalam dua sesi, Customer Management dan Product Management, bukan hanya sekedar berbagi mengenai konsep dan teori, tapi juga pengalaman praktis. Mulai sektor bisnis kuliner hingga sektor pendidikan. Paparan dan sharing pengalaman tersebut kemudian mendorong para peserta untuk aktif terlibat dalam tanya jawab.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Sementara Ardhi Ridwansyah yang mengajar satu sesi, Brand Management, karena dimulai setelah makan siang menggunakan pendekatan berbeda. Para peserta diajak melakukan olah fisik dengan melakukan short company tour, dengan melihat sejumlah spot yang instagramable di MarkPlus.
Itulah sebabnya, di sela-sela short company tour pun ada yang melakukan foto. Selain mengikuti sesi training dengan dengan ceramah dan tanya jawab, para peserta training juga mengikuti diskusi kelompok.
Ardy Soesanto Oey, Ketua Umum IPTI yang juga hadir dalam sesi training mengajak agar para peserta training segera menerapkan materi yang hari ini dipelajari.
“Supaya kerjasama PRIMA DMI dan IPTI juga bisa segera terlihat,” kata Ardy Soesanto lebih lanjut.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Lokasi pelatihan sendiri yang bertempat di Philip Kotler Theater Class MarkPlus Campus Jakarta, yang diresmikan oleh Professor Philip Kotler 8 Oktober 2015 dan setiap Sabtu dan Minggu merupakan kampus program eksekutif MBA, kerjasama MarkPlus dan SBM ITB.
Kewirausahaan kian meningkat dan berkembang dengan berbagai inovasi yang diterapkan oleh pelakunya.
Perkembangan ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja yang memahami dan terjun ke dalam dunia bisnis, tetapi juga mulai disentuh oleh kalangan remaja yang sadar akan perkembangan zaman, dan melihat peluang yang dapat membantu kebutuhan masa depan mereka.(R/R1/P1)
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris